Ini Cara Cek Golongan Darah
Tes golongan darah merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Pemeriksaan ini bertujuan agar Anda mendonorkan darah atau menerima transfusi darah dengan aman. Bagaimana prosedur atau cara cek golongan darah?
Tes golongan darah umumnya dilakukan di rumah sakit atau klinik. Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit sampel darah, kemudian dicampurkan dengan antigen darah untuk memastikan golongan darah Anda. Berikut cara cek golongan darah selengkapnya.
Cara Cek Golongan Darah
Untuk mengetahui golongan darah Anda, diperlukan sedikit sampel darah. Tenaga medis akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah melalui ujung jari. Setelah itu, bekas tusukan jarum akan ditutup dengan plester. Jika sel darah saling menempel atau menggumpal, artinya darah bereaksi dengan salah satu antigen. Kemudian, bagian cair dan tanpa sel (plasma) dari darah dicampurkan dengan golongan darah A dan B. Golongan darah A memiliki antibodi anti-B. Orang dengan golongan darah B memiliki antibodi anti-A. Golongan darah O mengandung kedua jenis antibodi, sedangkan golongan darah AB tidak memiliki keduanya.
Pemeriksaan rhesus biasanya dilakukan bersamaan dengan tes golongan darah. Rhesus (Rh) merupakan protein khusus (antigen D) yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Orang dengan rhesus positif (Rh+), memiliki antigen rhesus. Sedangkan, orang dengan rhesus negatif (Rh-), tidak memiliki antigen rhesus. Komplikasi bisa terjadi ketika ibu dengan Rh- mengandung janin dengan darah Rh+. Kondisi ini berisiko mengancam nyawa janin.
Pemeriksaan rhesus dilakukan dengan mencampurkan antigen D pada sampel darah. Cara-cara tersebut dapat menentukan golongan darah Anda secara akurat, sehingga Anda akan mendapatkan darah yang sesuai dengan golongan darah jika diperlukan transfusi darah.
Selain untuk donor darah dan transfusi darah, tes untuk mengetahui golongan darah dan rhesus darah juga dianjurkan bagi Anda yang telah menikah dan berencana memiliki anak.
Aturan Transfusi Darah
Setelah mengetahui cara cek golongan darah yang akurat, Anda bisa melakukan atau menerima transfusi darah dengan aman. Hal ini dikarenakan transfusi darah tidak bisa dilakukan sembarangan. Menerima darah yang tidak sesuai dengan golongan darah bisa memicu reaksi imunitas tubuh yang berbahaya.
Meski golongan darah O dahulu dianggap sebagai donor universal dan bisa didonorkan ke golongan darah apa pun. Namun, saat ini, anggapan tersebut sudah tidak berlaku sepenuhnya, karena Anda lebih dianjurkan untuk mendapatkan transfusi darah dengan golongan darah maupun rhesus yang sesuai dengan Anda.
Oleh karena itu, golongan darah O, terutama O+, hanya boleh diberikan dalam situasi darurat, yaitu jika pasien sedang terancam jiwanya atau persediaan tipe darah yang sesuai tidak mencukupi. Sebelum dilakukan transfusi, biasanya sampel darah penerima dan pendonor akan dites untuk memeriksa kesesuaian dalam suatu proses yang dikenal sebagai crossmatching untuk mencegah risiko serius pada penerima donor.
Jika muncul reaksi setelah mendapat transfusi darah, seperti gatal-gatal, demam, ruam, nyeri di anggota tubuh tertentu, misalnya di perut dan punggung, atau terdapat darah pada urine, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.