Ketahui Bahaya Penyakit Autoimun dan Komplikasinya

Lalu, apa saja bahaya penyakit autoimun yang perlu diwaspadai, serta apa saja komplikasi yang perlu diantisipasi oleh penderita penyakit autoimun? Berikut informasi selengkapnya.

Ketahui Bahaya Penyakit Autoimun dan Komplikasinya

Penyakit autoimun adalah gangguan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi penyakit dan sel jahat. Namun, pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh justru merusak sel-sel yang sehat di tubuh. Lalu, berbahayakah penyakit autoimun?

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menjamin kesembuhan penyakit autoimun. Oleh karena itu, mengontrol gejala penyakit autoimun dengan baik adalah kunci agar terhindar dari komplikasi yang serius, bahkan kematian. Lalu, apa saja bahaya penyakit autoimun yang perlu diwaspadai, serta apa saja komplikasi yang perlu diantisipasi oleh penderita penyakit autoimun? Berikut informasi selengkapnya.

Berbahayakah Penyakit Autoimun?

Ada beragam jenis penyakit autoimun, namun hanya beberapa yang umum ditemukan, misalnya rheumatoid arthritis, diabetes tipe 1, lupus, dan psoriasis. Gejala penyakit autoimun berbeda-beda, tergantung jenis penyakitnya. Penyakit autoimun umumnya tidak berbahaya dan tidak bersifat kronis. Namun, jika gejalanya tidak dikontrol dengan baik, penyakit autoimun memicu komplikasi yang membahayakan nyawa. Penyakit ini juga berisiko menghambat aktivitas sehari-hari penderitanya. Penyakit autoimun bahkan berisiko kematian, terutama pada penderita dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan yang serius.

Komplikasi Penyakit Autoimun

Mengontrol gejala penyakit autoimun adalah kunci mencegah komplikasi yang serius. Namun, jika gejalanya tidak terkontrol, berikut beragam komplikasi penyakit autoimun yang perlu diwaspadai:

  • Neuropati. Ada beragam penyakit yang memicu kerusakan saraf, misalnya rheumatoid arthritis. Gejalanya berupa kelemahan di kaki atau lengan, serta mati rasa.
  • Kerusakan organ. Penyakit yang memicu kerusakan organ, misalnya diabetes tipe 1 yang menyebabkan gagal ginjal.
  • Penyakit jantung. Reaksi imun memicu peradangan di tubuh, sehingga menyebabkan aterosklerosis yang memicu penumpukan plak di dinding pembuluh darah dan menghambat suplai darah ke jantung. Komplikasi ini berisiko dialami oleh penderita lupus, psoriasis, dan arthritis.
  • Gangguan suasana hati. Gejala penyakit autoimun bersifat jangka panjang, sehingga memicu penderitanya sakit dan kelelahan. Kondisi ini memengaruhi kondisi mental penderita, misalnya depresi dan kecemasan.
  • Trombosis vena dalam. Kondisi ketika darah di pembuluh darah vena bagian dalam menggumpal. Komplikasi ini rentan dialami oleh penderita penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jika tidak ditangani dengan tepat, gumpalan darah berisiko berpindah ke paru-paru dan memicu penyumbatan atau yang disebut dengan emboli paru.

Bisakah Penyakit Autoimun Disembuhkan?

Hingga saat ini, belum ada obat yang efektif menyembuhkan penyakit autoimun sepenuhnya. Namun, gejalanya bisa dikontrol dengan pengobatan dari dokter, terutama jika penyakit autoimun dideteksi sejak dini. Penderita penyakit autoimun juga dianjurkan untuk menjauhi faktor-faktor pemicu yang berisiko memperparah gejala. Selain itu, menerapkan diet penyakit autoimun yang diberikan oleh dokter penting untuk mengontrol gejala penyakit autoimun. Penderita penyakit autoimun dianjurkan untuk menghindari beragam makanan dan minuman yang berisiko mengganggu sistem kekebalan tubuh, misalnya makanan tinggi gula, kerang, kedelai, susu, gandum, dan jagung. Penderita penyakit autoimun juga harus menerapkan pola hidup bersih untuk mengurangi risiko infeksi. Perlu diingat, penderita penyakit autoimun harus menjalani pengobatan sesuai dengan jenis penyakit secara konsisten agar penyakit autoimun tetap terkontrol dan risiko kekambuhan gejala bisa dicegah.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout