Diet Telur Rebus: Ketahui Manfaat dan Fakta-Faktanya
Diet telur rebus adalah program penurunan berat badan dengan cara mengonsumsi telur rebus untuk memenuhi kebutuhan protein. Saat menjalani diet telur rebus, Anda juga harus mengurangi asupan agar berat badan turun dengan cepat.
Diet telur rebus tidak hanya mengonsumsi telur rebus saja, namun juga diimbangi dengan asupan serat yang cukup, misalnya buah-buahan dan sayuran. Selain itu, Anda harus menjauhi makanan tinggi gula, makanan olahan, dan makanan berlemak. Simak informasi selengkapnya mengenai manfaat dan fakta seputar diet telur rebus di artikel ini.
Manfaat Diet Telur Rebus
Menjalani diet telur rebus yang disertai dengan olahraga secara teratur efektif mempercepat pembakaran kalori dan lemak di tubuh, sehingga berat badan cepat turun. Diet telur rebus yang rendah lemak dan karbohidrat juga bermanfaat untuk menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis, misalnya penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes tipe 2. Meski demikian, pilihan makanan selama menjalani diet telur rebus sangat terbatas, sehingga berisiko kekurangan nutrisi, terutama jika dilakukan secara jangka panjang. Pilihan makanan yang rendah karbohidrat selama diet telur rebus juga berisiko hipoglikemia, yaitu kadar gula darah rendah, yang ditandai dengan gejala-gejala, misalnya keringat dingin, sakit kepala, mual, kelelahan, dan pingsan. Oleh karena itu, jika Anda mengidap penyakit tertentu, konsultasikan ke dokter sebelum menjalani diet telur rebus.
Fakta Seputar Diet Telur Rebus
Sebelum menjalani diet telur rebus, berikut fakta-fakta seputar diet telur rebus yang perlu Anda ketahui:
1. Pilihan makanan yang harus dikonsumsi.
Selain telur rebus, Anda diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman lain untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian, yaitu:
- Sayuran non-tepung, misalnya kembang kol, kubis, tomat, seledri, dan brokoli.
- Protein tanpa lemak, misalnya ikan dan daging unggas tanpa kulit.
- Air putih, teh atau kopi tanpa pemanis, dan soda diet.
- Buah rendah karbohidrat, misalnya semangka, jeruk bali, beri, lemon, dan jeruk nipis.
- Minyak kelapa dan mayones dengan porsi kecil.
- Susu rendah lemak, misalnya yoghurt rendah lemak dan susu skim, dan keju.
- Rempah-rempah, misalnya bawang putih, bawang merah, lada, jahe, kunyit, dan kemangi.
2. Makanan yang perlu dihindari.
Ada beragam makanan yang perlu dihindari selama menjalani diet telur rebus, yaitu:
- Makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan ringan.
- Daging berlemak.
- Minuman tinggi gula, misalnya teh manis, minuman bersoda, dan minuman berenergi.
- Buah tinggi karbohidrat, misalnya mangga, pisang, dan nanas.
- Biji-bijian, misalnya quinoa, barley, pasta, dan roti.
- Sayuran olahan tepung, misalnya kacang polong, ubi jalar, kentang, dan jagung.
3. Efektif untuk tujuan defisit kalori.
Kunci keberhasilan program penurunan berat badan adalah defisit kalori. Diet telur rebus adalah pola makan rendah kalori, sehingga Anda bisa mencapai defisit kalori, yaitu kalori yang masuk lebih sedikit dibandingkan kalori yang dikeluarkan.
4. Antisipasi kekurangannya.
Pilihan makanan yang terbatas pada diet telur rebus berisiko kekurangan nutrisi jika dilakukan secara jangka panjang. Dikutip dari Journal of Bone and Mineral Metabolism, diet telur rebus jangka panjang berisiko mengurangi kepadatan tulang dan menciptakan pola makan yang tidak sehat.