Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengatasi

apa itu jantung koroner

Jantung Koroner: Gejala, Penyebab, Komplikasi, Cara Mengatasi

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Penyakit jantung koroner adalah salah satu kondisi yang sering tidak disadari karena berkembang secara perlahan. 

Banyak orang baru mengetahui bahwa mereka mengidap jantung koroner setelah mengalami gejala berat atau serangan jantung. 

Untuk mencegah risiko yang lebih besar, penting bagi Anda memahami bagaimana penyakit ini terjadi, apa saja pemicunya, serta gejala yang perlu diwaspadai.

Apa Itu Jantung Koroner?

Jantung koroner terjadi ketika arteri koroner (pembuluh darah yang bertugas mengantarkan darah kaya oksigen ke otot jantung) mengalami penyempitan atau penyumbatan. 

Penyebab utama kondisi ini adalah penumpukan plak yang terdiri dari kolesterol dan zat lain yang menempel di dinding pembuluh darah. 

Seiring waktu, penumpukan ini membuat aliran darah tidak lancar dan jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

Bayangkan suatu jalan raya yang harus ditutup separuh karena ada perbaikan jalan. Mobil masih bisa lewat, tapi jauh lebih lambat. Hal ini mirip dengan aliran darah pada penderita jantung koroner. 

Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya. Namun, ketika plak pecah dan memicu terbentuknya gumpalan darah, aliran darah bisa berhenti total. 

Situasi ini seperti ada penghalang beton yang menghentikan semua mobil. Akibatnya, darah tidak bisa mencapai jantung dan terjadilah serangan jantung.

Karena perkembangannya yang lambat dan sering tanpa gejala, jantung koroner dikenal sebagai “silent killer.”

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala jantung koroner muncul ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen. Beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan antara lain:

  • Nyeri dada (angina): Sensasi tertekan, sesak, berat, atau nyeri seperti ada beban di dada. Biasanya terasa di bagian tengah atau sisi kiri dada. Aktivitas fisik atau emosi kuat bisa memicu angina. Pada sebagian orang, terutama wanita, nyeri bisa terasa singkat atau menusuk dan menjalar ke leher, punggung, atau lengan.
  • Sesak napas: Anda merasa seperti tidak bisa menarik napas dengan cukup, terutama saat beraktivitas.
  • Mudah lelah: Jika jantung tidak mampu memompa darah sesuai kebutuhan tubuh, Anda bisa merasa sangat lelah meski tidak melakukan aktivitas berat.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner umumnya terjadi karena penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dinding arteri jantung. 

Kondisi ini disebut aterosklerosis, dan penumpukannya dikenal sebagai plak. Seiring waktu, plak membuat pembuluh darah menyempit sehingga aliran darah tidak lancar. 

Plak juga bisa pecah dan memicu pembentukan gumpalan darah yang akhirnya menyumbat arteri sepenuhnya.

Beberapa penyebab terbentuknya aterosklerosis dan jantung koroner meliputi:

  • Diabetes atau resistensi insulin
  • Tekanan darah tinggi
  • Kurang berolahraga
  • Kebiasaan merokok

Selain itu, ada faktor risiko jantung koroner lainnya, seperti:

1. Usia

Semakin bertambah usia, risiko kerusakan dan penyempitan arteri semakin tinggi.

2. Jenis Kelamin

Pria umumnya memiliki risiko lebih besar mengalami jantung koroner. Pada wanita, risikonya meningkat setelah menopause.

3. Riwayat Keluarga

Jika Anda memiliki keluarga dekat, seperti orang tua, saudara kandung, atau anak yang mengalami penyakit jantung pada usia muda, risiko Anda juga meningkat. 

Risiko tertinggi terjadi jika ayah atau saudara laki-laki terkena sebelum usia 55 tahun, atau ibu atau saudara perempuan terkena sebelum usia 65 tahun.

4. Kebiasaan Merokok

Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko jantung koroner secara signifikan. Paparan asap rokok juga memberikan dampak yang sama.

5. Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi yang tidak terkontrol membuat arteri menjadi kaku dan tebal, sehingga mempercepat aterosklerosis.

6. Kolesterol Tinggi

Terlalu banyak kolesterol LDL (“kolesterol jahat”) dalam darah meningkatkan pembentukan plak. Sebaliknya, kadar HDL yang rendah (“kolesterol baik”) juga memperburuk risiko.

7. Diabetes

Diabetes meningkatkan risiko jantung koroner karena berhubungan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, dan kerusakan pembuluh darah.

8. Obesitas

Lemak tubuh berlebih berkaitan erat dengan diabetes tipe 2 dan hipertensi, dua faktor besar pada penyakit jantung koroner.

9. Penyakit Ginjal Kronis

Gangguan ginjal jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

10. Kurang Aktivitas Fisik

Kurang bergerak membuat berat badan mudah naik dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta jantung koroner.

11. Stres Tinggi

Stres emosional yang berat dan berkepanjangan dapat merusak pembuluh darah dan memperparah faktor risiko jantung lainnya.

12. Pola Makan Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam meningkatkan risiko aterosklerosis.

13. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minum alkohol terlalu banyak bisa merusak otot jantung serta mempengaruhi tekanan darah dan kadar lemak.

14. Pola Tidur Tidak Seimbang

Kurang tidur atau tidur berlebihan berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner.

Komplikasi Akibat Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang perlu Anda ketahui antara lain:

1. Nyeri Dada (Angina)

Angina merupakan gejala umum jantung koroner, tetapi juga bisa menjadi tanda bahwa kondisi sedang memburuk. 

Nyeri terjadi ketika arteri semakin menyempit sehingga jantung tidak mendapatkan cukup darah.

2. Serangan Jantung

Serangan jantung muncul ketika plak aterosklerosis pecah dan membentuk gumpalan darah yang menyumbat aliran darah sepenuhnya. Tanpa aliran darah, otot jantung mulai rusak. Tingkat keparahan kerusakan sangat bergantung pada seberapa cepat Anda mendapatkan penanganan.

3. Gagal Jantung

Arteri yang menyempit atau tekanan darah tinggi dapat membuat otot jantung menjadi lemah atau kaku secara bertahap. 

Akibatnya, jantung tidak bisa memompa darah secara optimal dan terjadilah gagal jantung.

4. Aritmia (Gangguan Irama Jantung)

Kurangnya aliran darah dapat mengganggu sistem listrik jantung dan menyebabkan irama jantung tidak beraturan. Kondisi ini bisa ringan, tetapi juga dapat berkembang menjadi masalah serius.

Cara Mengatasi Penyakit Jantung Koroner

Penanganan jantung koroner umumnya menggabungkan perubahan gaya hidup, pengelolaan faktor risiko, obat-obatan, dan pada beberapa kasus diperlukan tindakan medis.

1. Perubahan Gaya Hidup

  • Berhenti merokok, vape, dan produk tembakau lainnya
  • Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, rendah garam, rendah lemak jenuh, rendah lemak trans, dan rendah gula
  • Berolahraga minimal 30 menit, 5 kali seminggu
  • Membatasi konsumsi alkohol

2. Obat-Obatan

Dokter dapat meresepkan obat untuk mengelola faktor risiko dan meredakan gejala, seperti:

  • Obat penurun tekanan darah
  • Obat penurun kolesterol
  • Obat untuk mengatasi angina, seperti nitrogliserin atau ranolazine
  • Obat untuk mengurangi risiko pembekuan darah

3. Prosedur Medis

  • Percutaneous Coronary Intervention (PCI)

Dikenal juga sebagai coronary angioplasty. Prosedur ini membuka kembali arteri yang tersumbat agar aliran darah lancar. Dokter bisa memasang stent untuk menjaga arteri tetap terbuka.

  • Coronary Artery Bypass Grafting (CABG)

Operasi ini membuat jalur baru bagi darah untuk mengalir melewati area yang tersumbat. CABG biasanya dilakukan pada pasien dengan penyumbatan berat di beberapa arteri koroner.

Penyakit jantung koroner merupakan kondisi serius yang tidak boleh diabaikan karena sering berkembang tanpa gejala jelas. 

Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mendeteksinya lebih awal, Anda memiliki peluang lebih besar untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi berbahaya. 

Tetap waspada, rutin memeriksakan diri, dan kenali tanda-tanda jantung koroner agar Anda bisa mengambil langkah tepat sebelum terlambat.Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan beli suplemen dan obat terpercaya dari Pyfa Health!

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout