Gejala Hipertiroid, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahan

Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid yang mengendalikan proses metabolisme. Namun, jika kadar hormon tiroid berlebih dalam tubuh berisiko penyakit hipertiroid yang bisa mempercepat proses metabolisme. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala hipertiroid. Kelebihan hormon tiroid dalam tubuh ditandai dengan beberapa ciri, misalnya berat badan turun dan jantung berdebar. Agar dapat ditangani secepatnya dan mencegah gejala semakin parah, penting untuk mendeteksi beberapa gejala hipertiroid. Apa saja itu? Simak informasi selengkapnya di artikel ini. Penyebab Hipertiroid Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan hipertiroid. Berikut di antaranya: Penyakit autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang merusak sel normal. Kanker tiroid. Toxic adenoma. Peradangan kelenjar tiroid. Tumor jinak di kelenjar tiroid. Tumor di ovarium atau testis. Efek samping obat yang tinggi iodium, misalnya amiodarone. Konsumsi makanan tinggi iodium berlebih, misalnya telur, produk susu, dan makanan laut. Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipertiroid, yaitu: Anggota keluarga pengidap penyakit Graves. Jenis kelamin wanita. Mengidap penyakit kronis, misalnya anemia, diabetes tipe 1, atau gangguan kelenjar adrenal. Gejala Hipertiroid Berikut beberapa gejala hipertiroid yang muncul mendadak atau perlahan: Tangan gemetar. Jantung berdebar. Berat badan turun drastis. Mudah berkeringat (hiperhidrosis). Mudah marah. Gelisah. Insomnia. Penglihatan menurun. Sulit konsentrasi. Siklus haid tidak teratur. Diare. Rambut rontok. Selain itu, ada beberapa ciri fisik yang terlihat pada pengidap hipertiroid, yaitu: Bola mata terlihat menonjol (eksoftalmus). Pembengkakan kelenjar tiroid. Tekanan darah naik. Telapak tangan kemerahan. Ruam kulit. Ada juga jenis hipertiroid yang tidak menunjukkan gejala, yaitu hipertiroid subklinis. Jenis hipertiroid ini ditandai dengan peningkatan TSH tanpa kenaikan hormon tiroid dan pengidapnya bisa sembuh tanpa penanganan medis. Penanganan Hipertiroid Penanganan hipertiroid disesuaikan dengan usia, kondisi pasien, dan tingkat keparahan gejala. Berikut beberapa prosedur yang dilakukan untuk mengobati hipertiroid: 1. Obat-obatan Obat-obatan yang diberikan bertujuan untuk menghambat kelenjar tiroid memproduksi hormon berlebih, misalnya methimazole dan propylthiouracil. Dokter juga meresepkan obat tertentu, misalnya propranolol, yang bertujuan untuk mengurangi jantung berdebar. Diskusikan dengan dokter endokrin mengenai durasi penggunaan obat yang tepat. 2. Terapi iodium radioaktif Metode ini dilakukan dengan memberikan kapsul atau cairan yang mengandung zat radioaktif dosis rendah kepada pasien untuk menghambat produksi hormon tiroid. Perlu diingat, pasien yang menjalani terapi ini perlu menghindari kontak dengan ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah penyebaran radiasi. 3. Operasi Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi akan dilakukan dengan alasan berikut: Konsumsi obat-obatan dan terapi iodium radioaktif tidak berhasil mengatasi hipertiroid. Ibu hamil dan menyusui. Gangguan penglihatan pada pasien. Pembengkakan yang parah di kelenjar tiroid. Pencegahan Hipertiroid Kunci terhindar dari hipertiroid adalah melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin, terutama pengidap diabetes tipe 1 yang berisiko hipertiroid. Selain itu, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah gejala hipertiroid, yaitu: Tidak merokok. Membatasi alkohol. Rutin berolahraga. Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Mengelola stres dengan tepat, misalnya teknik relaksasi, mendengarkan musik favorit, atau melakukan hobi. Pemeriksaan kelenjar tiroid secara berkala.

Gejala Hipertiroid, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahan

Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid yang mengendalikan proses metabolisme. Namun, jika kadar hormon tiroid berlebih dalam tubuh berisiko penyakit hipertiroid yang bisa mempercepat proses metabolisme. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala hipertiroid.

Kelebihan hormon tiroid dalam tubuh ditandai dengan beberapa ciri, misalnya berat badan turun dan jantung berdebar. Agar dapat ditangani secepatnya dan mencegah gejala semakin parah, penting untuk mendeteksi beberapa gejala hipertiroid. Apa saja itu? Simak informasi selengkapnya di artikel ini.

Penyebab Hipertiroid

Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan hipertiroid. Berikut di antaranya:

  • Penyakit autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang merusak sel normal.
  • Kanker tiroid.
  • Toxic adenoma.
  • Peradangan kelenjar tiroid.
  • Tumor jinak di kelenjar tiroid.
  • Tumor di ovarium atau testis.
  • Efek samping obat yang tinggi iodium, misalnya amiodarone.
  • Konsumsi makanan tinggi iodium berlebih, misalnya telur, produk susu, dan makanan laut.

Selain itu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko hipertiroid, yaitu:

  • Anggota keluarga pengidap penyakit Graves.
  • Jenis kelamin wanita.
  • Mengidap penyakit kronis, misalnya anemia, diabetes tipe 1, atau gangguan kelenjar adrenal.

Gejala Hipertiroid

Berikut beberapa gejala hipertiroid yang muncul mendadak atau perlahan:

  • Tangan gemetar.
  • Jantung berdebar.
  • Berat badan turun drastis.
  • Mudah berkeringat (hiperhidrosis).
  • Mudah marah.
  • Gelisah.
  • Insomnia.
  • Penglihatan menurun.
  • Sulit konsentrasi.
  • Siklus haid tidak teratur.
  • Diare.
  • Rambut rontok.

Selain itu, ada beberapa ciri fisik yang terlihat pada pengidap hipertiroid, yaitu:

  • Bola mata terlihat menonjol (eksoftalmus).
  • Pembengkakan kelenjar tiroid.
  • Tekanan darah naik.
  • Telapak tangan kemerahan.
  • Ruam kulit.

Ada juga jenis hipertiroid yang tidak menunjukkan gejala, yaitu hipertiroid subklinis. Jenis hipertiroid ini ditandai dengan peningkatan TSH tanpa kenaikan hormon tiroid dan pengidapnya bisa sembuh tanpa penanganan medis.

Penanganan Hipertiroid

Penanganan hipertiroid disesuaikan dengan usia, kondisi pasien, dan tingkat keparahan gejala. Berikut beberapa prosedur yang dilakukan untuk mengobati hipertiroid:

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang diberikan bertujuan untuk menghambat kelenjar tiroid memproduksi hormon berlebih, misalnya methimazole dan propylthiouracil. Dokter juga meresepkan obat tertentu, misalnya propranolol, yang bertujuan untuk mengurangi jantung berdebar. Diskusikan dengan dokter endokrin mengenai durasi penggunaan obat yang tepat.

2. Terapi iodium radioaktif

Metode ini dilakukan dengan memberikan kapsul atau cairan yang mengandung zat radioaktif dosis rendah kepada pasien untuk menghambat produksi hormon tiroid. Perlu diingat, pasien yang menjalani terapi ini perlu menghindari kontak dengan ibu hamil dan anak-anak untuk mencegah penyebaran radiasi.

3. Operasi

Operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau tiroidektomi akan dilakukan dengan alasan berikut:

  • Konsumsi obat-obatan dan terapi iodium radioaktif tidak berhasil mengatasi hipertiroid.
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Gangguan penglihatan pada pasien.
  • Pembengkakan yang parah di kelenjar tiroid.

Pencegahan Hipertiroid

Kunci terhindar dari hipertiroid adalah melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin, terutama pengidap diabetes tipe 1 yang berisiko hipertiroid. Selain itu, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah gejala hipertiroid, yaitu:

  • Tidak merokok.
  • Membatasi alkohol.
  • Rutin berolahraga.
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
  • Mengelola stres dengan tepat, misalnya teknik relaksasi, mendengarkan musik favorit, atau melakukan hobi.
  • Pemeriksaan kelenjar tiroid secara berkala.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout