Kenali Gejala Hipertermia Berdasarkan Jenisnya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh secara ekstrem akibat ketidakmampuan sistem pendingin tubuh untuk menghadapi suhu yang terlalu panas. Hipertermia dapat disebabkan oleh paparan suhu panas berlebihan atau aktivitas fisik yang meningkatkan suhu tubuh. Untuk mencegah komplikasi serius, penting untuk mendeteksi gejala hipertermia secara dini.
Hipertermia bukanlah demam biasa, namun kondisi darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya. Lalu, apa saja gejala hipertermia dan bagaimana penanganannya? Baca selengkapnya di artikel ini.
Gejala Hipertermia yang Perlu Diwaspadai
Hipertermia terdiri dari beragam jenis. Berikut gejala-gejala hipertermia berdasarkan jenisnya:
- Heat stress. Gejalanya berupa haus, lemas, mual, dan sakit kepala. Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan mandi air panas terlalu lama, terutama pada ibu hamil.
- Heat fatigue. Kondisi ini disebabkan oleh berada di tempat yang panas dalam waktu yang lama. Gejalanya berupa haus, lemas, konsentrasi menurun, dan koordinasi tubuh berkurang.
- Heat syncope. Kondisi berkurangnya aliran darah ke otak akibat berada di tempat yang panas terus-menerus. Gejalanya berupa mata berkunang-kunang, pusing, dan pingsan.
- Heat cramps. Kondisi yang disebabkan oleh aktivitas di tempat yang panas atau olahraga dengan intensitas berat. Gejalanya berupa kejang otot di paha, otot betis, bahu, perut, dan lengan.
- Heat edema. Kondisi ini disebabkan karena berdiri atau duduk di tempat yang panas dalam waktu yang lama, sehingga memicu ketidakseimbangan elektrolit. Gejalanya berupa pembengkakan di kaki, tangan, dan tumit.
- Heat rash. Iritasi kulit akibat berada di tempat yang panas dan lembab terlalu lama. Gejalanya berupa ruam merah di lipatan siku, kulit leher, dan dada bagian atas.
- Heat exhaustion. Ketidakmampuan sistem pengatur suhu tubuh untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Gejalanya berupa pusing, lemas, sakit kepala, mual, keringat berlebih, peningkatan detak jantung, produksi urin berkurang, dan sulit menggerakkan tubuh.
- Heatstroke. Jenis hipertermia yang harus ditangani secepatnya, karena berisiko kecacatan atau kematian. Gejalanya berupa kejang, suhu tubuh naik hingga di atas 40 derajat Celsius, kulit panas dan kering, keringat berlebihan, dan penurunan kesadaran.
Penanganan Hipertermia
Untuk mengurangi gejala-gejala hipertermia, penting untuk segera menjauhi tempat yang panas dan pindah ke ruangan yang sejuk dan teduh. Setelah itu, minum air putih secukupnya. Kenakan pakaian yang tipis dan ringan, misalnya katun. Upaya pendinginan tubuh lainnya adalah kompres dingin di area-area tertentu, misalnya siku dalam, bawah ketiak, dan leher. Anda juga bisa mandi air dingin untuk mengurangi gejala hipertermia. Jika cara-cara tersebut tidak efektif mengurangi suhu panas, segera ke dokter atau rumah sakit untuk mencegah risiko heat stroke. Untuk mempercepat pemulihan, hindari aktivitas fisik atau berolahraga di cuaca yang panas hingga dokter memperbolehkan Anda untuk beraktivitas normal.
Pencegahan Hipertermia
Kunci mencegah hipertermia adalah menghindari faktor risikonya, seperti beraktivitas atau berolahraga di tempat yang panas. Selain itu, berikut beragam cara yang bisa diterapkan untuk mencegah hipertermia:
- Beristirahat di ruangan yang sejuk, terutama jika Anda beraktivitas di cuaca yang panas.
- Kenakan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat ketika berada di cuaca yang panas. Penggunaan topi atau payung juga dianjurkan untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari.
- Mencukupi cairan tubuh dengan minum air putih secara teratur untuk mencegah dehidrasi.