Kenali Ciri Ciri Flu Singapura dan Cara Mengobatinya
Flu Singapura adalah penyakit yang sering muncul saat pergantian musim dan banyak menyerang anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan ditandai dengan timbulnya sariawan di mulut dan luka lepuh di kulit.
Flu Singapura tergolong penyakit menular. Meski sering menyerang anak-anak, orang dewasa juga bisa terkena flu Singapura. Bagaimana cara mengenalinya? Berikut ciri-ciri flu Singapura yang perlu Anda ketahui.
Ciri-Ciri Flu Singapura
Gejala flu Singapura umumnya muncul dalam 3-6 hari setelah seseorang terinfeksi virus. Awalnya, penderita akan mengalami demam atau sakit tenggorokan, kemudian satu hingga dua hari setelahnya akan muncul ruam, sariawan, dan lepuh. Dikutip dari Mayo Clinic berikut ciri-ciri yang bisa dialami oleh penderita flu Singapura:
- Demam.
- Sakit tenggorokan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.
- Nyeri perut.
- Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki, dan bokong.
- Rewel.
- Nyeri perut.
Ciri awal flu Singapura yang sering muncul pada anak adalah demam. Selanjutnya, muncul rasa tidak enak badan, sakit tenggorokan, dan tidak nafsu makan. Satu hingga dua hari setelah demam, muncul luka di mulut bagian depan dan tenggorokan. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Flu Singapura
Flu Singapura disebabkan oleh sejenis virus yang termasuk kelompok Enterovirus. Virus ini hidup di cairan hidung dan tenggorokan, tinja, air liur, serta cairan dari lepuh pada kulit. Seseorang dapat tertular penyakit ini melalui beberapa cara berikut:
- Menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita, misalnya ketika mengganti popok bayi.
- Berbagi alat makan atau minum dengan penderita flu Singapura.
- Tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk.
- Flu Singapura bisa dialami siapa saja, namun lebih banyak menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun, terutama anak yang sering dititipkan di fasilitas penitipan anak.
Pengobatan Flu Singapura
Pada sebagian besar kasus, flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan khusus. Hal ini dikarenakan gejalanya akan berkurang setelah 7-10 hari. Namun, jika Anda ingin mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan, dokter akan meresepkan beberapa obat berikut:
- Salep kulit, untuk mengurangi gejala pada kulit, seperti gatal, ruam, dan lepuh.
- Paracetamol atau ibuprofen, untuk mengurangi demam dan rasa nyeri.
- Tablet isap, untuk mengurangi nyeri tenggorokan.
Selain itu, pastikan Anda juga menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar yang bisa menjadi sumber penularan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut:
- Rutin membersihkan benda yang bisa menjadi media penularan virus, seperti gagang pintu, remote tv, meja, dengan benar.
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama setelah BAB, menyiapkan makanan, sebelum makan, dan mengganti popok anak.
- Menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, bisa dengan menggunakan tisu atau lipat siku bagian dalam.
- Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.