Ketahui Penyebab Cacar Monyet, Gejala, dan Penanganannya
Sejak dilaporkan pertama kalinya pada 2022, kasus cacar monyet bertambah hingga saat ini. Cacar monyet atau monkeypox adalah infeksi yang disebabkan oleh virus monkeypox dan ditularkan dari hewan ke manusia atau manusia ke manusia. Ketahui lebih lanjut mengenai gejala dan penyebab cacar monyet.
Cacar monyet kerap tertukar dengan cacar air, karena sama-sama ditandai oleh munculnya lenting. Namun, cacar monyet dan cacar air adalah dua penyakit yang berbeda. Informasi selengkapnya mengenai gejala dan penyebab cacar monyet, baca selengkapnya di artikel ini.
Penyebab dan Faktor Risiko Cacar Monyet
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Virus tersebut ditularkan dari hewan ke manusia akibat kontak langsung dengan hewan liar, misalnya monyet, kelinci, tikus, dan anjing. Selain itu, berikut beragam penyebab cacar monyet yang perlu diketahui:
- Kontak langsung dengan penderita cacar monyet, misalnya cairan tubuh, darah, atau luka. Selain itu, sentuhan kulit, ciuman, atau bertatap muka dengan penderita cacar monyet bisa menjadi cara penularan cacar monyet.
- Mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi cacar monyet.
- Kontak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi virus Monkeypox, misalnya peralatan makan, alat mandi, dan pakaian.
- Ibu hamil yang terinfeksi cacar monyet menularkannya ke janin di kandungan.
Meski semua orang berisiko terinfeksi cacar monyet, namun ada beragam faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena cacar monyet, yaitu:
- Bepergian ke wilayah dengan tingkat penularan cacar monyet yang tinggi.
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
- Petugas kesehatan yang merawat penderita cacar monyet.
- Melakukan penelitian terhadap virus cacar monyet.
- Pengidap penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, misalnya penyakit autoimun, diabetes melitus tipe 1, dan HIV/AIDS.
Gejala Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai
Setelah terkena cacar monyet, gejala-gejala akan muncul dalam 1 atau 2 minggu. Berikut beragam gejala cacar monyet yang perlu diketahui:
- Lemas.
- Demam.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Menggigil.
Gejala-gejala di atas berlangsung hingga 3 hari atau lebih. Selanjutnya, akan muncul ruam di kulit wajah dan meluas hingga ke bagian tubuh lainnya, termasuk anus. Setelah itu, ruam berubah menjadi lenting berisi nanah yang menimbulkan gatal atau nyeri.
Penanganan Cacar Monyet yang Efektif
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang efektif untuk mengatasi cacar monyet. Meski demikian, gejala cacar monyet umumnya sembuh tanpa penanganan medis. Untuk kasus cacar monyet yang parah, pasien bisa diberikan obat antivirus, misalnya tecovirimat atau cidofovir.
Namun, di Indonesia, penggunaan obat-obatan tersebut bersifat terbatas. Jika gejala cacar monyet tergolong ringan, dokter akan merekomendasikan penanganan sederhana di rumah untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah gejala memburuk.
Ada beragam cara yang perlu diterapkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, misalnya mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidur yang cukup, rutin berolahraga, minum air putih yang cukup, dan mengonsumsi suplemen daya tahan tubuh sesuai dengan anjuran dokter. Untuk mencegah penularan cacar monyet, Anda juga dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah hingga gejala cacar monyet benar-benar hilang.