Kanker Ginjal: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Kanker ginjal- penyebab, gejala, penanganan, dan pencegahan

Kanker Ginjal: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Kanker ginjal adalah pertumbuhan sel-sel di ginjal secara tidak normal dan tidak terkontrol. Penyakit ini umumnya dialami oleh orang berusia lanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan kanker ginjal dialami oleh anak-anak. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala kanker ginjal.

Agar tidak menimbulkan komplikasi serius, penting untuk mendeteksi gejala kanker ginjal sejak awal. Namun, peluang keberhasilan kanker ginjal tergantung usia pasien dan jenis kanker yang dialami. Lalu, apa saja penyebab dan gejala kanker ginjal, serta bisakah disembuhkan? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Kanker Ginjal

Ginjal adalah organ yang berperan penting untuk menyaring sisa metabolisme dalam darah, sehingga bisa dibuang dalam bentuk urin. Selain itu, ginjal berfungsi untuk memproduksi enzim yang mengatur tekanan darah dan hormon yang berperan dalam pembentukan sel darah merah.

Namun, perubahan pada sel-sel ginjal bisa menyebabkan sel ginjal tumbuh secara tidak normal dan tidak terkontrol. Akibatnya, sel abnormal membentuk tumor yang berisiko meluas hingga ke organ tubuh lain.

Hingga saat ini, penyebab pertumbuhan sel ginjal yang tidak normal dan tidak terkontrol belum bisa dipastikan. Namun, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko kanker ginjal, yaitu:

  • Mengidap obesitas.
  • Mengidap hipertensi.
  • Perokok aktif.
  • Berusia di atas 50 tahun.
  • Riwayat keluarga pengidap kanker ginjal.
  • Bekerja di area yang terpapar bahan kimia tertentu, misalnya bahan kimia pembersih peralatan (trikloretilen).
  • Menjalani perawatan gagal ginjal jangka panjang, misalnya cuci darah.
  • Berjenis kelamin laki-laki.
  • Mengidap penyakit genetik, misalnya sindrom Von Hippel-Lindau.

Gejala Kanker Ginjal

Pada tahap awal, kanker ginjal umumnya tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, ketika memasuki stadium lanjut, kanker ginjal ditandai dengan beragam gejala, yaitu:

  • Demam yang tidak kunjung sembuh.
  • Benjolan di area sekitar perut atau pinggang.
  • Nyeri di area sekitar pinggang dan punggung bawah.
  • Keringat secara berlebihan, terutama di malam hari.
  • Kehilangan selera makan.
  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas.
  • Lemas, pucat, dan mudah lelah.
  • Urin berdarah (hematuria).
  • Kurang darah (anemia).

Kapan Harus ke Dokter?

Anda perlu segera ke dokter jika mengalami gejala-gejala kanker ginjal yang disebutkan di atas, terutama jika gejala yang dialami berlangsung secara jangka panjang. Semakin cepat terdeteksi, semakin besar peluang kanker ginjal disembuhkan.

Selain itu, jika Anda memiliki faktor risiko kanker ginjal, lakukan pemeriksaan kesehatan ginjal secara rutin ke dokter. Jika Anda sudah sembuh dari kanker ginjal, lakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter untuk mencegah kekambuhan kanker.

Diagnosis Kanker Ginjal

Sebelum mendiagnosis kanker ginjal, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait gejala, kapan gejala muncul, dan riwayat penyakit pasien. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi benjolan atau pembengkakan di sekitar punggung bawah dan pinggang.

Selain itu, untuk memastikan diagnosis, dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang, yaitu:

  • Tes darah, untuk memeriksa jumlah sel-sel darah merah, serta memeriksa fungsi ginjal dan penanda tumor (tumor marker).
  • Tes urin, untuk mendeteksi infeksi atau darah dalam urin.
  • Pemindaian dengan CT scan, USG, atau MRI, untuk memeriksa kondisi ginjal secara detail.
  • Biopsi ginjal, yaitu pengambilan dan penelitian sampel jaringan ginjal untuk mendeteksi sel kanker.

