ISPA pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Simak informasi selengkapnya mengenai gejala, penyebab, dan penanganan ISPA pada anak di artikel ini.

ISPA pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah peradangan di saluran pernapasan yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Meski umumnya tidak berbahaya, namun ISPA pada anak tertentu berisiko komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan penyebab ISPA pada anak.

ISPA umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan hilang dengan sendirinya tanpa penanganan medis. Meski demikian, gejala ISPA pada kasus tertentu berisiko komplikasi yang serius dan membutuhkan penanganan. Simak informasi selengkapnya mengenai gejala, penyebab, dan penanganan ISPA pada anak di artikel ini.

Gejala ISPA pada Anak

Ketika virus atau bakteri penyebab ISPA menginfeksi saluran pernapasan, berikut beragam gejala yang muncul:

  • Batuk.
  • Bersin.
  • Hidung tersumbat.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Produksi dahak berlebih.
  • Nyeri ketika menelan.
  • Lemas.

Penyebab ISPA pada Anak

Dikutip dari buku mengenai ISPA yang dipublikasikan oleh WHO, cara penularan ISPA adalah melalui percikan air liur atau droplet dari orang yang terinfeksi. Namun, penularan ISPA juga mungkin terjadi secara tidak langsung ketika tangan menyentuh benda-benda yang terkontaminasi droplet tersebut. Penyebab umum ISPA terdiri dari dua jenis, yaitu virus dan bakteri. Contoh virus penyebab ISPA, yaitu:

  • Rhinovirus.
  • Virus influenza.
  • Adenovirus.
  • Respiratory syncytial viruses (RSVs).
  • Parainfluenza virus.

Sedangkan, contoh bakteri penyebab ISPA, yaitu:

  • Mycoplasma pneumoniae.
  • Haemophilus.
  • Streptococcus.
  • Klebsiella pneumoniae.
  • Staphylococcus aureus.

Ada beragam faktor yang meningkatkan risiko penularan ISPA ke anak, yaitu:

  • Anak berada di area dengan udara yang lembap.
  • Anak berada di jarak yang dekat dengan penderita ISPA, terutama di ruangan tertutup dan penuh sesak.
  • Penderita ISPA batuk dan bersin di sekitar anak.
  • Daya tahan tubuh anak lemah.
  • Penderita ISPA memegang mata dan hidung anak.

Risiko anak terkena ISPA juga meningkat ketika musim hujan, karena virus dan bakteri penyebab ISPA lebih cepat berkembang biak saat udara lembap.

Penanganan ISPA pada Anak

Meski bisa hilang dengan sendirinya, namun gejala ISPA memicu ketidaknyamanan pada anak. Untuk mengurangi keluhan tersebut, berikut beragam cara yang perlu diterapkan oleh orang tua:

  • Pastikan cairan tubuh anak tercukupi. Berikan anak cukup air putih untuk membantu mengencerkan dahak, melegakan pernapasan, dan mencegah dehidrasi.
  • Tidur yang cukup. Pastikan anak tidur 9-10 jam untuk memperkuat daya tahan tubuhnya. Bersihkan kamar anak dari debu dan kotoran agar anak bisa beristirahat dengan nyaman dan gunakan humidifier jika perlu.
  • Pada anak berusia lebih dari 8 tahun, berkumur dengan larutan garam dapat membantu mengurangi batuk dan sakit tenggorokan karena ISPA.
  • Penggunaan analgesik atau obat pereda nyeri, misalnya paracetamol, untuk mengurangi nyeri dan demam akibat ISPA.

Jika cara-cara di atas tidak efektif mengurangi gejala ISPA pada anak, konsultasikan ke dokter untuk perawatan dan pengobatan yang tepat.

Pencegahan ISPA pada Anak

Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah cara efektif untuk menghilangkan virus atau bakteri penyebab ISPA di tangan.  Selain itu, berikut beragam langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah ISPA pada anak:

  • Memastikan kebersihan benda-benda yang sering dipegang, misalnya gagang pintu, remote TV, atau ponsel.
  • Menjaga jarak dengan penderita ISPA.
  • Penggunaan masker ketika sakit.
  • Beristirahat di rumah ketika sakit.

Daya tahan tubuh yang baik adalah kunci kesembuhan ISPA pada anak. Namun, jika gejala ISPA pada anak memburuk, segera ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout