Disabilitas: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

disabilitas adalah

Disabilitas: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Disabilitas adalah gangguan fisik, mental, dan intelektual yang menyebabkan penderitanya sulit beraktivitas secara mandiri. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan penanganan disabilitas.

Mempelajari disabilitas penting untuk memahami kondisi dan kebutuhan penderita difabel sehari-hari. Dengan begitu, Anda bisa menghargai dan membantu mereka. Simak informasi selengkapnya mengenai jenis, penyebab, gejala, dan penanganan disabilitas di artikel ini.

Jenis-Jenis Disabilitas

Dikutip dari Undang-Undang RI No. 8 tahun 2016 tentang Ragam Penyandang Disabilitas, ada 4 jenis disabilitas, yaitu:

  • Disabilitas Fisik. Kelainan pada fungsi dan bentuk tubuh, sendi, otot, dan saraf. Misalnya, amputasi, kelumpuhan, atau cerebral palsy.
  • Disabilitas Intelektual. Gangguan kecerdasan dan kemampuan adaptif, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi atau hidup mandiri. Misalnya, down syndrome dan tunagrahita.
  • Disabilitas Mental. Gangguan pada perilaku, emosi, dan pola pikir. Misalnya, bipolar, skizofrenia, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian.
  • Disabilitas Sensorik. Gangguan pada salah satu atau beberapa fungsi dari pancaindra. Misalnya, tunanetra, tunawicara, atau tunarungu.

Penyebab Disabilitas

Ada beragam penyebab disabilitas berdasarkan jenisnya. Berikut penjelasannya:

  1. Disabilitas Fisik
  • Kelainan sejak lahir, misalnya cerebral palsy.
  • Kecelakaan.
  • Penyakit pada otot dan saraf, misalnya polio, stroke, atau ALS.
  • Penyakit kronis, misalnya multiple sclerosis atau diabetes yang menyebabkan gangrene hingga amputasi.

2. Disabilitas Intelektual

  • Konsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang, serta kebiasaan merokok.
  • Kelainan genetik, misalnya sindrom Prader-Willi atau sindrom Down.
  • Infeksi berat selama kehamilan yang menyebabkan gangguan pada janin, misalnya rubella dan toksoplasmosis
  • Cedera kepala berat.
  • Paparan racun, misalnya merkuri atau timbal, saat hamil atau pada masa kecil.

3. Disabilitas Mental

  • Stres.
  • Trauma masa lalu.
  • Genetik.
  • Cedera kepala berat.
  • Penyalahgunaan obat dan alkohol.

4. Disabilitas Sensorik

  • Penyakit yang merusak saraf atau pembuluh darah pada organ sensorik, misalnya stroke, meningitis, glaukoma, atau retinopati diabetik.
  • Kelainan bawaan dari lahir.
  • Kecelakaan.
  • Kondisi lingkungan yang menyebabkan kerusakan pada organ sensoris, misalnya lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi.

Gejala Disabilitas 

Berdasarkan jenisnya, berikut beragam gejala disabilitas yang perlu diketahui:

1. Disabilitas Fisik

  • Bagian tidak lengkap atau tidak sempurna.
  • Tubuh lemah, lumpuh, atau lemah.
  • Sulit berjalan, berdiri, atau duduk.
  • Pergerakan anggota tubuh terbatas.

2. Disabilitas Fisik Intelektual

  • Sulit berkomunikasi.
  • Sulit bersosialisasi.
  • Tidak mampu mengidentifikasi bahaya.
  • Sulit mengurus diri sendiri, misalnya mengenakan pakaian atau makan.
  • Sulit belajar secara mandiri.

3. Disabilitas Mental

  • Emosi tidak stabil.
  • Perilaku tidak wajar, misalnya tertawa atau berbicara sendiri.
  • Daya ingat dan daya kognitif menurun.
  • Menarik diri dari interaksi sosial.
  • Tidak memiliki motivasi untuk beraktivitas.

3. Disabilitas Sensorik

Tunanetra 

  • Sulit membaca atau melakukan aktivitas yang memerlukan daya penglihatan yang baik.
  • Kelainan pada bentuk mata.
  • Sulit menentukan posisi berdiri.
  • Hanya bisa merasakan benda di sekitarnya dengan kaki, tangan, atau alat bantu lain.

Tunarungu dan tunawicara

  • Keterbatasan tata bahasa dan kosakata.
  • Berbicara dengan bahasa isyarat.
  • Berkomunikasi dengan ekspresi wajah dan mimik.
  • Memahami perkataan lawan bicara dengan gerakan mulut dan bibir.

Penanganan Disabilitas

Penanganan disabilitas disesuaikan dengan jenisnya. Berikut beragam pengobatan disabilitas yang umum diberikan:

  1. Disabilitas Fisik
  • Pemberian obat-obatan, misalnya pelemas otot untuk mengurangi nyeri dan kaku.
  • Terapi fisik, untuk melemaskan otot dan kaku, meningkatkan kelenturan ketika bergerak, atau meningkatkan kekuatan otot.
  • Penggunaan alat bantu, misalnya kruk, kaki palsu, atau kursi roda.

2. Disabilitas Intelektual

  • Terapi bicara dan bahasa, untuk melatih kemampuan berkomunikasi.
  • Sekolah berkebutuhan khusus.
  • Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan untuk dunia kerja.

3. Disabilitas Mental

  • Pemberian obat-obatan, misalnya obat antidepresan, untuk menyeimbangkan suasana hati.
  • Psikoterapi.
  • Mempelajari teknik-teknik untuk memperbaiki mental, misalnya yoga atau teknik pernapasan.

4. Disabilitas Sensorik

  • Terapi bicara dan bahasa.
  • Penggunaan alat bantu dengar.
  • Pelatihan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan penyandang disabilitas sensorik untuk bekerja.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout