Kenali Ciri-Ciri Cacar Air, Penanganan, dan Pencegahannya
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster dan memicu munculnya ruam lepuh. Meski sering dialami oleh anak-anak, namun orang dewasa juga berisiko terkena cacar air. Kenali ciri-ciri cacar air agar bisa ditangani dengan tepat.
Cacar air rentan dialami oleh orang yang belum terkena cacar air atau belum menerima vaksin. Lalu, apa penyebab dan ciri-ciri cacar air yang perlu diwaspadai? Berikut informasi selengkapnya.
Ciri-Ciri Cacar Air
Berikut ciri-ciri cacar air yang perlu penanganan secepatnya agar tidak komplikasi:
- Ruam meluas ke area mata atau area kelamin.
- Munculnya nanah pada lepuhan.
- Sulit bernapas.
- Demam di atas 39 derajat Celsius.
- Muntah tanpa henti, sehingga kekurangan cairan dan nutrisi.
- Diare terus-menerus, sehingga memicu dehidrasi.
Jika tidak segera diobati, cacar air berisiko infeksi kulit. Oleh karena itu, hindari menggaruk ruam atau luka cacar air jika tidak dianjurkan oleh dokter. Untuk mencegah dehidrasi, pengidap cacar air perlu memenuhi asupan cairan tubuh dengan banyak minum air putih. Jika Anda merasakan ciri-ciri cacar air yang berbahaya di atas, segera ke dokter untuk diperiksa penyebabnya dan ditangani dengan tepat, sehingga risiko komplikasi berkurang.
Penyebab Cacar Air
Virus Varicella zoster ditularkan saat kontak langsung dengan pengidap cacar air, menyentuh benda yang terkontaminasi virus Varicella zoster dan menghirup udara yang terkontaminasi virus Varicella zoster. Ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko cacar air, yaitu:
- Belum menerima vaksin cacar air.
- Belum pernah terkena cacar air.
- Anak usia di bawah 12 tahun.
- Ibu hamil.
- Bayi yang terlahir prematur.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya pengidap HIV/AIDS, pengidap kanker, menjalani kemoterapi, pengguna kortikosteroid jangka panjang, atau malnutrisi.
Penanganan dan Pencegahan Cacar Air
Cacar air sebenarnya bisa sembuh dengan melakukan perawatan mandiri di rumah, misalnya banyak minum air putih, tidur yang cukup, dan mandi secara teratur. Namun, pada kondisi tertentu, misalnya ibu hamil, bayi yang baru lahir, atau pengidap penyakit tertentu, virus penyebab cacar air berisiko memperburuk gejala dan komplikasi. Oleh karena itu, jika Anda terkena cacar air dan memiliki faktor risiko komplikasi, segera ke dokter untuk diberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda, sehingga penyebabnya teratasi dan risiko komplikasi bisa dicegah.
Selain itu, pencegahan cacar air yang efektif adalah vaksinasi cacar air, terutama anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak rentan terinfeksi virus Varicella zoster. Jika terinfeksi cacar air, Anda sebaiknya beristirahat di rumah. Hindari keluar rumah agar tidak menular ke orang lain, terutama yang belum pernah terkena cacar air atau memiliki faktor risiko cacar air. Agar pencegahan cacar air semakin optimal, berikut beragam cara yang bisa Anda terapkan:
- Pisahkan pengidap di ruang khusus.
- Tidak menggaruk lepuhan.
- Rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan pengidap.
- Tidak memencet lepuhan.
- Jika Anda batuk atau bersin, sebaiknya tutup mulut dan hidung dengan tisu dan segera buang tisu tersebut.
- Hindari kontak dengan pengidap cacar air.
- Bersihkan atau disinfeksi peralatan di area rumah.