Infeksi Rotavirus: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Infeksi rotavirus- penyebab, gejala, penanganan, dan pencegahan (1)

Infeksi Rotavirus: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Rotavirus adalah virus yang memicu peradangan pada saluran pencernaan. Penularan rotavirus dapat terjadi secara cepat dan dapat berbahaya jika menyebabkan diare parah yang berujung pada dehidrasi. Infeksi rotavirus, terutama terjadi pada bayi dan anak-anak yang tinggal di negara-negara dengan sanitasi yang buruk.

Infeksi rotavirus ditandai dengan diare yang menyebabkan penurunan cairan tubuh, sehingga menyebabkan dehidrasi. Selain itu, virus ini menimbulkan demam, mual, dan sakit perut. Meski umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak, namun orang dewasa juga bisa terinfeksi. Lalu, apa saja penyebab dan gejala rotavirus, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Proses Penularan Rotavirus

Seperti disebutkan sebelumnya, penularan rotavirus berlangsung cepat dan berbahaya jika menimbulkan diare parah yang menyebabkan dehidrasi. Penularan rotavirus umumnya terjadi melalui feses orang yang sudah terinfeksi, misalnya karena orang tersebut tidak mencuci tangan dengan benar setelah buang air besar lalu menyentuh makanan atau benda lain di sekitarnya. Orang yang terinfeksi rotavirus umumnya tidak mengalami gejala yang signifikan, namun dapat menularkan ke orang lain.

Kunci untuk menekan penularan infeksi rotavirus adalah menjaga kebersihan diri. Misalnya, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Ada beragam kondisi yang meningkatkan risiko penularan infeksi rotavirus pada anak, yaitu:

  • Menyentuh benda yang sudah terkontaminasi rotavirus, lalu memasukkan tangan ke mulut.
  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
  • Kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun, lalu memegang mulut, terutama setelah dari kamar mandi.

Selain itu, penyebaran rotavirus bisa melalui makanan, alat tulis, ponsel, mainan, alat masak, air, serta permukaan bak cuci piring dan meja dapur.

Seberapa Umumkah Infeksi Virus Rotavirus?

Infeksi rotavirus umumnya dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa terinfeksi virus ini. Dikutip dari WHO, kasus infeksi rotavirus tertinggi ditemukan pada anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Selain itu, infeksi rotavirus pada anak berusia 6-24 bulan dapat menimbulkan gejala yang lebih serius dibandingkan orang dewasa. Ada beragam faktor yang menyebabkan gejala infeksi rotavirus pada anak-anak lebih parah, misalnya kekurangan nutrisi, akses ke fasilitas kesehatan yang sulit, dan keterbatasan bantuan medis.

Penyebab Infeksi Rotavirus 

Rotavirus adalah jenis virus yang menyebabkan infeksi usus dengan cara penularan melalui tangan yang kotor dan terkontaminasi feses, lalu dimasukkan ke mulut secara tidak sengaja. Rotavirus yang berasal dari feses juga dapat mengontaminasi makanan, minuman, air, dan benda-benda di sekitarnya, misalnya ponsel, alat dapur, dan mainan. 

Infeksi rotavirus umumnya dialami oleh anak-anak berusia 3 bulan hingga 3 tahun. Selain itu, orang dewasa yang mengasuh atau tinggal dengan anak-anak yang terinfeksi rotavirus berisiko tinggi terkena infeksi rotavirus.

Selain itu, ada beragam faktor yang meningkatkan risiko infeksi rotavirus pada orang dewasa, yaitu:

  • Tidak mencuci tangan secara rutin, terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi.
  • Melakukan kontak langsung dengan anak-anak yang terinfeksi.
  • Orang tua dengan anak berusia di bawah 5 tahun, terutama ketika anak beraktivitas di tempat penitipan anak.

Gejala Infeksi Rotavirus

Ketika awal terinfeksi rotavirus, seseorang belum mengalami gejala yang signifikan. Namun, dalam 2 hari, ada beragam gejala awal yang dapat muncul, yaitu:

  • Demam.
  • Diare.
  • Nyeri perut.
  • Muntah.

Jika tidak segera ditangani dengan penggantian cairan tubuh yang hilang, diare akibat infeksi rotavirus bisa menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak-anak. Dehidrasi akibat infeksi rotavirus ditandai dengan gejala-gejala, yaitu:

  • Mata cekung.
  • Mulut kering.
  • Mudah mengantuk.
  • Rasa haus terus-menerus.
  • Jarang buang air kecil.
  • Kesadaran menurun.
  • Sensasi dingin pada ujung jari.

Selain itu, dibandingkan anak-anak, gejala infeksi rotavirus pada orang dewasa umumnya lebih ringan atau bahkan tidak mengalami gejala yang signifikan. Ada beragam gejala infeksi rotavirus pada orang dewasa yang mungkin ditemukan, yaitu:

  • Dehidrasi.
  • Diare lebih dari 2 hari.
  • Demam di atas 39 derajat Celsius atau lebih.
  • Buang air besar disertai darah atau muntah darah.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter jika muncul gejala-gejala infeksi rotavirus yang disebutkan sebelumnya. Semakin cepat diperiksa dan ditangani, semakin kecil risiko komplikasi serius akibat infeksi rotavirus. Jika hasil diagnosis menunjukkan bahwa Anda atau anak Anda terkena infeksi rotavirus, dokter akan memberikan saran dan terapi untuk mengurangi gejala yang muncul. Hal ini dikarenakan infeksi rotavirus bisa muncul berulang, termasuk orang yang sudah mendapatkan vaksinasi.

Diagnosis Infeksi Rotavirus

Sebelum mendiagnosis infeksi rotavirus, dokter bisa mengajukan beberapa pertanyaan terkait gejala pasien. Setelah itu, untuk mengetahui apakah ada gejala demam dan dehidrasi, dokter bisa memeriksa fisik pasien. Selain itu, ada beberapa pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan oleh dokter, yaitu:

  • Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi antigen rotavirus dan memastikan jenis kuman yang menyebabkan diare.
  • Tes darah, untuk mendeteksi infeksi dan memeriksa kadar elektrolit di dalam darah untuk menentukan komplikasi dehidrasi.

Penanganan Infeksi Rotavirus

Hingga saat ini, belum ditemukan obat-obatan yang efektif mengatasi infeksi rotavirus. Namun, ada beragam cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi gejala dan mencegah risiko komplikasi.

Penanganan secara mandiri di rumah bisa menjadi pilihan jika gejala yang dialami tergolong ringan. Ada beragam cara mengurangi gejala dan mengurangi risiko komplikasi infeksi rotavirus yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang dapat mencukupi kebutuhan cairan tubuh, misalnya makanan berkuah atau berkaldu dan sup. 
  • Minum air putih yang cukup untuk orang dewasa dan pemberian ASI atau susu formula untuk bayi.
  • Minum oralit sesuai anjuran dokter.
  • Hindari makanan manis atau berlemak.
  • Hindari minuman beralkohol dan berkafein.
  • Tidur atau istirahat yang cukup.

Jika cara-cara di atas sudah diterapkan, namun diare yang dialami tidak membaik atau bahkan semakin parah, sehingga menyebabkan sulit makan dan minum, dokter akan merekomendasikan perawatan di rumah sakit.

Komplikasi Infeksi Rotavirus

Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi rotavirus bisa menimbulkan komplikasi, yaitu:

  • Gangguan ginjal dan hati.
  • Dehidrasi parah.
  • Asidosis.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Gagal ginjal.

Pencegahan Infeksi Rotavirus

Penularan infeksi rotavirus bisa dicegah dengan menerapkan beragam cara, yaitu:

  • Memastikan kebersihan diri dan lingkungan di sekitar.
  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan, setelah dari toilet, dan setelah mengganti popok.
  • Melakukan vaksin rotavirus setelah berkonsultasi ke dokter.
  • Penggunaan sarung tangan ketika merawat anak-anak yang terinfeksi rotavirus.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout