Ketahui Gejala dan Komplikasi ISPA yang Perlu Diwaspadai

Simak informasi selengkapnya mengenai gejala dan komplikasi ISPA di artikel ini.

Ketahui Gejala dan Komplikasi ISPA yang Perlu Diwaspadai

Akhir-akhir ini, ISPA menjadi perhatian utama akibat tingginya polusi udara di Jakarta. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan pilek, batuk dan demam. Pengobatan yang tepat penting agar tidak menjadi komplikasi ISPA yang berbahaya.

ISPA yang ringan sembuh tanpa penanganan medis. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, ISPA berisiko komplikasi yang serius. Simak informasi selengkapnya mengenai gejala dan komplikasi ISPA di artikel ini.

Penyebab dan Faktor Risiko ISPA

Penyebab umum ISPA adalah infeksi virus dan bakteri. Jenis-jenis virus penyebab ISPA, yaitu:

  • Adenovirus.
  • Rhinovirus.
  • Virus influenza.
  • Respiratory syncytial viruses (RSVs).
  • Parainfluenza virus.
  • Virus corona.

Sedangkan, jenis-jenis bakteri penyebab ISPA, yaitu:

  • Haemophilus.
  • Streptococcus.
  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Klebsiella pneumoniae.
  • Staphylococcus aureus.
  • Chlamydia.

Meski bisa dialami oleh siapa saja, namun ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko ISPA, yaitu:

  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah, misalnya pengidap kanker, pengidap HIV/AIDS, lansia, atau anak-anak.
  • Perokok aktif. 
  • Orang yang mengidap gangguan jantung dan paru-paru.

Gejala ISPA

Berikut gejala-gejala ISPA yang umum ditemukan dan perlu ditangani secepatnya:

  • Bersin.
  • Batuk.
  • Pilek.
  • Demam.
  • Hidung tersumbat.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri ketika menelan.
  • Kelelahan.
  • Mengi.
  • Kelenjar getah bening membesar.
  • Sulit bernapas.
  • Demam.
  • Batuk berdahak.

Segera ke dokter jika muncul gejala-gejala yang parah berikut:

  • Sulit bernapas.
  • Demam di atas 39 derajat Celsius.
  • Menggigil.
  • Kehilangan kesadaran.
  • Batuk disertai darah.

Komplikasi ISPA

ISPA yang tidak diobati akan memicu infeksi di paru-paru dan menimbulkan komplikasi yang serius, yaitu:

  • Gagal jantung.
  • Gagal napas.
  • Empiema atau nanah yang menumpuk di rongga selaput paru.
  • Kadar karbondioksida berlebih dalam darah.
  • Emfisema atau kerusakan di kantong udara paru-paru.
  • Abses di paru-paru.
  • Bronkitis kronis.
  • Sepsis.
  • Infeksi lain, misalnya selulitis, mastoiditis, dan osteomielitis.

Pengobatan ISPA

Jika ISPA yang dialami termasuk ringan, berikut beragam penanganan sederhana yang bisa diterapkan:

  • Minum air putih yang cukup untuk mengencerkan dahak, sehingga mudah dikeluarkan.
  • Tidur yang cukup untuk memperkuat daya tahan tubuh.
  • Konsumsi madu atau air lemon hangat untuk mengobati batuk.
  • Berkumur air garam hangat untuk meringankan nyeri di tenggorokan.
  • Menghirup uap air panas, untuk meringankan hidung tersumbat.
  • Posisi kepala yang tinggi ketika tidur untuk melegakan pernapasan.

Penggunaan obat-obatan diperlukan jika cara-cara di atas tidak berhasil menyembuhkan ISPA. Berikut obat-obatan yang diberikan oleh dokter:

  • Paracetamol atau ibuprofen, jika gejalanya nyeri otot dan demam.
  • Guaifenesin, jika gejalanya batuk.
  • Diphenhydramine dan pseudoephedrine, jika gejalanya hidung tersumbat dan pilek.
  • Antibiotik, untuk mengobati ISPA akibat infeksi bakteri.

Pencegahan ISPA

Kunci mencegah ISPA adalah hidup sehat dan bersih. Berikut cara-cara mewujudkan pola hidup bersih dan sehat:

  • Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama ketika beraktivitas di luar ruangan.
  • Memenuhi kebutuhan vitamin C agar daya tahan tubuh terjaga.
  • Rutin berolahraga.
  • Tidak merokok.
  • Membersihkan rumah dan lingkungan.
  • Menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan tisu, agar tidak menular ke orang lain.
  • Menerima vaksinasi, misalnya influenza, MME, atau pneumonia.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout