Diabetes Melitus Terjadi karena Gula Darah Meningkat, Kenali Faktor Risikonya
Diabetes Melitus terjadi karena peningkatan gula darah yang disebabkan oleh jumlah hormon insulin yang tidak cukup atau tidak berfungsi dengan optimal. Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes melitus bisa menimbulkan komplikasi yang serius.
Meski tergolong penyakit yang cukup serius, namun diabetes melitus sebenarnya bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor risikonya. Apa saja faktor-faktor risiko diabetes melitus? Berikut informasi selengkapnya.
Jenis Diabetes Melitus
Sebelum mengetahui faktor risiko diabetes melitus, Anda perlu mengetahui jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki insulin yang dibutuhkan untuk memproses gula darah menjadi energi, sehingga gula darah bisa menumpuk. Hingga saat ini, penyebab diabetes tipe 1 belum bisa dipastikan. Namun, diabetes tipe 1 bisa disebabkan oleh penyakit autoimun atau ketika sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk menyerap glukosa di sel-sel tubuh.
Sedangkan, diabetes tipe 2 adalah kondisi ketika kadar gula darah di atas normal disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh kebal terhadap hormon insulin. Resistensi insulin disebabkan oleh beragam faktor, misalnya genetik dan obesitas.
Selain itu, ada jenis diabetes lain yang dialami oleh ibu hamil, yaitu diabetes gestasional. Diabetes ini disebabkan oleh perubahan hormon dan bisa pulih setelah ibu melahirkan.
Faktor Risiko Diabetes Melitus
Faktor risiko diabetes melitus dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2, yaitu:
1. Diabetes tipe 1
- Riwayat keluarga yang mengidap diabetes tipe 1.
- Usia muda. Diabetes tipe 1 sering dialami oleh anak-anak dan remaja berusia 4-14 tahun.
- Mengalami infeksi virus.
- Ras berkulit putih.
2. Diabetes tipe 2
- Riwayat keluarga yang mengidap diabetes tipe 2.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko diabetes tipe 2 juga meningkat.
- Jarang beraktivitas fisik dan berolahraga. Aktivitas fisik bermanfaat untuk mengendalikan berat badan, mengoptimalkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin, dan mengubah glukosa menjadi energi. Hal ini menyebabkan orang yang jarang beraktivitas fisik lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
- Mengidap kolesterol tinggi dan trigliserida di atas batas normal. Orang dengan kadar HDL yang rendah dan kadar trigliseridanya tinggi, lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
- Mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau gangguan hormon pada wanita di usia subur. Wanita yang mengidap penyakit ini lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.
Itulah faktor-faktor risiko diabetes berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui. Jika Anda memiliki faktor-faktor risiko di atas, sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar bisa dideteksi jenis diabetes yang mungkin dialami, sehingga diberikan cara-cara pencegahan yang tepat.
Selain itu, Anda bisa melakukan beragam upaya pencegahan diabetes secara mandiri, misalnya menerapkan diet sehat yang bisa mengurangi gejala diabetes, cek kadar gula darah ke dokter secara berkala, tidak merokok, rutin berolahraga, dan mengontrol penyakit yang menjadi penyebab diabetes melitus, seperti kolesterol tinggi, hipertensi, dan PCOS.