Hernia: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Hernia- Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Hernia: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh keluar melalui jaringan di sekitarnya, sehingga menimbulkan benjolan. Jika tidak ditangani dengan tepat, hernia bisa menyumbat aliran darah dan bahkan kematian jaringan.

Hernia perlu ditangani sesuai jenisnya. Untuk hernia ringan, dokter akan melakukan teknik khusus dengan jari dan tangan untuk memperbaiki organ yang menonjol. Sedangkan untuk hernia yang parah, dokter akan merekomendasikan operasi. Lalu, apa saja penyebab dan gejala hernia, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab Hernia

Penyebab hernia bisa berbeda-beda pada setiap orang. Berikut penjelasannya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Usia atau penuaan.
  • Mengangkat beban berat secara berlebihan.
  • Pernah menjalani operasi perut.
  • Sembelit.
  • Batuk kronis.

Selain itu, ada beragam faktor yang bisa meningkatkan risiko hernia, yaitu:

  • Riwayat keluarga penderita hernia.
  • Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah.
  • Mengalami peningkatan tekanan di dinding perut karena kehamilan.
  • Pernah menjalani operasi perbaikan hernia.

Gejala Hernia

Gejala hernia bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Berikut penjelasannya:

1. Hernia inguinalis

Hernia inguinalis umumnya dialami oleh pria. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala, yaitu:

  • Nyeri di pangkal paha, terutama ketika mengangkat beban berat, berolahraga, atau batuk.
  • Benjolan di selangkangan, namun menghilang ketika berbaring.
  • Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum).
  • Sensasi panas atau berat pada selangkangan.

2. Hernia femoralis

Hernia femoralis adalah jaringan atau sebagian usus yang menonjol ke paha atas bagian dalam. Kondisi ini umumnya dialami oleh perempuan dengan berat badan berlebih. Hernia femoralis ditandai dengan gejala-gejala berikut:

  • Sakit perut.
  • Nyeri di selangkangan ketika berdiri, berolahraga, batuk, atau mengangkat benda berat.
  • Mual dan muntah.

3. Hernia hiatus

Hernia hiatus adalah benjolan pada sebagian lambung ke dalam rongga dada melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga diafragma. Kondisi ini menimbulkan beragam gejala, yaitu:

  • Sulit menelan (disfagia).
  • Nyeri ulu hati (heartburn).
  • Penyakit asam lambung (GERD).
  • Sulit bernapas.
  • Muntah darah.
  • Sakit perut.
  • Nyeri pada dada.
  • Tinja berwarna kehitaman.

4. Hernia epigastrik

Hernia epigastrik adalah benjolan pada jaringan melalui dinding perut bagian atas. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala, yaitu:

  • Nyeri di sekitar benjolan hernia.
  • Benjolan di atas pusar.
  • Sakit perut, terutama ketika batuk, bersin, atau tertawa.

Penanganan Hernia

Penanganan hernia disesuaikan dengan jenis hernia dan kondisi pasien. Untuk hernia yang ringan, dokter akan memperbaiki benjolan pada organ ke dalam perut dengan penggunaan jari dan tangan (reduksi). 

Selain itu, pada jenis hernia tertentu, misalnya hernia hiatus, dokter bisa memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala, seperti sensasi terbakar di dada. Beragam jenis obat obat yang diberikan, yaitu:

  • Antagonis reseptor H-2.
  • Antasida.
  • Penghambat pompa proton (PPI).

Pencegahan Hernia

Pola hidup sehat adalah kunci mencegah hernia yang efektif. Berikut kebiasaan sehat yang perlu diterapkan:

  • Rutin berolahraga.
  • Tidak merokok.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Memperbanyak asupan serat.
  • Hindari mengangkat beban di luar kemampuan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami batuk yang berkepanjangan.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout