Jenis-Jenis Kelainan Tulang dan Pencegahannya
Tulang adalah organ vital dengan beragam fungsi, misalnya melindungi organ lain di tubuh dan menyangga postur dan bentuk tubuh. Jika kesehatan tulang tidak terjaga, berisiko kelainan tulang yang memicu ketidaknyamanan dan menghambat aktivitas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah kelainan tulang.
Kelainan tulang dipicu oleh beragam faktor, misalnya tidak tercukupinya asupan kalsium dan vitamin D, gaya hidup tidak sehat, kelainan genetik, dan cedera pada tulang. Simak informasi selengkapnya mengenai jenis-jenis kelainan tulang dan gejalanya, serta pencegahannya di artikel ini.
Jenis-Jenis Kelainan Tulang
Ada beragam jenis kelainan tulang yang umum ditemukan dengan gejalanya masing-masing, yaitu:
- Osteoporosis.
Osteoporosis adalah hancurnya jaringan tulang lama yang rusak tanpa diimbangi dengan pembentukan jaringan tulang baru, sehingga tulang rapuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan hormon, efek samping kortikosteroid jangka panjang, dan tidak tercukupinya asupan kalsium. Jika kondisinya parah, osteoporosis ditandai dengan ciri-ciri, misalnya tulang rentan patah, nyeri tulang, dan perubahan postur tubuh.
- Rakitis.
Jenis kelainan tulang berikutnya adalah rakitis. Kondisi ini memicu tulang lemah dan lunak, sehingga berisiko patah tulang dan kelainan bentuk tulang. Rakitis disebabkan oleh beragam faktor, misalnya tidak tercukupinya asupan vitamin D dan genetik. Kondisi ini menimbulkan ciri-ciri berupa nyeri otot, nyeri tulang, pegal-pegal, dan kesemutan, terutama setelah beraktivitas fisik.
- Tumor tulang.
Tumor tulang disebabkan oleh sel-sel di tulang tumbuh abnormal dan membentuk tumor. Meski bersifat jinak, namun tumor tulang berisiko melemahkan jaringan tulang yang sehat di sekitarnya. Jika tidak ditangani dengan tepat, tumor tulang berisiko komplikasi yang serius, bahkan kematian.
Pencegahan Kelainan Tulang
Kelainan tulang yang disebabkan oleh faktor genetik belum bisa diobati hingga saat ini. Namun, untuk kelainan tulang yang disebabkan oleh faktor lain, berikut beragam pencegahan yang perlu diterapkan:
1. Memperbanyak asupan vitamin D dan kalsium.
Vitamin D dan kalsium adalah nutrisi penting untuk tulang. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi makanan tinggi vitamin D dan kalsium, misalnya daging, telur, sayuran, kacang-kacangan, dan susu. Selain itu, penggunaan suplemen vitamin D dan kalsium bisa menjadi pilihan.
2. Mempertahankan berat badan ideal.
Kelebihan berat badan atau obesitas dan berat badan kurang adalah faktor risiko osteoporosis. Oleh karena itu, pertahankan berat badan ideal untuk mencegah kelainan tulang. Untuk memastikan berat badan ideal, Anda bisa menghitung indeks massa tubuh.
3. Rutin berolahraga.
Untuk meningkatkan kekuatan tulang dan mencegah tulang keropos, Anda dianjurkan untuk berolahraga, misalnya latihan beban, yoga, jalan kaki, jogging, dan basket. Namun, untuk Anda yang sebelumnya mengidap kelainan tulang, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi Anda.
4. Pemeriksaan kepadatan tulang secara teratur.
Penggunaan foto rontgen bisa dilakukan untuk memastikan kekuatan dan kepadatan tulang. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk lansia, wanita yang memasuki masa menopause, dan orang yang mengonsumsi obat kortikosteroid secara rutin.
Anda juga dianjurkan untuk tidak merokok dan tidak minum alkohol untuk mencegah kelainan tulang. Jika Anda merasakan gejala-gejala kelainan tulang yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk diberikan perawatan dan pengobatan yang tepat.