Ketahui Gejala Sifilis pada Pria

sifilis adalah

Ketahui Gejala Sifilis pada Pria

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditandai dengan luka pada area kelamin, dubur, atau mulut. Penyakit ini rentan dialami oleh orang yang aktif secara seksual, termasuk pria. Gejala sifilis pada pria berkembang secara bertahap, yaitu 2-12 minggu setelah terinfeksi bakteri Treponema pallidum.

Sifilis adalah kondisi yang tidak boleh dianggap enteng. Jika tidak ditangani dengan tepat, sifilis bisa menimbulkan komplikasi, seperti gangguan saraf, gangguan jantung, dan infeksi HIV. Lalu, apa saja penyebab dan gejala sifilis, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala Sifilis pada Pria

Gejala sifilis bisa bervariasi, tergantung tahap perkembangannya, yaitu primer, sekunder, laten, dan terrier. Berikut beragam gejala sifilis pada pria yang perlu diketahui:

  • Luka kecil pada kulit. Luka kecil di kulit atau chancre adalah gejala sifilis pada pria yang umum ditemukan. Luka ini adalah gejala sifilis tahap primer dan umumnya hilang dalam 3-6 minggu.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan pada leher, ketiak, dan selangkangan adalah gejala sifilis tahap primer lainnya.
  • Ruam. Ruam akan muncul sekitar 1-6 bulan setelah luka kecil di kulit hilang. Ruam akibat sifilis dimulai dari punggung atau dada, lalu meluas hingga ke seluruh tubuh, serta tidak menimbulkan gatal.
  • Sakit tenggorokan. Perkembangan bakteri penyebab sifilis di tubuh menimbulkan beragam gejala, misalnya sakit tenggorokan, demam, kehilangan nafsu makan, dan nyeri otot. Gejala tersebut umumnya muncul 6-12 minggu setelah chancre muncul.
  • Kutil di area kelamin. Kutil adalah gejala sifilis pada tahap sekunder. Kutil bisa muncul di penis dan area sekitar dubur, serta berwarna putih atau abu-abu.

Gejala sifilis tahap primer bisa berkembang menjadi gejala yang lebih parah, yaitu tahap tersier. Gejala sifilis tahap tersier bisa berlangsung selama bertahun-tahun sejak infeksi awal. 

Pada tahap tersier, bakteri penyebab sifilis bisa meluas hingga ke mata, saraf, jantung, hati, pembuluh darah, sendi, dan tulang. Selain itu, penderita sifilis bisa mengalami gejala-gejala, seperti lumpuh, mati rasa, buta, stroke, demensia, penyakit jantung, atau bahkan kematian.

Penanganan Sifilis pada Pria

Agar hasilnya efektif, penanganan sifilis perlu dilakukan sejak tahap primer. Untuk mengurangi gejala sifilis, dokter akan memberikan antibiotik penisilin. Durasi dan dosis obat akan disesuaikan dengan tahap dan tingkat keparahan gejala yang dialami. 

Pemberian antibiotik pada tahap tersier hanya bertujuan untuk mengatasi infeksi, namun tidak bisa memperbaiki fungsi organ yang rusak. 

Selain itu, selama menjalani pengobatan, pasien diminta untuk tidak berhubungan seks hingga dinyatakan sembuh oleh dokter. 

Pencegahan Sifilis

Hingga saat ini, vaksin untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri penyebab sifilis belum ada. Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi bakteri penyebab sifilis, penting untuk menerapkan perilaku seks yang aman, yaitu:

  • Penggunaan kondom ketika berhubungan seksual.
  • Setia pada 1 pasangan.
  • Tidak berbagi sex toys dengan orang lain.
  • Melakukan tes infeksi menular seksual (IMS).

Jika Anda mengalami gejala sifilis di atas, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout