Infeksi Lambung: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

infeksi lambung

Infeksi Lambung: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Infeksi lambung adalah gangguan di sistem pencernaan akibat infeksi bakteri atau virus. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berisiko komplikasi yang serius, misalnya peradangan lambung, bahkan kanker lambung.

Infeksi bakteri kerap tidak disadari oleh pengidapnya, karena tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Oleh karena itu, deteksi dini infeksi lambung penting agar bisa ditangani dengan tepat. Lalu, apa penyebab dan gejala infeksi lambung, serta bagaimana cara mengobatinya? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Infeksi Lambung

Infeksi lambung disebabkan oleh bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori) yang menginfeksi lapisan saluran pencernaan. Selanjutnya, bakteri tersebut berkembang hingga lapisan lambung, sehingga memicu peradangan dan berisiko tukak lambung jika tidak segera ditangani. Selain itu, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella, E. coli, dan Staphylococcus. Bakteri-bakteri tersebut umum ditemukan di telur, daging, dan susu yang terkontaminasi bakteri atau tidak diolah dengan benar. Infeksi lambung juga disebabkan oleh rotavirus yang memicu peradangan di lambung dan kerap menginfeksi anak-anak.

Selain itu, ada kondisi-kondisi tertentu yang berisiko infeksi lambung akibat bakteri H. Pylori, yaitu:

  • Tinggal di area dengan sanitasi yang buruk.
  • Tinggal di lingkungan yang kotor.
  • Interaksi langsung dengan pengidap infeksi bakteri H. pylori.

Gejala Infeksi Lambung

Infeksi lambung tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, jika terjadi gangguan di lambung, ada beberapa gejala infeksi lambung yang muncul, yaitu:

  • Nyeri di ulu hati, terutama ketika perut kosong.
  • Perut kembung.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri ketika makan.
  • Tidak nafsu makan.
  • Berat badan turun drastis.

Pada infeksi lambung yang parah, gejalanya berupa nyeri saat menelan, sakit perut yang luar biasa, muntah darah, BAB berdarah, lemas, pucat, sulit bernapas, bahkan pingsan. Gejala-gejala tersebut juga dipicu oleh tukak lambung atau peradangan karena penyakit autoimun, pola makan tidak teratur, efek samping obat antiinflamasi nonsteroid, perokok aktif, stres, dan konsumsi alkohol.

Pengobatan Infeksi Lambung

Sebelum diberikan pengobatan, dokter akan mendiagnosis infeksi lambung. Setelah itu, dokter akan menangani pasien sesuai dengan penyebab infeksi lambung yang dialami, misalnya untuk infeksi lambung yang disebabkan oleh H. pylori, dokter akan memberikan antibiotik. Dokter juga bisa memberikan obat-obatan penghambat pompa proton (PPI) dan antasida untuk mengendalikan produksi asam lambung. Namun, untuk infeksi lambung yang parah, dokter akan melakukan operasi untuk menangani kerusakan di lambung.

Infeksi lambung juga bisa dihindari dengan menerapkan beragam cara mencegah infeksi bakteri penyebab infeksi lambung, yaitu:

  • Tidak mengonsumsi makanan yang tidak bersih atau tidak matang.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum dan setelah makan.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak mengonsumsi minuman berkafein.
  • Tidak mengonsumsi makanan pedas.

Gejala-gejala infeksi lambung tidak boleh diabaikan dan perlu ditangani dengan tepat. Jika Anda merasakan gejala-gejala infeksi lambung seperti yang disebutkan sebelumnya, segera ke dokter untuk diperiksa penyebabnya, sehingga dokter bisa memberikan perawatan dan pengobatan sesuai dengan faktor yang mendasarinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi infeksi lambung yang serius, misalnya peradangan pada lambung atau gastritis, lambung bocor, dan kanker lambung.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout