Kenali Gejala TBC pada Anak dan Penanganannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang tidak hanya dialami oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. TBC pada anak ditularkan dari orang dewasa yang mengidap TBC. TBC terjadi ketika pengidap TBC bersin atau batuk, bakteri Mycobacterium tuberculosis akan menyebar di udara, sehingga menular ke orang-orang di sekitarnya, termasuk anak-anak. Anak-anak rentan terkena TBC, karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Agar bisa ditangani dengan tepat, penting untuk mengenali gejala TBC pada anak. Lalu, apa saja gejala TBC anak yang perlu diwaspadai? Berikut informasi selengkapnya.
Gejala TBC pada Anak
Batuk adalah gejala TBC pada anak yang mudah dikenali. Namun, batuk bukanlah satu-satunya gejala TBC pada anak. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut gejala-gejala TBC yang sering dialami oleh anak:
- Demam.
- Berat badan turun drastis.
- Berkeringat di malam hari.
- Badan lemas.
- Batuk darah.
- Mudah rewel dan marah.
Selain itu, dikutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2013, berikut beberapa gejala TBC pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua:
- Sesak napas.
- Tidak nafsu makan.
- Pertumbuhan melambat.
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang ditandai dengan benjolan di area leher atau bawah rahang anak.
Penyebab TBC pada Anak
Dikutip dari jurnal Cold Spring Harbor Perspect Medicine, penyebab utama TBC pada anak adalah infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis (M.tuberculosis). Penularan bakteri tersebut melalui udara ketika pengidap TBC bersin, batuk, tertawa, atau berbicara. Penularan TBC juga terjadi ketika orang dewasa yang terinfeksi bakteri penyebab TBC batuk ke udara dan dihirup oleh anak.
Meski demikian, TBC pada anak tidak ditularkan melalui barang-barang pribadi, misalnya pakaian, peralatan makan dan minum, tempat tidur, atau barang yang disentuh oleh pengidap TBC.
Penanganan TBC pada Anak
Penanganan yang cepat perlu dilakukan sejak anak terpapar dan belum menunjukkan gejala-gejala TBC yang signifikan agar tidak semakin parah. Berikut penanganan TBC pada anak yang diberikan oleh dokter:
1. Obat TBC
Obat antituberkulosis (OAT) akan diberikan pada anak yang baru terinfeksi bakteri TBC dan dikonsumsi setiap hari selama sembilan bulan. Perlu diingat, OAT yang diberikan kepada anak berbeda dengan OAT pada orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum pengobatan dimulai. Pastikan juga anak mengonsumsi obat dengan benar untuk mencegah bakteri resisten terhadap obat. Bakteri yang resisten terhadap obat akan lebih sulit ditangani dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengobatinya.
2. Vaksinasi
Pemberian vaksin BCG atau bacille Calmette-Guerin, menjadi pilihan untuk mencegah TBC pada anak. Vaksin ini digunakan di banyak negara untuk mencegah infeksi bakteri TBC. Vaksin BCG hanya ditujukan untuk orang-orang yang memenuhi syarat tertentu. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter sebelum anak diberikan vaksin BCG.
Agar anak bisa sembuh sepenuhnya dan terhindar dari komplikasi, penting untuk menjalani pengobatan sesuai dengan durasi yang ditentukan oleh dokter anak.