Ketahui Dampak Overthinking untuk Kesehatan
berlebihan. Sikap ini umumnya disebabkan oleh kekhawatiran terhadap beragam hal, misalnya masalah dalam kehidupan sehari-hari dan trauma masa lalu.
Orang yang overthinking kerap menganggap sikapnya tersebut sebagai bentuk sikap kehati-hatian sebelum mengambil keputusan. Namun, kebiasaan ini memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Simak informasi selengkapnya mengenai dampak overthinking untuk kesehatan di artikel ini.
Dampak Negatif Overthinking
Berpikir sebelum mengambil keputusan adalah hal yang wajar. Namun, jika dilakukan secara berlebihan hingga merugikan diri sendiri dan orang lain, overthinking bisa menimbulkan beragam dampak buruk, yaitu:
1. Mengganggu aktivitas sehari-hari
Tidak hanya menghabiskan waktu, overthinking dapat menghabiskan energi, sehingga tubuh mudah lelah. Akibatnya, overthinking menyebabkan Anda sulit tidur di malam hari akibat anxiety dreams. Kelelahan dan gangguan tidur berkepanjangan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Menurunkan produktivitas kerja
Overthinking bisa menyebabkan sulit konsentrasi, sulit berkomunikasi dengan orang lain, dan tidak mampu memecahkan masalah. Efeknya, pikiran Anda terganggu dan performa kerja Anda menurun.
3. Emosi tidak terkontrol
Dampak overthinking lainnya adalah sulit mengontrol amarah, insecure, mudah panik, dan mulai berpikir dan bersikap aneh. Selain itu, orang yang overthinking cenderung mengisolasi diri dan menghindari interaksi dengan orang lain. Tidak heran jika overthinking bisa meningkatkan risiko depresi.
4. Menimbulkan gangguan kesehatan
Overthinking juga bisa menekan emosi secara intens dan melampiaskannya dengan cara yang tidak sehat, misalnya mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Akibatnya, kesehatan Anda bisa menurun drastis.
Overthinking juga memicu demam, sakit kepala, jantung berdebar, nyeri dada, sesak napas, dan tekanan darah tinggi. Pada kasus yang parah, overthinking bisa meningkatkan risiko stroke, diabetes, atau serangan jantung.
5. Sulit bersosialisasi
Tanpa disadari, sikap overthinking bisa mengganggu hubungan sosial Anda. Hal ini dikarenakan overthinking bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap orang lain yang ditandai dengan curiga berlebihan, asumsi buruk, sulit memaafkan kesalahan, dan menjaga jarak. Jika dilakukan terus-menerus, hubungan Anda dengan orang lain bisa terganggu.
Kebiasaan overthinking adalah kebiasaan yang perlu dihindari. Selain merugikan orang lain, overthinking dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental.
Mulailah dengan memberi batasan waktu untuk menghentikan kebiasaan overthinking dan segera bertindak untuk mengambil keputusan. Caranya, tuliskan sesuatu yang ada di pikiran Anda dalam bentuk jurnal untuk mengurangi beban di pikiran.
Jika hal tersebut masih sulit dilakukan, tenangkan pikiran Anda dengan melakukan aktivitas yang seru dan menyenangkan, misalnya membaca buku, mendengarkan musik, menonton film, menari, menyanyi, atau berolahraga.
Perlu diingat, memikirkan sesuatu secara berlebihan belum tentu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk bersyukur dan belajar dari kesalahan, sehingga tidak diulangi di masa mandatang.
Jika Anda mengalami kesulitan menghilangkan kebiasaan overthinking atau bahkan mengganggu kesehatan fisik dan mental, konsultasikan ke psikolog untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, psikolog bisa menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda.