Ketahui Ciri-Ciri Raja Singa, Penanganan, dan Pencegahannya

ciri ciri raja singa

Ketahui Ciri-Ciri Raja Singa, Penanganan, dan Pencegahannya

Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang ditularkan dari bakteri. Kondisi ini ditandai dengan luka di area kelamin atau mulut, namun tidak terasa nyeri. Raja singa sering kali tidak disadari oleh pengidapnya, karena gejalanya tidak terlihat dan tidak terasa sakit. Oleh karena itu, mengenali ciri-ciri raja singa penting untuk mencegah komplikasi yang serius.

Meski tidak menunjukkan gejala yang signifikan, namun raja singa tetap berisiko ditularkan ke orang lain. Jika tidak ditangani dengan tepat, raja singa berisiko komplikasi yang serius, misalnya kerusakan jantung, otak, dan organ penting lainnya. Pada ibu hamil, raja singa bahkan berisiko membahayakan nyawa bayi. Agar bisa dideteksi dan ditangani dengan tepat, ketahui ciri-ciri raja singa, penanganan, dan pencegahannya berikut.

Penyebab dan Faktor Risiko Raja Singa

Penyebab umum raja singa adalah infeksi bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini ditularkan saat berhubungan seksual dengan pengidap raja singa. Bakteri ini juga menular ketika kontak fisik dengan luka pengidap raja singa. Orang yang aktif secara seksual rentan terkena raja singa, namun, ada beragam kondisi yang meningkatkan risikonya:

  • Pengidap HIV/AIDS.
  • Gay, biseksual, atau berhubungan seks dengan sesama pria.
  • Perilaku seks tidak aman, misalnya berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.
  • Pengidap Infeksi Menular Seksual lain, misalnya herpes, gonore, atau klamidia.
  • Berhubungan seks dengan pengidap sifilis.

Ciri-Ciri Raja Singa

Ciri-ciri raja singa atau sifilis berbeda-beda, tergantung tahap perkembangan penyakitnya. Berikut penjelasannya:

  • Sifilis primer. Ciri-cirinya berupa luka di area bakteri masuk.
  • Sifilis sekunder. Ciri-cirinya berupa ruam di tubuh.
  • Sifilis laten. Tahap ini tidak ada gejala, namun bakteri ada di tubuh pengidap.
  • Sifilis tersier. Tahap ini memicu kerusakan organ-organ penting, misalnya jantung, otak, dan saraf.

Jika gejala-gejala di atas terjadi pada Anda, konsultasikan ke dokter untuk diperiksa penyebabnya. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa diberikan dan risiko komplikasi berkurang.

Penanganan Raja Singa

Semakin cepat raja singa dideteksi dan ditangani, semakin besar peluang kesembuhannya. Selama menjalankan perawatan, dokter akan merekomendasikan agar pengidap tidak berhubungan seks hingga infeksi sembuh. Untuk menangani sifilis primer dan sekunder, akan diberikan antibiotik melalui injeksi selama 14 hari. Sedangkan, pengidap sifilis tersier dan ibu hamil yang mengidap sifilis, akan menjalankan pengobatan dengan durasi yang lebih lama dan diberikan antibiotik melalui infus. Untuk memastikan infeksi sembuh setelah pemberian antibiotik, pengidap sifilis akan menjalankan tes darah.

Pencegahan Raja Singa

Kunci terhindar dari penularan raja singa adalah berhubungan seks dengan aman, yaitu tidak berganti pasangan seksual dan penggunaan kondom. Deteksi dini dengan cara cek kesehatan ke dokter secara berkala juga penting untuk mencegah raja singa, terutama orang dengan faktor risiko penyakit ini. Selain perilaku seks yang aman, ada beragam cara mencegah raja singa yang perlu Anda lakukan, yaitu:

  • Menghindari penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
  • Tidak minum alkohol.
  • Tidak berhubungan seksual dalam periode tertentu.
  • Untuk mencegah penularan, sebaiknya diskusikan mengenai riwayat penyakit kelamin Anda dengan pasangan.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout