Gangguan Bipolar: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan
Gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang ekstrem. Kondisi ini menyebabkan penderitanya merasa gembira secara berlebihan, lalu berubah drastis merasa sangat sedih. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan gejala gangguan bipolar.
Gangguan bipolar adalah kondisi yang tidak boleh dianggap enteng. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan bipolar dapat memengaruhi aktivitas dan menurunkan produktivitas penderitanya. Simak informasi selengkapnya mengenai penyebab, gejala, dan penanganan gangguan bipolar di artikel ini.
Penyebab dan Gejala Gangguan Bipolar
Hingga saat ini, penyebab gangguan bipolar belum bisa dipastikan. Namun, beragam faktor bisa meningkatkan risiko gangguan bipolar, misalnya genetik, lingkungan, dan pola hidup yang tidak sehat.
Gejala umum gangguan bipolar berupa perubahan ekstrem suasana hati dalam hitungan jam, hari, atau bulan. Gejala gangguan bipolar dimulai dari fase mania hingga fase depresi, yaitu:
- Gembira atau antusias.
- Sulit tidur atau insomnia.
- Semangat yang berlebihan.
Sedangkan pada fase depresi, gangguan bipolar bisa menimbulkan gejala-gejala berikut:
- Perasaan bersalah secara berlebihan.
- Tidak berminat melakukan aktivitas atau pekerjaan.
- Keinginan untuk bunuh diri.
Penanganan Gangguan Bipolar
Penanganan gangguan bipolar berfokus pada mengurangi frekuensi gejala, menurunkan risiko penyakit lain, dan memungkinkan penderita untuk beraktivitas secara normal. Ada beragam penanganan gangguan bipolar yang diberikan oleh dokter, yaitu:
- Psikoterapi, misalnya cognitive behavioral therapy (CBT), interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT), dan psikoedukasi.
- Pemberian obat-obatan, misalnya obat antidepresan, obat penyeimbang suasana hati, serta obat antipsikotik.
Pencegahan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah penyakit yang tidak bisa dicegah. Namun, gejalanya bisa dikurangi dengan menerapkan beragam cara, yaitu:
- Rutin berolahraga.
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau menyalahgunakan NAPZA.
- Tidur yang cukup.
- Mengelola stres dengan baik.
- Mengonsumsi obat sesuai resep dokter dan menjalani psikoterapi secara rutin.
Efek Gangguan Bipolar
Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan bipolar bisa menimbulkan efek buruk pada tubuh, yaitu:
- Sistem saraf pusat. Gangguan pada sistem sarf pusat bisa menyebabkan penderita gangguan bipolar mudah marah, hiperaktif, mudah lupa, sedih terus-menerus, sulit konsentrasi, dan bahkan sulit tidur.
- Sistem kardiovaskular. Penderita gangguan bipolar berisiko mengalami gangguan kecemasan atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini bisa memengaruhi sistem kardiovaskular yang ditandai dengan detak jantung yang cepat dan tekanan darah tinggi.
- Sistem rangka dan otot. Meski tidak merusak tulang dan otot secara langsung, namun gangguan bipolar bisa menyebabkan nyeri pada tulang dan otot, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, depresi menyebabkan tubuh lemah, sehingga penderita gangguan bipolar sulit bergerak.
- Sistem pencernaan. Gangguan bipolar dikaitkan dengan mudah lelah dan tersinggung. Kondisi ini bisa memengaruhi sistem pencernaan yang ditandai dengan gejala-gejala, misalnya mual, muntah, diare, dan sakit perut, yang disertai dengan panik atau perasaan akan munculnya bahaya.
Jika ada pertanyaan terkait penanganan dan pencegahan gangguan bipolar, konsultasikan ke dokter untuk saran dan rekomendasi yang sesuai kondisi Anda.