Efek Samping Paracetamol yang Perlu Diwaspadai
Paracetamol tergolong aman digunakan oleh semua orang dan relatif minim efek samping. Meski demikian, bukan berarti penggunaan paracetamol tidak ada efek samping sama sekali. Apa saja efek samping paracetamol yang perlu diwaspadai?
Paracetamol berfungsi untuk mengobati demam dan rasa sakit, seperti sakit gigi dan sakit kepala. Seperti obat-obatan sejenis lain, paracetamol mungkin menimbulkan efek samping. Berikut efek samping paracetamol, mulai dari yang ringan hingga berat.
Efek Samping Paracetamol
Penggunaan paracetamol dengan dosis yang tepat biasanya minim efek samping. Namun, pada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu, efek samping bisa muncul. Berikut beberapa efek samping paracetamol yang perlu Anda waspadai:
1. Efek samping ringan
Ada beberapa efek samping paracetamol yang bersifat ringan dan bisa disembuhkan, yaitu:
- Sakit perut.
- Urine berwarna lebih gelap.
- Demam disertai menggigil.
- Gatal-gatal.
- Mual.
- Lelah.
- Tenggorokan terasa sakit.
- Jumlah urine berkurang.
Meski bersifat ringan, Anda tidak boleh mengabaikannya. Jika efek samping tersebut tidak sembuh hingga beberapa hari ke depan, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
2. Efek samping berat
Paracetamol juga bisa menyebabkan efek samping yang berat. Efek samping ini perlu ditangani secara medis agar tidak menjadi komplikasi yang berbahaya. Berikut beberapa efek samping paracetamol yang termasuk berat:
- Detak jantung cepat dan penurunan tekanan darah. Hal ini biasanya dialami pasien yang mendapatkan paracetamol dalam bentuk injeksi di rumah sakit.
- Reaksi alergi. Reaksi ini menyebabkan munculnya ruam atau bengkak pada kulit. Efek samping ini bisa dialami satu dari seratus orang.
- Mengonsumsi paracetamol dengan dosis berlebihan bisa menyebabkan mual dan sakit perut.
- Gangguan darah, seperti leukopenia (jumlah sel darah putih rendah) dan trombositopenia (jumlah trombosit rendah). Meski demkian, efek samping ini jarang terjadi, setidaknya hanya satu dari 1.000 orang yang mengalami gejala ini.
Jika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, paracetamol tergolong aman dan tidak menimbulkan efek samping. Efek samping biasanya terjadi jika dosis paracetamol digandakan, karena ingin menghilangkan demam atau nyeri.
Siapa yang Bisa Mengalami Efek Samping Paracetamol?
Munculnya efek samping kemungkinan bisa dialami siapa saja yang mengonsumsi paracetamol. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati sebelum mengonsumsi paracetamol dengan mengikuti aturan pakai yang ada di label obat atau sesuai rekomendasi dokter.
Efek samping yang berat biasanya muncul pada orang dengan kondisi medis tertentu. Mengonsumsi paracetamol dengan obat atau suplemen lain secara bersamaan juga bisa menyebabkan munculnya efek samping.
Untuk menghindari efek samping yang serius, dokter biasanya tidak merekomendasikan paracetamol pada orang-orang yang memiliki beberapa kondisi kesehatan berikut:
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dalam jangka panjang.
- Mengidap gangguan pada ginjal atau hati.
- Memiliki berat badan yang rendah.
- Alergi terhadap kandungan dalam paracetamol.
- Sedang menggunakan obat-obatan yang memiliki kandungan mirip paracetamol.
Agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya, sebaiknya tidak mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan. Sebelum mengonsumsi paracetamol, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kondisi medis tertentu untuk mencegah komplikasi yang berbahaya. Dokter akan memberikan dosis paracetamol yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan Anda.