Ketahui Penyebab Anemia Megaloblastik, Gejala, dan Pengobatannya
Anemia megaloblastik adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah karena sel darah merah yang diproduksi sumsum tulang abnormal dan berukuran besar. Meski kasusnya jarang, namun anemia megaloblastik berisiko komplikasi, misalnya kanker lambung, jika tidak diobati dengan tepat. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab anemia megaloblastik dan gejalanya.
Ketika bentuk sel darah tidak normal, maka berisiko mengganggu peredaran oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini ditandai dengan ciri-ciri yang umum dikenali, misalnya pucat, kelelahan, sulit bernapas, dan nyeri otot. Lalu, apa penyebab anemia megaloblastik, gejala, dan pengobatannya? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab Anemia Megaloblastik
Dua penyebab umum anemia megaloblastik adalah defisiensi vitamin B12 dan asam folat. Kedua vitamin tersebut berperan untuk produksi sel darah merah yang penting untuk tubuh. Berikut penjelasannya:
1. Defisiensi vitamin B12.
Orang yang jarang mengonsumsi vitamin B12 rentan terkena anemia megaloblastik. Sumber vitamin B12 alami, misalnya telur, daging, susu, dan ikan. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu berisiko menurunkan kadar vitamin B12 di tubuh, misalnya proton pump inhibitors, yang dikonsumsi untuk mencegah produksi asam lambung berlebih.
2. Defisiensi asam folat.
Pola makan rendah asam folat juga meningkatkan risiko anemia megaloblastik. Makanan tinggi asam folat, misalnya sayuran hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
Kondisi tertentu yang membutuhkan lebih banyak asam folat juga meningkatkan risiko anemia megaloblastik, misalnya pengidap kanker, pengidap anemia sel sabit, ibu hamil dan menyusui, menjalani cuci darah, atau bayi lahir prematur. Defisiensi vitamin B12 dan asam folat juga berisiko terjadi ketika tubuh tidak bisa menyerap vitamin secara optimal. Kondisi ini dialami oleh pengidap penyakit tertentu, misalnya penyakit autoimun, penyakit Crohn, infeksi saluran pencernaan, penyakit usus, dan riwayat operasi pada usus. Jika tidak diobati dengan tepat, pengidap penyakit tersebut rentan terkena anemia megaloblastik.
Gejala Anemia Megaloblastik
Kelelahan adalah gejala umum anemia megaloblastik. Selain itu, berikut gejala umum anemia megaloblastik yang perlu diwaspadai:
- Otot melemah.
- Sulit bernapas.
- Kulit pucat.
- Diare.
- Mual.
- Tidak nafsu makan.
- Berat badan turun drastis.
- Mati rasa.
- Kesemutan di kaki dan tangan.
- Detak jantung cepat.
- Lidah berubah menjadi lembut atau halus.
Pengobatan Anemia Megaloblastik
Pengobatan anemia megaloblastik disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap oleh dokter sebelum diberikan pengobatan. Pengobatan anemia megaloblastik yang umum diterapkan oleh dokter adalah suplemen multivitamin, baik melalui suntikan atau obat minum, untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 dan asam folat yang tidak tercukupi di tubuh. Dokter juga merekomendasikan pasien untuk memperbanyak asupan makanan tinggi vitamin B12 dan asam folat. Untuk mengetahui perkembangan pengobatan, akan dilakukan pemeriksaan darah setidaknya dua minggu setelah pengobatan dimulai. Jika hasilnya efektif, tidak diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, kecuali jika gejala muncul berulang.
Anemia megaloblastik adalah kondisi yang tidak boleh dianggap enteng dan perlu diobati dengan tepat. Jika Anda merasakan gejala anemia megaloblastik seperti yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Dengan begitu, komplikasi yang serius bisa dicegah.