Ketahui Ciri-Ciri Otot Jantung dan Fungsinya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Otot jantung memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga tubuh tetap hidup. Karena itu, memahami ciri-ciri otot jantung menjadi penting agar Anda lebih mengenal bagaimana organ vital ini bekerja.
Artikel ini akan membantu Anda memahami letak, struktur, hingga karakteristik otot jantung!
Letak Otot Jantung
Otot jantung atau miokardium adalah salah satu dari tiga jenis otot utama di tubuh manusia, bersama dengan otot polos dan otot rangka.
Sama seperti otot rangka, otot jantung tersusun dari sarkomer yang membuatnya mampu berkontraksi.
Namun, berbeda dengan otot rangka, otot jantung bekerja secara tidak sadar atau di luar kendali Anda.
Struktur jantung sendiri terdiri dari tiga lapisan:
- Perikardium: kantung pelindung jantung yang terdiri dari perikardium, ruang perikardial, perikardium parietal, dan lapisan fibrosa.
- Miokardium: inti otot jantung yang bertugas melakukan kontraksi.
- Endokardium: lapisan paling dalam yang tidak termasuk otot jantung, terdiri dari sel epitel skuamosa dan melapisi ruang serta katup jantung.
Struktur berlapis ini membuat otot jantung mampu bekerja secara terus menerus tanpa henti sepanjang hidup.
Ciri-Ciri Otot Jantung
Berikut adalah beberapa ciri-ciri otot jantung yang membedakannya dari jenis otot lainnya:
1. Bekerja di Luar Kesadaran Manusia
Otot jantung bekerja secara otomatis tanpa Anda sadari. Sel otot jantung (kardiomiosit) memiliki bentuk bercabang, bergaris, dan mengandung banyak mitokondria sehingga mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar.
Sifat involunter inilah yang memastikan jantung berdetak 24 jam tanpa berhenti.
2. Memiliki Satu Inti Sel di Tengah dan Sarkolema yang Unik
Setiap sel otot jantung biasanya memiliki satu inti sel yang terletak di bagian tengah. Sel ini dilapisi membran khusus bernama sarkolema, yang dipenuhi saluran kalsium bertegangan (voltage-gated calcium channels).
Saluran ini membantu mengatur masuknya ion kalsium, yang sangat penting dalam proses kontraksi. Uniknya, struktur ini tidak Anda temukan pada otot rangka.
Sarkolema pada otot jantung juga mendukung proses pengiriman sinyal listrik yang membuat kontraksi jantung lebih terkoordinasi.
3. Terdapat Diskus Interkalaris
Salah satu ciri-ciri otot jantung yang paling khas adalah keberadaan diskus interkalaris. Struktur ini menghubungkan sel otot jantung satu dengan lainnya dalam bentuk jaringan bercabang. Di dalamnya terdapat:
- Gap junction, yang memungkinkan sinyal listrik mengalir cepat dari satu sel ke sel berikutnya.
- Desmosome, yang menjaga sel tetap saling menempel kuat saat jantung memompa darah.
Karena saling terhubung dengan diskus interkalaris, seluruh sel jantung dapat berkontraksi secara sinkron. Hal ini membuat jantung bekerja sebagai pompa yang efisien.
4. Terdapat Unit Fungsional untuk Mendukung Kontraksi Jantung
Unit fungsional kontraksi otot jantung adalah sarkomer, yang tersusun dari filamen aktin dan miosin.
Interaksi keduanya memungkinkan terjadinya gerakan kontraksi dengan mekanisme sliding filament.
Sarkolema pada otot jantung juga memiliki struktur t-tubules, yaitu lipatan yang berperan penting dalam:
- Memicu kontraksi melalui hantaran sinyal listrik
- Menjaga potensial membran
- Mengatur pelepasan kalsium dari retikulum sarkoplasma
- Mendukung koordinasi kerja seluruh sel jantung
Fungsi Otot Jantung
Setelah mengetahui ciri-ciri otot jantung, sebenarnya apa saja fungsi otot jantung?
