Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang?

kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang

Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang?

Banyak ibu hamil yang bertanya-tanya, kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang? Di awal kehamilan, posisi tidur telentang biasanya masih aman. 

Namun, seiring bertambahnya usia kandungan, terutama setelah masuk trimester kedua dan ketiga, para ahli menyarankan untuk menghindarinya. 

Simak risiko yang akan terjadi jika ibu hamil tidur telentang dan rekomendasi posisi tidur terbaik bagi ibu hamil!

Kenapa Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Telentang? 

Tidur telentang bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, baik bagi ibu maupun janin, sehingga penting untuk memahami alasan ibu hamil tidak boleh tidur telentang.

1. Menghambat Perkembangan Janin

Salah satu alasan ibu hamil tidak boleh tidur telentang adalah karena posisi ini dapat menghambat aliran darah. 

Setelah usia kandungan melewati 20 minggu, rahim yang semakin membesar akan menekan pembuluh darah besar di area perut. 

Tekanan ini bisa mengurangi pasokan darah ke jantung dan janin. Akibatnya, ibu bisa merasa pusing, mual, atau bahkan pingsan. 

Selain itu, aliran darah ke plasenta juga bisa berkurang, yang berpotensi membuat pertumbuhan janin terhambat dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.

2. Meningkatkan Risiko Bayi Lahir Mati (Stillbirth)

Alasan lain kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang, terutama di trimester ketiga, adalah meningkatnya risiko bayi lahir mati. 

Tidur dalam posisi telentang membuat berat janin dan rahim menekan organ-organ penting serta pembuluh darah utama yang menyuplai oksigen ke janin. 

Beberapa penelitian menunjukkan, saat ibu hamil berbaring telentang, aktivitas janin bisa menurun dan detak jantungnya berubah, kemungkinan karena suplai oksigen yang berkurang. 

Kondisi inilah yang diduga dapat meningkatkan risiko stillbirth, meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui.

3. Memperparah Nyeri Punggung 

Selain berpengaruh pada janin, alasan ibu hamil tidak boleh tidur telentang juga terkait dengan kenyamanan tubuh Anda sendiri. 

Posisi ini bisa memberi tekanan berlebih pada tulang belakang dan otot punggung, sehingga nyeri punggung semakin terasa. 

Bahkan, tidur telentang pada usia kehamilan lanjut juga bisa memperparah gangguan tidur, seperti sleep apnea.

Jika Anda bangun tidur dalam posisi terlentang, jangan panik! Cukup kembali tidur dengan posisi miring. 

Posisi Tidur Terbaik untuk Ibu Hamil

Di trimester pertama kehamilan, Anda biasanya masih bisa tidur dengan posisi apa pun yang terasa nyaman. 

Namun, memasuki trimester kedua dan ketiga, para ahli kesehatan sepakat bahwa posisi menyamping adalah yang paling aman bagi ibu maupun janin. 

Inilah salah satu jawaban penting ketika ditanya kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang, karena tidur menyamping dapat membantu sirkulasi darah tetap lancar.

Saat tidur menyamping, pembuluh darah besar tidak tertekan, sehingga darah bisa kembali ke jantung tanpa hambatan. 

Artinya, tubuh Anda dan janin tetap mendapatkan suplai darah, oksigen, dan nutrisi yang dibutuhkan. 

Selain itu, posisi ini juga membantu mengurangi risiko bengkak, varises, hingga wasir yang sering dialami ibu hamil.

Mungkin Anda juga bertanya-tanya, apakah lebih baik tidur miring ke kiri atau kanan? Banyak ahli merekomendasikan tidur miring ke kiri, karena posisi ini memaksimalkan aliran darah ke jantung, janin, rahim, dan ginjal, sekaligus mengurangi tekanan pada organ hati. 

Meski begitu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan juga aman, dan tidak meningkatkan risiko bayi lahir mati. Jadi, Anda bisa memilih sisi mana yang paling nyaman selama tidur.

Langkah Tidur Nyenyak Saat Hamil

Tidur yang berkualitas adalah salah satu hal terpenting selama masa kehamilan. Namun, jika Anda terbiasa tidur telentang atau tengkurap sebelumnya, beralih ke posisi tidur menyamping mungkin terasa sulit. 

Tenang saja, ada beberapa langkah sederhana yang bisa membantu Anda tidur lebih nyenyak dan tetap nyaman sepanjang kehamilan. 

1. Atur Lingkungan Senyaman Mungkin

Ciptakan suasana kamar tidur yang sejuk, tenang, dan minim cahaya agar tubuh lebih rileks. 

Anda bisa menenangkan diri sebelum tidur dengan segelas teh hangat tanpa kafein, mandi air hangat, atau membaca buku. 

Sebaiknya kurangi penggunaan gadget sebelum tidur, karena cahaya biru dari layar bisa mengganggu kualitas tidur. 

Jangan lupa kenakan piyama longgar berbahan adem seperti katun, supaya tetap nyaman sepanjang malam.

2. Gunakan Bantal Hamil

Posisi tidur menyamping bisa lebih nyaman jika Anda menggunakan bantal tambahan. 

Letakkan bantal di antara lutut, tangan, atau di bawah perut untuk menopang tubuh dan mengurangi pegal. 

Anda juga bisa mencoba bantal khusus ibu hamil berbentuk panjang (full body pillow) yang memang dirancang untuk menopang tubuh saat tidur. 

3. Konsumsi Makanan Bergizi

Pola makan juga berpengaruh pada kualitas tidur Anda. Perbanyak makanan bergizi dan hindari makanan berlemak atau terlalu berminyak agar tidak memicu gangguan pencernaan atau rasa panas di dada saat malam hari. 

Penuhi kebutuhan cairan harian, sekitar 8–10 gelas air per hari, tapi batasi setelah makan malam supaya tidak sering bolak-balik ke kamar mandi. 

Batasi juga kafein. Satu cangkir kopi atau teh di pagi hari masih aman, tapi jangan terlalu banyak. 

Jika perlu, dukung kebutuhan nutrisi dengan suplemen khusus ibu hamil yang mengandung vitamin dan mineral lengkap seperti Formom.

Formom mengandung asam folat, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, serta vitamin D yang bermanfaat bagi ibu hamil.

4. Lakukan Olahraga Ringan

Aktivitas fisik ringan bisa membuat tidur lebih nyenyak di malam hari. Cukup lakukan olahraga sekitar 30 menit sehari, seperti jalan santai, yoga prenatal, atau senam hamil. 

Pastikan olahraga dilakukan minimal 4 jam sebelum tidur supaya tubuh punya waktu untuk kembali rileks. 

Aktivitas lain seperti meditasi, pijat ringan, atau latihan pernapasan juga bisa membantu menenangkan pikiran dan membuat tidur lebih mudah.

Sekarang Anda sudah tahu kenapa ibu hamil tidak boleh tidur telentang. Meskipun posisi ini terasa nyaman di awal kehamilan, semakin besar usia kandungan, semakin besar pula risikonya. 

Untuk menjaga kesehatan Anda dan janin, sebaiknya biasakan tidur menyamping, terutama ke sisi kiri, agar aliran darah ke plasenta tetap lancar. Semoga artikel ini membantu, ya!

Yuk, terus jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout