Ketahui Aktivitas dan Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Batu Ginjal

aktivitas yang tidak boleh dilakukan penderita batu ginjal

Ketahui Aktivitas dan Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Batu Ginjal

Penderita batu ginjal perlu menjalani pola hidup sehat sebagai cara mencegah kekambuhan gejala dan mendukung proses pemulihan. Salah satu caranya adalah dengan menghindari aktivitas dan pantangan yang tidak boleh dilakukan penderita batu ginjal. Simak informasi selengkapnya mengenai berbagai aktivitas dan pantangan yang perlu dihindari penderita batu ginjal di artikel ini.

Aktivitas dan Pantangan yang Tidak Boleh Dilakukan Penderita Batu Ginjal

Batu ginjal adalah endapan keras yang berasal dari senyawa kimia pada ginjal yang bisa memengaruhi saluran kemih. Batu ginjal bisa terbentuk dari kalsium yang berikatan dengan bahan kimia oksalat atau fosfor dalam urin di dalam ginjal yang menumpuk dan mengeras. Selain itu, batu ginjal bisa disebabkan oleh penumpukan asam urat.

Batu ginjal ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri saat buang air kecil dan kolik ginjal (rasa nyeri sepanjang sisi tubuh). Oleh karena itu, penderita batu ginjal perlu menghindari aktivitas dan pantangan untuk mencegah kekambuhan batu ginjal. Berikut penjelasannya:

  1. Jarang minum air

Kekurangan cairan tubuh bisa menyebabkan pembentukan batu ginjal. Hal ini dikarenakan cairan, terutama air, dapat membantu mengencerkan bahan kimia yang membentuk batu ginjal. Kekurangan cairan justru bisa menyebabkan urin yang berwarna pekat dan menyebabkan volume urin yang dikeluarkan kurang dari 2,5 liter per hari.

Dikutip dari Journal of the American Society of Nephrology: CJASN (2013) menemukan bahwa beberapa jenis cairan, seperti kopi, air, dan air lemon, memiliki efek untuk mencegah batu ginjal.

Jika Anda pernah mengalami batu ginjal sebelumnya, perhatikan aktivitas dan pola makan Anda untuk mencegah kekambuhan batu ginjal. Selain itu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan saran dan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi dan riwayat penyakit Anda.

2. Penggunaan obat-obatan tertentu

Penggunaan obat untuk mengobati penyakit tertentu, seperti infeksi bakteri, bisa menyebabkan batu ginjal. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Drugs (2018) menemukan bahwa obat-obatan tersebut bisa memicu kelainan metabolisme yang menyebabkan pembentukan pada ginjal.

Obat-obatan yang bisa menyebabkan batu ginjal adalah ciprofloxacin, magnesium trisilikat, dan obat diuretik, seperti indinavir, triamterene, atau efedrin. Jika Anda diberikan oleh dokter jenis obat-obatan tersebut dan pernah mengalami batu ginjal sebelumya, konsultasikan kembali untuk mencegah kekambuhan batu ginjal.

3. Asupan tinggi garam

Penderita batu ginjal juga perlu menghindari konsumsi makanan tinggi natrium (garam) secara berlebihan. Makanan ini bisa meningkatkan risiko kebocoran kalsium ke dalam urin Anda, sehingga bisa menyebabkan batu ginjal.

Natrium dan kalsium dalam darah akan melewati proses penyaringan di ginjal. Jika kadar natrium dalam darah terlalu tinggi, hal ini bisa menyebabkan kebocoran kalsium ke dalam urin saat proses penyaringan darah.

Harvard Health Publishing merekomendasikan penderita batu ginjal untuk membatasi total asupan natrium harian hingga 2,3 gram. Jika asupan natrium berlebihan merupakan penyebab batu ginjal sebelumnya, batasi asupan garam harian menjadi 1,5 gram. Selain itu, membatasi asupan garam baik untuk jantung dan tekanan darah Anda.

4. Konsumsi makanan tinggi oksalat berlebihan

Oksalat adalah senyawa organik yang umumnya ditemukan pada sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, cokelat, dan teh. Di dalam ginjal, oksalat bisa berikatan dengan kalsium untuk membentuk kristal kalsium oksalat.

Ketika kadar garam terlalu tinggi di dalam ginjal, jumlah oksalat dan kalsium akan meningkat, sehingga menyebabkan penumpukan kristal kalsium oksalat. Jika tubuh kekurangan cairan yang berfungsi untuk membawa kristal-kristal tersebut dibuang melalui urin, endapan kalsium oksalat, yang merupakan salah satu jenis batu ginjal akan terbentuk.

Oleh karena itu, penderita batu ginjal perlu membatasi asupan oksalat, namun tetap harus memenuhi kebutuhan kalsium. Mengapa? Kalsium dan oksalat mudah saling berikatan, sehingga kalsium bisa mengikat oksalat di dalam perut sebelum masuk ke dalam ginjal. 

Ketika jumlah kalsium di dalam tubuh cukup dan oksalat berkurang, tidak ada atau hanya sedikit oksalat yang dialirkan ke dalam ginjal. Kondisi ini bisa menurunkan risiko terbentuknya batu kalsium oksalat di ginjal.

Beberapa makanan yang memiliki kandungan oksalat tinggi adalah bayam, kacang tanah, lobak Swiss, bit, ubi jalar, dan cokelat. Sedangkan asupan kalsium yang direkomendasikan untuk mencegah batu ginjal adalah 1.000 – 1.200 mg per hari. Untuk mendapatkan asupan kalsium, Anda bisa mengonsumsi susu, keju, yoghurt, bersama makanan yang kaya oksalat.

5. Konsumsi protein hewani secara berlebihan

Konsumsi protein hewani secara berlebihan, seperti unggas, daging merah, makanan laut, dan telur, bisa memicu peningkatan kadar asam urat, sehingga bisa menyebabkan batu ginjal.

Selain itu, pola makan tinggi protein bisa mengurangi kadar keasaman urin, yaitu bahan kimia yang dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal.

Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, protein hewani yang perlu dihindari oleh penderita batu ginjal adalah telur, daging sapi dan unggas, serta ikan dan kerang. Meski jumlah protein hewani harian perlu dibatasi, Anda tetap perlu memenuhi kebutuhan protein harian. 

Oleh karena itu, Anda bisa mengganti daging dan protein hewani dengan kacang polong, kacang-kacangan, dan lentil, yang merupakan makanan nabati tinggi protein dan rendah oksalat. Untuk mengetahui jumlah asupan protein hewani atau nabati, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda.

6. Konsumsi minuman bersoda dan tinggi gula

Aktivitas yang tidak boleh dilakukan penderita batu ginjal lainnya adalah mengonsumsi minuman bersoda dan tinggi gula. Dikutip dari Clinical Journal of the American Society of Nephrology: CJASN (2013), minuman bersoda mengandung fosfat tinggi, yaitu bahan kimia yang bisa memicu pembentukan batu ginjal.

Kadar fosfat yang terlalu tinggi akan menarik kalsium dari tulang, sehingga lebih banyak kalsium yang perlu disaring di dalam ginjal. Ketika jumlah cairan di dalam ginjal berkurang, kalsium akan berikatan dengan senyawa lain, seperti fosfor dan oksalat, yang bisa membentuk batu ginjal.

Selain itu, BMC nephrology (2018) menemukan bahwa gula tambahan atau buatan, seperti fruktosa, perlu dihindari oleh penderita batu ginjal. Fruktosa bisa memicu peningkatan ekskresi (pengeluaran dan pembuangan) kalsium, asam urat, dan oksalat, melalui urin, sehingga bisa meningkatkan risiko kekambuhan batu ginjal.Yuk, terapkan pola hidup sehat sekarang dengan beragam produk kesehatan, mulai dari obat hingga suplemen, hanya di Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout