Gejala Penyakit Autoimun pada Wanita Berdasarkan Jenisnya

apa saja gejala penyakit autoimun pada wanita berdasarkan jenisnya? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala Penyakit Autoimun pada Wanita Berdasarkan Jenisnya

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang berperan untuk melawan infeksi penyakit, justru merusak sel-sel sehat. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, penelitian menemukan bahwa wanita lebih berisiko terkena penyakit autoimun dibandingkan pria. 

Gejala penyakit autoimun pada wanita berbeda-beda, tergantung jenis yang dialami. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala penyakit autoimun pada wanita agar penanganannya efektif. Lalu, apa saja gejala penyakit autoimun pada wanita berdasarkan jenisnya? Berikut informasi selengkapnya.

Gejala Penyakit Autoimun pada Wanita

Berdasarkan jenisnya, berikut gejala-gejala penyakit autoimun pada wanita yang perlu dideteksi sejak dini:

  • Lupus. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel, organ, dan jaringan yang sehat, sehingga memicu peradangan di area tubuh tertentu, misalnya sendi, paru-paru, ginjal, dan kulit. Gejalanya berupa ruam menyerupai sayap kupu-kupu, nyeri sendi, demam, rambut rontok, kelelahan ekstrem, dan sakit kepala.
  • Diabetes tipe 1. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel yang memproduksi hormon insulin, sehingga kadar gula darah meningkat. Gejalanya berupa kesemutan di kaki, sering buang air kecil, mudah haus, mudah lapar, luka sulit sembuh, berat badan turun, dan kulit kering dan gatal.
  • Multiple sclerosis. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh merusak lapisan lemak yang melapisi serabut saraf dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini memicu beragam gejala, misalnya kejang otot, lelah, gangguan penglihatan, sulit berjalan, otot kaku, dan kesemutan.
  • Rheumatoid Arthritis. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel di persendian. Gejalanya berupa demam, kelelahan ekstrem, bengkak, nyeri hebat, dan sendi kaku.
  • Penyakit celiac. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyebabkan reaksi berlebihan terhadap gluten, yaitu jenis protein yang ditemukan di roti, pasta, dan sereal, sehingga memicu peradangan di usus. Gejalanya berupa nyeri perut, perut kembung, diare, ruam kulit, kelelahan, telat haid, dan ketidakstabilan berat badan.
  • Penyakit Hashimoto. Kondisi ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel dan jaringan tiroid, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan hormon tiroid. Gejalanya berupa kelelahan, berat badan naik signifikan, suara serak, kesemutan, dan kedinginan meski tidak berada di tempat yang dingin.

Penanganan Penyakit Autoimun pada Wanita

Hingga artikel ini diterbitkan, belum ditemukan obat yang efektif menyembuhkan penyakit autoimun pada wanita. Pengobatan yang diberikan hanya untuk mengontrol dan mengurangi gejala, misalnya pemberian obat-obatan. Pemberian obat disesuaikan dengan jenis penyakit, gejala, dan tingkat keparahan yang dialami. Untuk mengurangi gejala yang ringan, penggunaan ibuprofen dan aspirin bisa menjadi pilihan. Sedangkan, untuk gejala yang berat, akan diberikan obat imunosupresan untuk mengendalikan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan fungsi organ tubuh. Pada pengidap diabetes tipe 1 yang tubuhnya tidak mampu menghasilkan insulin, akan diberikan suntik insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

Itulah penjelasan mengenai gejala penyakit autoimun pada wanita berdasarkan jenisnya. Jika Anda mengalami gejala-gejala penyakit autoimun di atas dan menghambat aktivitas sehari-hari, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan didiagnosis penyebabnya. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan jenis penyakitnya, sehingga risiko komplikasi yang serius bisa dikurangi.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout