Kenali Gejala Kanker Serviks dan Cara Mencegahnya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Deteksi dini kanker serviks sangat berpengaruh pada keberhasilan pengobatan. Maka dari itu, memahami gejala kanker serviks menjadi langkah penting agar Anda bisa segera mencari pertolongan medis jika menemukan keluhan yang tidak biasa. Ini ulasan lengkapnya!
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada bagian serviks, yaitu area penghubung antara vagina dan rahim (uterus). Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita usia 30–35 tahun, tapi sebenarnya bisa terjadi pada usia berapa pun.
Serviks memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi, sehingga perubahan sel yang tidak terkendali di area ini dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal, perubahan sel di serviks tidak menimbulkan gejala apa pun. Inilah alasan mengapa pemeriksaan rutin seperti Pap smear sangat dianjurkan.
Namun, ketika perubahan tersebut berkembang menjadi kanker, beberapa tanda kanker serviks mulai muncul, seperti:
1. Perdarahan Vagina yang Tidak Normal
- Perdarahan di luar jadwal menstruasi
- Perdarahan setelah berhubungan seksual
- Perdarahan pada wanita yang sudah menopause
Ini menjadi salah satu gejala kanker serviks yang paling umum dan sering diabaikan.
2. Rasa Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Nyeri selama penetrasi dapat menandakan adanya iritasi atau perubahan pada jaringan serviks. Waspadai tanda-tanda ini ketika Anda sedang melakukan hubungan seksual.
3. Nyeri di Area Panggul
Rasa tidak nyaman atau nyeri terus-menerus di panggul dapat menjadi tanda kanker serviks yang perlu diperhatikan.
4. Menstruasi Tidak Biasa
Menstruasi biasanya terjadi selama 3 hingga 7 hari dengan volume darah sekitar 30–40 ml atau sekitar 2–3 sendok teh.
Menstruasi berlangsung lebih lama atau darah yang keluar lebih banyak dari biasanya bisa menjadi gejala awal kanker serviks.
5. Keputihan Tidak Normal
Keputihan berbau tajam, bercampur darah, atau muncul dalam jumlah banyak bisa menjadi sinyal adanya masalah di serviks.
6. Gejala Kanker Serviks Stadium Lanjut
Jika kanker serviks sudah berkembang lebih jauh, beberapa gejala tambahan bisa muncul, seperti:
- Rasa lelah berlebihan
- Nyeri atau bengkak pada kaki
- Nyeri punggung bawah
Gejala ini biasanya muncul ketika kanker mulai memengaruhi jaringan atau organ di sekitar serviks.
Banyak kondisi lain yang bisa menyebabkan gejala serupa, bukan hanya kanker serviks.
Namun, jika Anda mengalami perdarahan tidak normal, nyeri, atau keputihan yang berbeda dari biasanya, segera periksakan diri ke dokter.
Perdarahan setelah menopause juga tidak boleh dianggap sepele karena merupakan salah satu tanda kanker serviks yang krusial.
Penyebab Kanker Serviks dan Faktor Risikonya
Kanker serviks terjadi ketika sel-sel di serviks mengalami perubahan dan tumbuh tidak terkendali. Penyebab paling umum adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV).
1. Infeksi HPV
Sebagian besar kasus kanker serviks berawal dari infeksi HPV jenis berisiko tinggi. Virus ini sangat umum dan bisa ditularkan melalui kontak seksual.
Kebanyakan orang tidak menyadari telah terinfeksi karena tidak menunjukkan gejala apa pun.
Pada sebagian orang, virus bisa bertahan lama di tubuh dan memicu perubahan sel yang berkembang menjadi kanker dalam hitungan tahun.
2. Faktor Risiko Lainnya
Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks antara lain:
- Merokok atau sering terpapar asap rokok
- Mengonsumsi pil KB dalam jangka panjang
- Sistem imun yang lemah (misalnya karena HIV atau penggunaan obat imunosupresif)
- Riwayat keluarga dengan kanker serviks
- Infeksi menular seksual seperti klamidia
- Pola makan minim buah dan sayur
- Obesitas
- Kehamilan lebih dari tiga kali
- Hamil di usia sangat muda (di bawah 17 tahun)
Diagnosis Kanker Serviks
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana dokter memastikan adanya kanker serviks, terutama jika gejala kanker serviks belum terasa jelas.
Diagnosis bisa dilakukan setelah hasil skrining serviks menunjukkan adanya kelainan. Bahkan, beberapa orang tidak memiliki tanda kanker serviks apa pun tetapi tetap mendapatkan hasil skrining yang positif.
Bila hasil tes skrining serviks Anda menunjukkan perubahan sel, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Kolposkopi: Dokter melihat kondisi serviks menggunakan alat pembesar untuk mencari sel-sel abnormal yang berpotensi menjadi kanker.
- Biopsi: Sampel kecil dari jaringan serviks diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat sel kanker.
- Tes darah: Tes darah membantu memeriksa kondisi umum tubuh, termasuk fungsi ginjal dan hati.
- Pemeriksaan pencitraan: CT scan atau MRI dapat membantu melihat keberadaan kanker atau apakah kanker telah menyebar ke jaringan lain.
Proses diagnosis ini penting terutama jika Anda mengalami gejala kanker serviks seperti perdarahan tidak normal, nyeri panggul, atau keputihan yang tidak biasa.
Cara Mencegah Kanker Serviks
Meskipun tanda kanker serviks sering tidak muncul pada tahap awal, Anda tetap dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini melalui beberapa langkah pencegahan, antara lain:
1. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV dapat melindungi dari jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks. Jika vaksinasi dilakukan sesuai jadwal, risiko kanker serviks bisa berkurang secara signifikan.
2. Gunakan Pengaman Saat Berhubungan Seksual
Vaksin memang tidak melindungi dari semua jenis HPV. Karena itu, penggunaan kondom tetap menjadi cara penting untuk mencegah penularan HPV yang dapat memicu perubahan sel penyebab gejala kanker serviks.
3. Skrining Serviks Rutin
Skrining seperti pap smear atau tes HPV membantu mendeteksi perubahan sel sebelum berkembang menjadi kanker.
Tes ini tidak mendeteksi kanker secara langsung, tapi sangat efektif melihat perubahan awal yang bisa berubah menjadi kanker serviks jika tidak ditangani.
4. Berhenti Merokok
Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker serviks, terutama jika sudah terinfeksi HPV.
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko sekaligus menjaga kesehatan serviks Anda.
Pengobatan Kanker Serviks
Pilihan pengobatan tergantung pada stadium kanker, kondisi kesehatan secara keseluruhan, serta usia pasien.
Kalau gejala kanker serviks terdeteksi lebih awal, peluang keberhasilan pengobatannya akan jauh lebih tinggi. Berikut jenis terapi yang umum dilakukan:
1. Operasi
Pada tahap awal, dokter dapat mengangkat area serviks yang mengandung sel kanker. Jika kanker sudah menyebar lebih luas, operasi mungkin melibatkan pengangkatan serviks beserta organ lain di sekitar panggul.
2. Terapi Radiasi
Radiasi menggunakan sinar energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi bisa diberikan dari luar tubuh atau dari dalam menggunakan alat khusus yang ditempatkan di rahim atau vagina.
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker di seluruh tubuh. Terapi ini diberikan dalam siklus, diselingi waktu istirahat agar tubuh bisa pulih.
4. Terapi Target dan Imunoterapi
Terapi target bekerja dengan menyerang sel kanker secara spesifik, sementara imunoterapi membantu sistem imun mengenali dan membunuh sel kanker.
Pengobatan ini umumnya diberikan pada kasus kanker serviks stadium lanjut atau ketika kanker kembali muncul.
Tujuannya adalah mengecilkan kanker atau mencegahnya berkembang lebih besar, bukan menyembuhkan sepenuhnya.
Mengenali gejala kanker serviks sejak awal dapat membantu Anda mendapatkan diagnosis dan pengobatan lebih cepat.
Kanker serviks memang tidak selalu menunjukkan gejala pada tahap awal, tapi kewaspadaan dan pemeriksaan rutin tetap menjadi kunci utama pencegahan.
Jika Anda mengalami keluhan yang tidak biasa, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar kesehatan Anda tetap terjaga.
Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!





