Ketahui Gejala Awal Kanker Payudara dan Pencegahannya

Ketahui Gejala Awal Kanker Payudara dan Pencegahannya

Ketahui Gejala Awal Kanker Payudara dan Pencegahannya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita di Indonesia. Namun, kanker payudara umumnya tidak menimbulkan gejala yang signifikan di stadium awal, sehingga baru diketahui ketika sudah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal kanker payudara, sehingga bisa dideteksi dan ditangani dengan tepat.

Mendeteksi gejala awal kanker payudara penting agar penanganan yang tepat bisa diberikan dan peluang kesembuhan semakin besar. Misalnya, deteksi dini secara mandiri atau periksa ke dokter secara rutin. Lalu, apa saja gejala awal kanker payudara yang perlu diwaspadai? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Kanker Payudara

Hingga saat ini, penyebab kanker payudara belum bisa dipastikan. Namun, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara, misalnya konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan merokok, obesitas, usia tua, paparan radiasi, dan memasuki masa menopause. Selain itu, wanita dengan riwayat keluarga pengidap kanker payudara atau pernah mengalami kanker payudara, berisiko tinggi terkena kanker payudara.

Gejala Awal Kanker Payudara

Pada tahap awal, kanker payudara umumnya ditandai dengan gejala berupa perubahan pada puting, mulai dari tekstur hingga permukaan, yang disertai nyeri, gatal, atau mengeluarkan cairan. Selain itu, ada beragam gejala awal kanker payudara yang bisa muncul, yaitu:

  • Nyeri pada payudara terus-menerus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam faktor. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala ini, segera ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
  • Benjolan di payudara atau ketiak. Benjolan akibat kanker payudara disertai dengan terasa keras, tidak terasa nyeri, dan pinggiran yang tidak rata. Meski pada tahap awal belum bisa diraba, namun benjolan ini bisa terdeteksi melalui mammogram.
  • Ada ruam bersisik pada puting atau area di sekitarnya. Kondisi ini dikaitkan ddengan gejala penyakit Paget.
  • Muncul cairan dari puting. Cairan tersebut mungkin disertai dengan darah, atau jernih, atau berwarna lain. Selain gejala awal kanker payudara, cairan yang keluar dari puting bisa menandakan infeksi.
  • Perubahan permukaan payudara. Kondisi ini menyebabkan kulit di permukaan payudara terlihat berbeda dengan area kulit di sekitarnya
  • Perubahan warna kulit payudara. Pada stadium awal, kulit payudara mungkin terlihat kemerahan yang mirip iritasi, warna dan tekstur kulit berkerut, dan kulit menebal.
  • Nyeri pada puting. Nyeri di area sekitar puting disertai dengan keluarnya cairan tidak normal atau puting masuk ke dalam payudara.

Untuk mendeteksi gejala-gejala awal kanker payudara di atas, lakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI secara berkala di rumah 7-10 hari setelah periode menstruasi berakhir. SADARI bisa dilakukan dengan cara meraba payudara untuk memastikan perubahan bentuk fisiknya. Jika ada perubahan pada payudara, segera ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. 

Selain itu, deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ke dokter secara rutin. Dokter bisa melakukan beragam pemeriksaan, mulai dari fisik hingga penunjang, misalnya mammografi, USG payudara, biopsi (jika ada indikasi), dan MRI bila perlu. Skrining dengan mammografi dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada payudara, serta memastikan apakah benjolan pada payudara bersifat ganas atau jinak.

Deteksi Dini Sebagai Upaya Pencegahan Kanker Payudara

Pada kondisi tertentu, sel kanker tidak berbentuk benjolan besar pada payudara, namun meluas hingga ke kelenjar getah bening, ke tulang leher atau ketiak, dan menimbulkan benjolan di area tersebut. Selain itu, sekitar 90% kasus benjolan pada payudara wanita umumnya bukan sel kanker. 

Namun, untuk mencegah kanker payudara sejak dini, lakukan pemeriksaan payudara secara rutin ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, yaitu puting, permukaan payudara, dan ketiak. Dokter juga bisa mengajukan pertanyaan terkait gaya hidup, riwayat kanker dalam keluarga, obat-obatan yang yang pernah atau sedang dikonsumsi, dan apakah sedang dalam proses menyusui. 

Selain itu, menerapkan pola hidup sehat adalah kunci mencegah kanker payudara. Berikut pola hidup sehat yang perlu diterapkan secara konsisten:

  1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

Perbanyak asupan nutrisi yang bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker payudara, seperti buah, sayuran, minyak sehat, kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, serta makanan yang tinggi antioksidan. Selain itu, hindari makanan berlemak yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

2. Menjaga berat badan ideal

Kelebihan berat badan adalah faktor risiko kanker payudara. Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dan melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter.

3. Rutin berolahraga 

Rutin berolahraga juga penting untuk menurunkan risiko kanker payudara. Anda bisa melakukan olahraga dengan intensitas sedang, misalnya bersepeda, berenang, dan jalan cepat, setidaknya 2 jam 30 menit dalam seminggu.

4. Tidak merokok

Perokok aktif berisiko tinggi terkena kanker payudara dibandingkan orang yang tidak pernah merokok. Hal ini dikarenakan zat-zat kimia di dalam rokok bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.

5. Membatasi konsumsi minuman beralkohol

Membatasi konsumsi minuman beralkohol adalah cara mencegah kanker payudara yang efektif. Mengonsumsi minuman beralkohol 1 gelas per hari diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 20%. Selain itu, konsumsi minuman beralkohol lebih dari satu gelas per hari bisa meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 50%. 

6. Menghindari paparan radiasi

Menjalani radiasi pada area dada, terutama sebelum usia 30 tahun, bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Oleh karena itu, untuk menurunkan risiko kanker payudara, hindari paparan radiasi pada area dada tanpa indikasi yang jelas. Prosedur yang melibatkan radiasi hanya boleh dilakukan bila ada instruksi dokter.

Seperti disebutkan sebelumnya, kanker payudara adalah penyakit yang membahayakan nyawa. Semakin cepat terdeteksi, semakin efektif pengobatannya, sehingga semakin tinggi peluang kesembuhannya.

Selain melakukan deteksi dini, Anda dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat di atas secara konsisten untuk menurunkan risiko kanker payudara stadium awal. Jika Anda mengalami gejala-gejala awal kanker payudara di atas, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda, sehingga risiko komplikasi bisa dicegah.

Jika Anda memiliki faktor risiko kanker payudara yang disebutkan di atas atau memiliki kekhawatiran terkait gejala awal kanker payudara, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Jika ada pertanyaan terkait gejala awal kanker payudara dan pencegahannya, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang sesuai kondisi Anda.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout