Ini Efek Samping Pfizer: Mulai Sakit Kepala hingga Kelelahan
Seperti halnya vaksin booster lainnya, Pfizer juga memiliki beberapa efek samping atau reaksi lokal. Efek samping Pfizer berupa nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, dan demam, dengan tingkat keparahan di level 1-2. Mengenali efek samping vaksin booster perlu agar dapat diantisipasi.
Dikutip dari Medical Daily, efek samping vaksin booster Pfizer yang paling umum adalah rasa sakit di tempat suntikan. Efek samping lainnya yang sangat umum pada penerima booster Pfizer, yaitu kelelahan dan sakit kepala. Apa saja efek samping Pfizer lainnya? Simak penjelasan berikut.
Efek Samping Pfizer
BioNTech telah melakukan pengujian terkait efek samping vaksin booster. Hasil pengujian menemukan adanya efek samping, yaitu kelelahan, sakit kepala, dan nyeri di bekas tempat suntikan.
Dikutip dari Pfizer, berdasarkan analisis data dari partisipan uji coba, efek samping vaksin booster yang paling umum dialami adalah rasa sakit di tempat suntikan, yaitu sekitar 83 persen peserta. Sedangkan efek samping lain yang paling umum pada penerima vaksin Pfizer, yaitu kelelahan, yang dilaporkan 63,7 persen dan sakit kepala yang dilaporkan 48,4 persen.
Efek samping lainnya yang dilaporkan oleh lebih sedikit peserta, yaitu kedinginan dan nyeri otot. Sedangkan efek samping yang paling jarang dialami peserta uji coba adalah diare, nyeri sendi, demam, dan muntah. Uji coba tersebut juga menemukan bahwa orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun lebih kecil kemungkinan mengalami gejala dan efek samping, seperti flu, setelah menerima suntikan booster dibandingkan dengan orang yang berusia 18-55 tahun.
Dikutip dari Mayo Clinic, hasil uji coba dari Pfizer tersebut tidak mengejutkan, karena efek samping vaksin booster sebenarnya berfungsi sebagai indikasi reaksi sistem kekebalan terhadap vaksin. Orang dewasa yang lebih tua memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, sehingga tubuh cenderung tidak mendapatkan respons kekebalan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan bahwa vaksin Pfizer yang merupakan jenis vaksin mRNA biasanya tergolong ringan hingga sedang. Beberapa vaksin booster dapat memengaruhi kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, namun efek samping akan hilang dalam beberapa hari.
Meski demikian, para pakar kesehatan menyarankan untuk segera menghubungi dokter jika efek samping yang terjadi berupa kemerahan atau nyeri di tempat suntikan yang berlangsung lebih dari 24 jam setelah vaksinasi.
Baca juga lokasi vaksin booster Jakarta
Baca Juga lokasi vaksin booster bekasi
Baca juga lokasi vaksin booster Depok
Baca juga lokasi vaksin booster bogor
Kriteria Penerima Vaksin Booster
Untuk mencegah adanya efek samping vaksin booster yang tidak diinginkan, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan vaksin booster. Antara lain:
1. Syarat penerima prioritas vaksin booster
- Lansia
- Memiliki riwayat penyakit atau komorbid
- Memiliki gangguan imunitas atau autoimun
- Masyarakat yang terdaftar sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan
2. Syarat penerima umum vaksin booster
- Sudah lebih dari enam bulan setelah disuntikkan dosis kedua vaksin Covid-19.
- Usia 18 tahun ke atas yang tinggal dalam pengaturan perawatan jangka panjang dan memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
- Usia 18 tahun ke atas yang bekerja atau tinggal di lingkungan berisiko tinggi paparan Covid-19.
- Agar aman untuk kesehatan, pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan orang yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua lebih dari 6 bulan. Selain itu, vaksin booster hanya diberikan kepada orang yang dalam kondisi sehat.