- Menghasilkan kontraksi jantung
Otot jantung bertanggung jawab menciptakan kontraksi yang membuat jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
- Menjaga kerja pompa jantung tetap kuat dan efisien
Kontraksi harus memiliki kekuatan yang cukup agar kebutuhan metabolik seluruh tubuh dapat terpenuhi.
- Menentukan cardiac output curah jantung
Curah jantung ditentukan oleh heart rate (denyut jantung) dan stroke volume (jumlah darah per denyut). Keduanya dipengaruhi oleh kekuatan dan frekuensi kontraksi otot jantung.
- Menyesuaikan kontraksi dengan kebutuhan metabolik tubuh
Saat aktivitas meningkat, kontraksi otot jantung juga ikut meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi.
- Memompa darah melalui impuls listrik terkoordinasi
Setiap kontraksi terjadi berkat koordinasi antara otot jantung dan impuls listrik yang mengatur ritmenya.
- Menggunakan ATP sebagai sumber energi kontraksi
Otot jantung membutuhkan “bahan bakar” untuk bisa berkontraksi, dan sumber energinya berasal dari ATP.
ATP ini dibuat dari asam lemak, karbohidrat, protein, dan keton. Mayoritas energi dihasilkan dengan bantuan oksigen (aerob), tetapi dalam kondisi tertentu jantung juga bisa membuat energi tanpa oksigen (anaerob), meski kemampuannya tidak besar.
Penyakit yang Bisa Terjadi pada Otot Jantung
Terdapat beberapa kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan otot jantung Anda, antara lain:
1. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah kondisi ketika otot jantung mengalami kelainan, baik karena faktor genetik maupun yang muncul kemudian, sehingga fungsi jantung menjadi melemah. WHO membagi kardiomiopati non-iskemik menjadi lima jenis utama:
- Dilated Cardiomyopathy (DCM): bilik jantung membesar dan melemah.
- Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM): otot jantung menebal sehingga aliran darah terganggu.
- Restrictive Cardiomyopathy (RCM): otot jantung menjadi kaku dan sulit mengembang.
- Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVC): otot bilik kanan jantung digantikan oleh lemak atau jaringan fibrosa.
- Unclassified Cardiomyopathies: kelainan otot jantung yang tidak masuk kategori lain.
2. Gagal Jantung
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik. Biasanya disebabkan oleh gangguan struktur atau fungsi otot jantung, sehingga proses pengisian dan pemompaan darah menjadi terganggu.
Penilaian penting pada gagal jantung adalah Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF), yaitu persentase darah yang dipompa keluar dari bilik kiri setiap detak jantung. Kategorinya adalah:
- HFpEF (≥ 50%): Heart Failure with Preserved Ejection Fraction
Jantung masih memompa dengan persentase normal, tapi pengisian darah terganggu.
- HFrEF (≤ 40%): Heart Failure with Reduced Ejection Fraction
Jantung memompa darah jauh lebih sedikit dari seharusnya.
- HFmrEF (41–49%): Heart Failure with Mid-Range Ejection Fraction
Ada penurunan fungsi pompa, tapi tidak separah HFrEF.
Setiap jenis gagal jantung memiliki terapi dan obat yang berbeda, sehingga penting untuk menentukan kategorinya dengan tepat.
3. Miokarditis
Miokarditis adalah peradangan pada otot jantung yang paling sering disebabkan oleh demam rematik akut atau infeksi virus, seperti Coxsackie virus dan parvovirus B19.
Jika tidak ditangani, peradangan ini bisa merusak otot jantung dalam jangka panjang dan berujung pada dilated cardiomyopathy serta gagal jantung.
Memahami ciri-ciri otot jantung membantu Anda mengenal bagaimana organ ini bekerja tanpa henti untuk menjaga tubuh tetap hidup.
Menjaga kesehatan jantung sangat penting karena penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi.
Semoga penjelasan ini membuat Anda semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan jantung, ya.Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!





