Jam Tidur yang Baik untuk Menjaga Kesehatan dengan Optimal
Ketika tidur, tubuh melakukan proses perbaikan dan regenerasi sel. Maka dari itu, kualitas tidur, termasuk jam tidur yang baik, sangat menentukan kesehatan tubuh dan otak.
Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti: obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan kekebalan tubuh. Agar terhindar dari hal-hal itu, penting untuk mengetahui dan menerapkan berapa jam tidur yang baik.
Berapa Jam Tidur yang Baik untuk Tubuh?
Jam tidur yang baik untuk setiap orang sebenarnya berbeda-beda. Namun, dikutip dari https://upk.kemkes.go.id/, secara umum, berikut adalah waktu tidur yang dianjurkan berdasarkan umur:
1. Bayi (0-1 Bulan)
Bayi yang baru lahir hingga berusia 1 bulan membutuhkan waktu tidur yang cukup panjang, yaitu sekitar 14-18 jam setiap hari.
2. Bayi (1-18 Bulan)
Setelah melewati usia 1 bulan, bayi masih membutuhkan banyak waktu untuk tidur sekitar 12-14 jam sehari, termasuk waktu tidur siang.
3. Anak Usia Dini (3-6 Tahun)
Anak-anak yang mulai memasuki usia prasekolah ini umumnya membutuhkan waktu tidur sekitar 11-13 jam per hari, termasuk waktu tidur siang.
4. Anak Sekolah (6-12 Tahun)
Anak usia sekolah dasar biasanya membutuhkan waktu tidur sekitar 10 jam per hari.
5. Remaja (12-18 Tahun)
Remaja membutuhkan waktu tidur yang cukup, sekitar 8-9 jam setiap hari untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan masing-masing.
6. Dewasa Muda (18-40 tahun)
Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
Faktor-Faktor yang Mengganggu Waktu Tidur
Ada beberapa faktor yang mengganggu waktu tidur. Hindari faktor-faktor ini agar tidak mengganggu waktu tidur.
1. Kondisi Medis
Kondisi medis, seperti: alergi, pilek, insomnia, gangguan pernapasan saat tidur, atau rasa tidak nyaman pada kaki dapat membuat Anda kesulitan untuk tidur. Jika Anda mengalami kondisi ini, silakan minum obat sesuai anjuran dokter.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup yang buruk, seperti tidur dan bangun pada waktu yang berbeda setiap hari, dapat mengganggu ritme tubuh.
Selain itu, olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur juga dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyulitkan Anda untuk tidur.
Maka dari itu, penting untuk menerapkan gaya hidup yang sehat dengan:
- Rutin berolahraga, tetapi tidak terlalu dekat dengan jam tidur.
- Tidur dan bangun pada jam yang cenderung sama setiap harinya.
- Makan malam selambat-lambatnya tiga jam sebelum tidur.
3. Stres atau Gangguan Kecemasan
Stres dapat menyulitkan tubuh dan pikiran untuk tenang, sehingga akan berdampak pada kualitas tidur yang tidak baik. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang tepat. Contohnya: journaling, yoga, dan berkonsultasi dengan psikolog.
4. Lingkungan yang Tidak Kondusif
Lingkungan yang tidak kondusif juga dapat mengganggu waktu tidur. Contohnya: terlalu banyak cahaya, terdengarnya kebisingan lalu lintas, suhu kamar yang terlalu panas atau dingin, dan kasur atau bantal yang tidak nyaman.
Jadi, pastikan untuk menciptakan lingkungan tidur yang kondusif, seperti menggunakan lampu remang-remang dan memakai earmuff untuk meredam kebisingan.
5. Nokturia
Nokturia adalah kondisi di mana seseorang sering terbangun pada malam hari karena perlu buang air kecil. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur dan membuatnya merasa lelah pada siang hari.
Untuk mengatasinya, kurangi makanan asin, hindari minuman berkafein sebelum tidur, batasi konsumsi alkohol, karena alkohol merupakan salah satu jenis minuman diuretik, dan biasakan buang air kecil sebelum tidur.
Dengan mengetahui berapa jam tidur yang baik untuk tubuh, Anda dapat mengatur pola tidur yang lebih baik demi meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.
Namun, jika setelah melakukan berbagai cara di atas, Anda tetap kesulitan tidur atau sering merasa kelelahan, maka konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan lebih jauh.