Penanganan Kanker Ginjal

Penanganan kanker ginjal tergantung pada stadium kanker, lokasi, ukuran, dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Berikut beragam penanganan kanker ginjal yang diberikan oleh dokter:

1. Operasi

Operasi adalah prosedur yang umum dilakukan untuk mengatasi tumor stadium awal. Ada beragam jenis operasi kanker ginjal yang umum dilakukan, yaitu:

  • Nefrektomi parsial, untuk mengangkat bagian di ginjal yang terkena kanker.
  • Nefrektomi radikal, untuk mengangkat seluruh bagian ginjal yang terkena sel kanker.

Ada dua teknik dalam operasi kanker ginjal, yaitu operasi terbuka dan operasi laparoskopi atau lubang kunci. 

2. Terapi ablasi

Terapi ablasi akan dilakukan oleh dokter jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk operasi. Terapi ini dilakukan dalam dua cara, yaitu:

  • Krioterapi, yaitu prosedur untuk menghancurkan sel-sel kanker dengan penggunaan nitrogen cair.
  • Ablasi radiofrekuensi, yaitu terapi yang bertujuan untuk menghancurkan tumor dengan penggunaan gelombang suara berkekuatan tinggi.

Terapi ini bisa menimbulkan efek samping, yaitu perdarahan di area sekitar ginjal dan kerusakan di ureter, yaitu saluran yang memindahkan urin dari ginjal ke kandung kemih.

3. Embolisasi

Embolisasi dilakukan jika kanker ginjal sudah memasuki stadium lanjut dan kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani operasi. Prosedur ini bertujuan untuk menghambat atau mengurangi pasokan darah ke sel-sel kanker di ginjal. Dengan demikian, sel kanker di ginjal akan mati atau hilang secara perlahan.

4. Radioterapi

Radioterapi adalah terapi yang bertujuan untuk membunuh sel kanker dengan penggunaan sinar-X berkekuatan tinggi, misalnya radioterapi eksternal. Meski tidak menyembuhkan kanker ginjal, radioterapi dapat mengontrol gejala dan memperlambat perkembangan kanker.

Terapi ini dilakukan jika kanker ginjal meluas hingga ke bagian tubuh lain, misalnya otak atau tulang. Namun, radioterapi bisa menimbulkan efek samping, misalnya diare, kelelahan, atau perubahan warna kulit di area yang terkena radiasi.

5. Terapi target

Jika terapi-terapi di atas tidak berhasil menyembuhkan kanker ginjal, dokter akan melakukan terapi target. Terapi target adalah pemberian obat-obatan untuk mengatasi kanker ginjal, yaitu:

  • Sunitinib. Obat untuk menghambat protein kinase, yaitu enzim yang dapat membantu perkembangan kanker, sehingga perkembangan kanker dapat dihentikan.
  • Pazopanib. Seperti halnya sunitinib, pazopanib dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker.
  • Sorafenib. Obat untuk menghambat pembentukan pembuluh darah baru, sehingga bisa menghambat pertumbuhan sel kanker.
  • Everolimus dan temsirolimus. Obat yang dapat menghentikan fungsi MTOR, yaitu protein yang berperan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel-sel, sehingga dapat menghambat perkembangan sel kanker.

Komplikasi Kanker Ginjal

Jika tidak ditangani dengan tepat, kanker ginjal bisa menimbulkan komplikasi kanker ginjal, yaitu

  • Peningkatan kadar kalsium dalam darah.
  • Tekanan darah tinggi .
  • Gangguan di hati atau limpa.
  • Jumlah eritrosit meningkat.
  • Penyebaran sel kanker ke organ lain (metastasis).

Pencegahan Kanker Ginjal

Saat ini belum ada metode pencegahan kanker ginjal yang pasti. Akan tetapi, risiko terjadinya kanker ginjal bisa dikurangi dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut beragam cara yang bisa diterapkan untuk menurunkan risiko kanker ginjal:

  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Tidak merokok.
  • Memastikan tekanan darah terkendali.
  • Rutin berolahraga.
  • Memperbanyak asupan sayur dan buah.
  • Penggunaan alat pelindung diri, terutama jika Anda beraktivitas di lingkungan kerja dengan paparan bahan kimia berbahaya.

Jika ada pertanyaan terkait penanganan dan pencegahan, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang tepat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout