Kesemutan: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Pernahkan Anda mengalami sensasi seperti mati rasa di are tubuh tubuh tertentu? Kondisi ini disebut sebagai kesemutan. Kesemutan bisa bersifat sementara atau dalam jangka panjang. Apa penyebab kesemutan?
Kesemutan yang bersifat sementara biasanya terjadi karena tegangan pada saraf tertentu, sedangkan kesemutan dalam jangka panjang bisa menjadi tanda penyakit, misalnya diabetes. Apa penyebab kesemutan, dan bisakah dicegah? Simak penjelasan berikut.
Penyebab Kesemutan
Kesemutan yang bersifat sementara umumnya disebabkan karena tegangan pada saraf atau tidak lancarnya aliran darah, misalnya ketika tidur dengan tangan tertindih. Selain itu, kesemutan bisa terjadi ketika Anda berolahraga.
Sedangkan, kesemutan yang bersifat jangka panjang bisa menjadi tanda dari suatu penyakit, seperti:
- Penyakit daya tahan tubuh, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan penyakit celiac.
- Defisiensi vitamin B12.
- Penyakit akibat infeksi, seperti hepatitis B dan C, HIV/AIDS, dan penyakit Lyme.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang atau obat kemoterapi.
Gejala Kesemutan
Kesemutan biasanya terjadi pada kaki, tangan, atau kepala. Kondisi ini umumnya menimbulkan beberapa gejala berikut:
- Sensasi seperti terbakar atau dingin
- Lemah.
- Mati rasa.
- Nyeri.
Kesemutan bisa bersifat sementara atau jangka panjang. Jika jangka panjang, area tubuh yang mengalami kesemutan bisa menjadi kaku dan membuat penderitanya sulit berjalan.
Gejala kesemutan pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Misalnya, kesemutan yang ditimbulkan karena neuropati diabetik berupa gejala bisa menyebar naik dari telapak kaki ke tungkai atau dari tangan ke lengan.
Kapan Harus ke Dokter?
Kesemutan yang terjadi sesekali saja tidak memerlukan penanganan medis. Namun, jika kesemutan terjadi dalam jangka panjang dan berulang, maka bisa diwaspadai sebagai gejala penyakit. Jika kesemutan terjadi di kepala, disertai nyeri, dan membuat Anda kesulitan untuk berjalan, sebaiknya segera ke dokter untuk diperiksa dan diobati dengan tepat.
Selain itu, diabetes yang menyerang saraf bisa menyebabkan kesemutan. Oleh karena itu, pengidap diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit.
Cara Mengobati Kesemutan
Untuk mengobati kesemutan, biasanya akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kesemutan disebabkan karena gejala atau tanda dari suatu penyakit, dokter akan melakukan beberapa pengobatan, seperti:
- Untuk pengidap diabetes, dokter akan mengontrol kadar gula darah.
- Menurunkan tekanan darah jika disebabkan karena hipertensi.
- Memberikan suplemen vitamin B12 jika disebabkan karena defisiensi vitamin B12.
Selain itu, dokter akan memberikan berbagai obat untuk mengurangi gejala neuropati diabetik, misalnya gabapentin dan pregabalin. Dokter juga akan menghentikan obat yang menyebabkan kesemutan.
Pada beberapa kasus, misalnya kesemutan yang disebabkan oleh saraf yang terjepit atau kista ganglion, dokter bisa melakukan operasi.
Cara Mencegah Kesemutan
Pada dasarnya, kesemutan tidak bisa dicegah, namun tingkat keseringan munculnya bisa dikurangi dengan melakukan beberapa cara berikut:
- Memantau kadar gula darah secara rutin bagi pengidap diabetes.
- Beristirahat secara rutin jika Anda sering melakukan gerakan berulang.
- Jangan melakukan gerakan berulang yang berisiko menekan saraf.
- Biasakan untuk bangun atau berjalan terlebih dahulu setelah duduk dalam waktu yang lama.
Meski sebagian besar kasus kesemutan muncul sesekali saja, namun jika kesemutan disertai dengan beberapa gejala, seperti kejang otot, tubuh lemah, dan sakit kepala, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar diobati secara tepat.