Ketahui Gejala Osteoporosis dan Pencegahannya

Ketahui jenis osteoporosis, gejala, dan pencegahannya

Ketahui Gejala Osteoporosis dan Pencegahannya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Osteoporosis adalah proses berkurangnya kepadatan tulang secara berkelanjutan. Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala yang signifikan di awal, sehingga kerap tidak disadari oleh penderitanya hingga sudah terjadi komplikasi. Agar bisa ditangani dengan tepat, penting untuk mengenali gejala osteoporosis sejak dini.

Seseorang umumnya baru menyadari dirinya terkena osteoporosis ketika mengalami patah tulang. Untuk mencegah hal ini, penting untuk mengenali gejala osteoporosis. Simak informasi selengkapnya mengenai gejala osteoporosis dan pencegahannya di artikel ini.

Gejala Osteoporosis

Ketika mengalami kerusakan, tulang akan memperbarui dirinya terus-menerus. Namun, seiring bertambahnya usia, kemampuan tulang untuk memperbarui dirinya akan berkurang, sehingga tulang melemah dan mudah rapuh. Ada beragam gejala osteoporosis yang umumnya muncul di tahap awal, yaitu:

  1. Postur tubuh yang bungkuk

Patah tulang di tulang belakang bisa menyebabkan postur tubuh yang membungkuk secara perlahan. Setelah itu, punggung akan terlihat melengkung atau membungkuk ke arah depan. Namun, gejala ini jarang disadari, sehingga kerap diketahui oleh penderitanya ketika sudah parah. Oleh karena itu, jika Anda memiliki faktor risiko osteoporosis, lakukan pemeriksaan tulang secara rutin untuk mencegah osteoporosis.

2. Tinggi badan menyusut

Penyusutan tinggi badan adalah gejala osteoporosis yang perlu diwaspadai. Kondisi ini disebabkan oleh tulang yang melemah dan mudah patah, sehingga tinggi badan akan berkurang secara perlahan. Penyusutan tinggi badan akibat osteoporosis ditandai dengan tinggi badan menyusut hingga lebih dari 3 sentimeter (cm). Jika tidak segera ditangani, kondisi tulang akan memburuk.

3. Sakit punggung tanpa alasan yang jelas

Gejala osteoporosis berikutnya adalah sakit punggung tanpa alasan yang jelas. Sakit punggung akibat osteoporosis muncul secara tiba-tiba dan disertai dengan nyeri luar biasa, sehingga menyebabkan penderitanya sulit bergerak. 

4. Tulang mudah patah

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tulang mudah patah akibat insiden kecil adalah gejala umum osteoporosis, terutama pada orang usia di atas 50 tahun. Area tulang yang umumnya patah adalah tulang belakang dan tulang pinggul serta tulang-tulang di pergelangan tangan. 

5. Gusi menyusut

Dikutip dari NIH Osteoporosis and Related Bone Disease National Resource Center, osteoporosis bisa memengaruhi kesehatan gusi dan gigi. Hal ini dikarenakan gusi dan gigi disangga oleh tulang rahang. Ketika terkena osteoporosis, kepadatan tulang rahang akan berkurang, sehingga garis gusi menyusut. Oleh karena itu, jika Anda mengalami perubahan pada gusi, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

6. Kekuatan genggaman melemah

Melemahnya kekuatan genggaman juga bisa menjadi gejala osteoporosis. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Orthopaedic Surgery menemukan bahwa pengeroposan pada tulang rangka menyebabkan berkurangnya kekuatan genggaman. Gejala ini muncul di tahap awal dan umumnya dialami oleh perempuan pascamenopause. Jika tidak segera ditangani, kekuatan genggaman yang melemah bisa menyebabkan seseorang sulit menjaga keseimbangan tubuhnya, sehingga meningkatkan risiko terjatuh dan patah tulang.

7. Kuku lemah dan rapuh

Kuku dan tulang sama-sama terbuat dari mineral. Oleh karena itu, ketika asupan kalsium tidak tercukupi atau tubuh tidak bisa menyerap kalsium dengan baik, kuku akan melemah dan menjadi rapuh.

Pencegahan Osteoporosis

Menerapkan pola hidup sehat adalah kunci mencegah osteoporosis dan, serta memiliki tulang sehat dan kuat di masa depan. Berikut pola hidup sehat yang perlu diterapkan sehari-hari:

1. Rutin berolahraga

Agar kekuatan dan kepadatan tulang meningkat, Anda dianjurkan untuk rutin berolahraga. Salah satu jenis olahraga yang dapat mencegah osteoporosis adalah latihan beban (weight bearing) dan latihan ketahanan. Olahraga ini bisa diterapkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.

2. Perbanyak asupan kalsium

Kalsium adalah nutrisi yang berperan penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang, serta mencegah osteoporosis. Oleh karena itu, pastikan Anda mencukupi kebutuhan kalsium harian dengan mengonsumsi makanan kaya kalsium, misalnya sayuran hijau, kacang almond, produk olahan susu rendah lemak, olahan kedelai seperti tahu, serta ikan salmon dan sarden kalengan.

Selain itu, Anda bisa mengonsumsi suplemen kalsium jika asupan kalsium dari makanan tidak tercukupi. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui dosis suplemen yang sesuai kondisi Anda.

3. Konsumsi vitamin D

Selain kalsium, vitamin D dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh dan menjaga kesehatan tulang. Untuk mendapatkan vitamin D, Anda bisa berjemur di bawah sinar matahari pagi secara rutin setidaknya 10-15 menit. Selain itu, Anda bisa mencukupi kebutuhan vitamin D dengan mengonsumsi sumber vitamin D, misalnya jamur, ikan salmon dan tuna, serta telur.

Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin D jika diperlukan. Konsultasikan ke dokter terkait penggunaan dan dosis suplemen vitamin D untuk pencegahan osteoporosis.

4. Mengonsumsi protein

Sebagian besar tulang terbuat dari protein. Ketika tubuh kekurangan protein, penyerapan kalsium akan berkurang, sehingga menghambat pembentukan tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan protein harian agar tulang sehat dan kuat di masa depan. Ada beragam sumber protein yang perlu dikonsumsi secara rutin, misalnya susu, keju, telur, daging, dan ikan. 

Selain itu, diet tinggi protein bisa dilakukan untuk mempertahankan massa tulang dan menurunkan berat badan.

5. Mempertahankan berat badan ideal

Cara mencegah osteoporosis lainnya adalah menjaga berat badan tetap ideal. Hal ini dikarenakan berat badan yang terlalu rendah adalah penyebab umum berkurangnya kepadatan tulang dan pengeroposan tulang. Selain itu, orang dengan berat badan kurang lebih berisiko terkena osteopenia dan osteoporosis. 

Kondisi ini umumnya dialami oleh perempuan yang memasuki masa menopause akibat berkurangnya hormon estrogen. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan berat badan ideal agar kesehatan dan kekuatan tulang terjaga. Untuk menentukan berat badan ideal, Anda bisa menggunakan kalkulator BMI.

6. Hindari merokok

Dikutip dari National Osteoporosis Foundation, perokok aktif lebih berisiko terkena osteoporosis. Jika Anda memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut untuk mencegah osteoporosis. Terapkan pola hidup sehat agar kesehatan tulang terjaga, misalnya mengonsumsi makanan yang dapat memperkuat tulang, seperti sayuran hijau, produk susu, makanan tinggi protein, makanan tinggi vitamin C,  dan makanan tinggi magnesium. 

Jika ada pertanyan terkait gejala osteoporosis dan pencegahannya, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout