Ketahui Fungsi Tulang Rawan dan Risiko Kerusakannya

fungsi tulang rawan

Ketahui Fungsi Tulang Rawan dan Risiko Kerusakannya

Tulang rawan punya kontribusi besar dalam menjaga kesehatan sendi dan pergerakan tubuh Anda. 

Fungsi tulang rawan mencakup perlindungan, pengurangan gesekan, hingga menopang struktur tubuh agar tetap stabil. 

Tanpa tulang rawan, setiap gerakan akan terasa kaku, menyakitkan, bahkan berisiko merusak tulang. 

Cedera pada tulang rawan sendiri termasuk salah satu masalah yang paling sering terjadi akibat aktivitas olahraga maupun trauma lainnya. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Tulang Rawan? 

Tulang rawan atau kartilago adalah jaringan ikat yang kuat sekaligus fleksibel, berfungsi melindungi tulang dan sendi. Ia bekerja sebagai peredam benturan (shock absorber) yang menjaga tubuh tetap stabil saat bergerak.

Di ujung tulang, tulang rawan berperan mengurangi gesekan sehingga tulang tidak saling bergesekan saat Anda menggerakkan sendi. 

Jaringan ini juga membentuk struktur utama di beberapa bagian tubuh, misalnya pada telinga dan hidung, sehingga memberikan bentuk dan kekuatannya.

Kerusakan pada tulang rawan bisa terjadi secara mendadak akibat cedera olahraga atau trauma fisik. 

Namun, ada juga kerusakan yang muncul secara perlahan seiring bertambahnya usia dan bisa berkembang menjadi osteoartritis. 

Saat tulang rawan rusak, pergerakan sendi akan terganggu, bahkan dalam kondisi tertentu membuat sendi sulit digunakan seperti biasanya.

Fungsi Tulang Rawan 

Tulang rawan melindungi tulang dan persendian Anda. Tulang rawan melapisi ujung tulang dan meredam ruang di persendian tempat tulang bertemu. Tulang rawan memiliki tiga fungsi, yakni:

1. Melindungi Tulang dan Sendi 

Salah satu fungsi utama tulang rawan adalah bertindak sebagai bantalan alami yang menyerap benturan dan menjaga tulang tetap aman.

Saat Anda berlari, melompat, atau bahkan hanya berjalan, tulang rawan bekerja meredam tekanan agar tidak langsung mengenai tulang. 

Bayangkan perbedaannya seperti melompat tanpa alas kaki dibandingkan dengan menggunakan sepatu lari yang empuk. 

2. Mengurangi Gesekan

Fungsi tulang rawan berikutnya adalah mengurangi gesekan di antara tulang. Lapisan tulang rawan yang licin memungkinkan sendi bergerak mulus tanpa menimbulkan rasa sakit. 

Akibatnya, tulang tidak saling bergesekan yang bisa menyebabkan aus atau kerusakan. 

Bisa dibilang, tulang rawan bekerja seperti pelumas alami yang menjaga pergerakan Anda tetap lancar.

3. Mendukung Struktur Tubuh

Tak hanya melindungi dan mengurangi gesekan, fungsi tulang rawan juga penting untuk menopang bentuk tubuh. 

Tulang rawan membantu menjaga sendi tetap stabil, sekaligus menjadi penghubung antara jaringan lain dengan tulang. 

Otot, ligamen, dan tendon banyak yang menempel pada tulang rawan, sehingga jaringan ini berperan besar dalam mendukung kekuatan sekaligus fleksibilitas tubuh.

Jenis Tulang Rawan

Hampir semua pertemuan antar-tulang di tubuh Anda dilapisi oleh tulang rawan. Namun, ada tiga jenis utama tulang rawan dengan karakteristik dan fungsi berbeda:

1. Tulang Rawan Hialin

Ini adalah jenis tulang rawan yang paling umum dan banyak terdapat di tubuh Anda. Teksturnya licin, halus, dan fleksibel, tetapi tetap cukup kuat untuk menjaga bentuk sendi. 

Fungsi tulang rawan hialin adalah melapisi ujung tulang di sendi, memudahkan pergerakan, serta menjaga agar tulang tidak saling bergesekan. 

Tulang rawan hialin bisa ditemukan di ujung tulang, di antara tulang rusuk, serta di saluran hidung.

2. Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago)

Seperti namanya, jenis ini tersusun dari serat-serat yang tebal dan kuat. Dibandingkan jenis lainnya, tulang rawan fibrosa adalah yang paling keras, tapi paling sedikit fleksibilitasnya. 

Fungsi utamanya adalah menyerap tekanan besar dan menjaga bagian tubuh tetap pada posisinya. 

Contoh lokasi fibrokartilago adalah meniskus di lutut, bantalan di antara ruas tulang belakang, serta area yang menopang otot, tendon, dan ligamen.

3. Kartilago Elastis 

Jenis tulang rawan ini paling lentur dibanding dua lainnya. Fungsi tulang rawan elastis adalah mendukung bagian tubuh yang sering bergerak dan butuh kembali ke bentuk semula setelah dibengkokkan. 

Contoh paling jelas adalah telinga luar yang bisa dilipat, tapi kembali ke bentuk normal. Tulang rawan elastis juga ada di saluran penghubung telinga ke kepala, serta laring atau kotak suara.

Gejala Tulang Rawan Rusak

Kerusakan pada tulang rawan di sendi biasanya menimbulkan beberapa tanda yang cukup jelas, seperti:

  • Peradangan: sendi bengkak, terasa lebih hangat dari bagian tubuh lain, serta menimbulkan nyeri atau rasa tidak nyaman.
  • Kekakuan: sendi sulit digerakkan dan terasa kaku.
  • Gerakan terbatas: seiring kerusakan bertambah parah, anggota tubuh yang terdampak tidak bisa digerakkan dengan leluasa.
  • Hemarthrosis (perdarahan di sendi): area tampak berbintik merah atau seperti memar.

Kerusakan tulang rawan paling sering terjadi pada lutut, tetapi sendi lain seperti siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, hingga pinggul juga bisa terdampak.

Penyebab Kerusakan Tulang Rawan

Tulang rawan memiliki peran penting dalam tubuh. Namun, meski fungsi tulang rawan sangat vital, jaringan ini bisa mengalami kerusakan karena berbagai faktor, antara lain:

1. Cedera

Cedera akibat olahraga atau trauma fisik dapat merusak atau merobek tulang rawan. Beberapa kasus yang sering terjadi adalah robeknya meniskus atau dislokasi bahu. 

Benturan langsung yang keras, misalnya saat jatuh atau kecelakaan, juga bisa mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Atlet memiliki risiko lebih besar mengalami kerusakan sendi.

2. Osteoarthritis

Osteoartritis merupakan jenis radang sendi yang paling umum. Seiring bertambahnya usia, tulang rawan dapat menipis dan rusak, sehingga bantalan dan pelumas alami pada sendi berkurang. Hal ini menimbulkan nyeri, kaku, dan peradangan pada persendian.

3. Obesitas

Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi, khususnya lutut. Dalam jangka panjang, tekanan ini mempercepat kerusakan tulang rawan. 

Tak heran, penderita obesitas lebih rentan mengalami osteoartritis dibanding orang dengan berat badan normal.

4. Saraf Kejepit

Saraf kejepit atau herniated disk terjadi ketika bantalan tulang rawan di antara ruas tulang belakang robek atau bergeser. 

Kondisi ini menimbulkan nyeri dan bisa mengganggu fungsi normal tulang rawan pada area tulang belakang.

5. Kurang Bergerak

Sendi membutuhkan pergerakan agar tetap sehat. Kurang beraktivitas atau terlalu lama tidak digerakkan dapat meningkatkan risiko kerusakan tulang rawan, karena aliran nutrisi ke sendi menjadi terhambat.

Menjaga kesehatan tulang dan sendi sangat penting untuk mempertahankan fungsi tulang rawan agar tetap optimal. 

Untuk mendukungnya, Anda bisa mempertimbangkan suplemen seperti Caltron, yaitu suplemen tulang dan sendi yang bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi gangguan metabolisme atau defisiensi kalsium seperti rickets/rachitis, osteomalasia akibat malabsorpsi, serta osteoporosis. 

Caltron juga berguna dalam pencegahan dan pengobatan defisiensi kalsium serta vitamin D selama kehamilan dan menyusui, serta membantu perkembangan tulang dan gigi yang sehat.Selalu lengkapi kebutuhan nutrisi harian Anda dengan mendapatkan suplemen terpercaya dari Pyfa Health! Kunjungi situs Pyfa Health dan temukan berbagai produk kesehatan berkualitas.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout