Kepala Terasa Berat: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kepala terasa berat adalah gejala umum yang kerap dialami banyak orang dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan sensasi ini, mulai dari kelelahan fisik, stres, hingga kondisi medis yang lebih serius.
Dalam kehidupan sehari-hari, beban pikiran dan aktivitas yang padat sering kali membuat seseorang merasa kepalanya berat. Kondisi ini dapat disertai gejala lain, seperti: pusing, mual, atau ketidaknyamanan di area kepala.
Penyebab Kepala Terasa Berat
Kepala terasa berat memang hal yang wajar terjadi, tetapi hal ini cukup mengganggu, sehingga patut dihindari. Dikutip dari prevention.com, inilah berbagai penyebab kepala kita terasa berat yang patut dihindari.
1. Alergi
Alergi dapat menyebabkan rasa berat di kepala. Beberapa gejalanya adalah bersin, mata gatal, mata berair, dan hidung berair atau gatal tanpa adanya demam.
2. Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi saluran pernapasan atas dapat terjadi akibat banyaknya virus berbeda yang masuk ke dalam tubuh. Gejalanya dapat berupa sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, dan batuk.
3. Infeksi Sinus
Jika pilek membaik, lalu tiba-tiba memburuk, maka itu menandakan kemungkinan infeksi sinus. Gejala pilek akan membaik dalam waktu satu minggu, tetapi perlu dicurigai saat gejala berlanjut hingga lebih dari tujuh (7) sampai sepuluh (10) hari, maka itu menandakan adanya infeksi sinus.
4. Obat-obatan Tertentu
Beberapa obat yang dikonsumsi dapat menyebabkan perasaan yang aneh, termasuk sensasi kepala berat atau pusing. Jika baru memulai pengobatan, tanyakanlah kepada penyedia layanan kesehatan tentang efek samping obat yang dikonsumsi.
5. Gegar Otak
Trauma kepala yang mungkin terjadi, seperti tertabrak dari belakang dalam kecelakaan mobil (sekalipun ringan), kepala terbentur saat olahraga, atau terjatuh dapat memicu gegar otak.
Hal itu dapat menimbulkan rasa berat di kepala. Gejala yang terjadi biasanya sakit kepala, pusing, kehilangan ingatan, sulit berkonsentrasi, mual, dan muntah.
6. Ketegangan Otot
Saat berjam-jam di depan komputer, seseorang akan mengalami perasaan yang berat atau tegang di punggung atas dan leher karena ketegangan otot. Gejala ini juga disertai sakit kepala yang berat dan menusuk.
7. Kecemasan dan Depresi
Berat di kepala juga dapat menandakan bahwa seseorang telah mengalami kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
Gangguan ini dapat menyebabkan seseorang merasa terbebani, mudah tersinggung, sedih, dan tidak dapat menikmati aktivitas yang membuatnya bahagia.
8. Masalah Lainnya
Pada beberapa kasus, kepala yang terasa berat dapat menandakan kondisi yang lebih serius, seperti tumor otak. Jika gejala tersebut kian berlanjut, maka segera periksakan diri ke dokter atau layanan kesehatan lainnya.
Cara Mengatasi Kepala Terasa Berat
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi kepala yang terasa berat.
1. Kelola Stres
Melakukan teknik relaksasi, seperti: meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dapat membantu mengurangi stres. Jadi, luangkan waktu untuk diri sendiri dan lakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
2. Pastikan Hidrasi yang Cukup
Minum cukup air setiap hari sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Cobalah untuk mengonsumsi minimal 8 gelas air sehari, terutama saat beraktivitas di luar ruangan atau saat cuaca sedang panas.
3. Jaga Pola Tidur
Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam dan atur rutinitas tidur yang konsisten. Hindari menggunakan gadget sebelum tidur untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
4. Konsumsi Obat yang Tepat
Jika kepala terasa berat dan disertai nyeri, maka konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, jika gejala tidak kunjung reda, maka segera konsultasikan dengan dokter.
5. Perhatikan Pola Makan
Pola makan yang sehat dan teratur dapat membantu menjaga energi dan mencegah dehidrasi. Pilih makanan yang sehat dan kaya nutrisi, seperti: buah-buahan, sayuran, dan sumber protein.
Kepala terasa berat adalah keluhan yang sering dialami banyak orang. Meskipun dalam banyak kasus, kondisi ini tidak berbahaya, tetapi penting untuk mengetahui penyebabnya agar dapat ditangani dengan tepat dan dicegah di kemudian hari.