Gangguan Menstruasi: Jenis, Penyebab, dan Gejala
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Kesehatan reproduksi wanita ditandai dengan siklus, durasi, dan volume menstruasi yang normal. Siklus menstruasi yang normal adalah 21-35 hari dengan durasi menstruasi sekitar 4-7 hari. Namun, wanita dapat mengalami berbagai gangguan menstruasi, misalnya siklus menstruasi tidak teratur, volume perdarahan menstruasi berlebihan, durasi menstruasi lebih dari 7 hari, atau tidak pernah menstruasi sama sekali.
Gangguan menstruasi tidak selalu disebabkan oleh hal yang serius. Beberapa kasus mungkin hanya bersifat sementara. Namun, pada kasus dengan penyebab lebih serius, jika tidak ditangani dengan tepat, dapat terjadi komplikasi. Simak informasi selengkapnya mengenai jenis-jenis gangguan menstruasi, gejala, dan penyebabnya di artikel ini.
Beragam Jenis Gangguan Menstruasi
Tidak hanya mengganggu aktivitas, gangguan menstruasi tertentu bisa menandakan adanya kondisi serius yang bisa meningkatkan risiko gangguan kesuburan. Berikut jenis-jenis gangguan menstruasi yang perlu diketahui:
- Amenorea
Ada dua jenis amenorea, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah kondisi ketika wanita tidak pernah mengalami menstruasi selama 16 tahun. Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi ketika wanita usia subur yang sebelumnya sudah pernah menstruasi tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan atau lebih, padahal tidak hamil.
Amenorea primer dapat disebabkan oleh gangguan otak yang mengatur hormon menstruasi, kelainan genetik, atau gangguan indung telur atau rahim. Sedangkan amenorea sekunder dapat disebabkan oleh beragam faktor, yaitu:
- Penyakit tertentu, misalnya penyakit tiroid, polycystic ovarian snydrome (PCOS), dan tumor otak di bagian kelenjar pituitari atau hipofisis.
- Berat badan turun drastis.
- Kehamilan.
- Menyusui.
- Menopause.
- Stres berat.
- Gangguan rahim, misalnya polip dalam rahim.
- Efek samping obat-obatan, misalnya antidepresan dan kemoterapi.
- Penggunaan kontrasepsi, misalnya KB suntik, pil KB, dan IUD.
- Malnutrisi.
- Olahraga berlebihan.
2. Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri saat menstruasi, terutama pada hari pertama dan kedua. Kondisi ini ditandai dengan kram atau nyeri pada perut bagian bawah yang kadang meluas hingga ke punggung bawah dan paha. Nyeri tersebut kadang bisa disertai dengan mual, sakit kepala, dan muntah.
Dismenorea disebabkan oleh kadar hormon prostaglandin yang berlebihan di hari pertama menstruasi. Selain itu, kondisi ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu, misalnya miom rahim, endometriosis, radang panggul, kista atau tumor di rahim, serta penggunaan IUD.
3. Menorrhagia
Menorrhagia adalah pendarahan menstruasi secara berlebihan dengan volume atau durasi yang melebihi menstruasi normal, yaitu lebih dari 5-7 hari. Wanita dengan menorrhagia mungkin mengalami keluhan-keluhan berikut:
- Mengganti pembalut setiap jam.
- Penggunaan dua pembalut untuk menampung perdarahan.
- Bangun tidur untuk mengganti pembalut.
- Keluarnya gumpalan-gumpalan darah selama lebih dari satu hari.
- Gejala-gejala anemia, seperti pucat, lemas, atau sesak napas.
Menorrhagia dapat disebabkan oleh beragam faktor, misalnya perubahan pola makan, infeksi atau peradangan di vagina dan leher rahim, gangguan hormon, gangguan tiroid, polip di rahim, gangguan pembekuan darah, serta kanker rahim.
Penanganan gangguan menstruasi ditentukan oleh jenis dan penyebabnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala-gejala gangguan menstruasi di atas, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat. Jika ada pertanyaan terkait gangguan menstruasi, konsultasikan ke dokter untuk saran yang tepat.