Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan

Diabetes melitus atau penyakit gula darah tinggi adalah penyakit serius yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah di atas kadar normal. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan penanganan diabetes melitus.

Jika tidak ditangani secepatnya, diabetes melitus bisa menimbulkan komplikasi, yaitu kerusakan di organ-organ dan jaringan tubuh, misalnya jantung, saraf, mata, dan ginjal. Apa penyebab dan gejala diabetes melitus, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Diabetes Melitus

Meski penyebab diabetes melitus belum diketahui secara pasti, namun dikutip dari American Diabetes Association, tingginya kadar gula darah di tubuh disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

1. Kondisi autoimun

Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi hormon insulin. Hormon insulin berfungsi untuk menyerap glukosa di sel-sel tubuh. Jika tubuh kekurangan insulin, glukosa tidak bisa diserap oleh sel-sel tubuh, sehingga kadar gula darah akan meningkat.

2. Resistensi insulin

Resistensi insulin adalah kondisi ketika sel tubuh tidak bisa menyerap gula darah untuk diolah menjadi energi. Kondisi ini memberi sinyal bahwa tubuh kekurangan gula, sehingga justru memecah glikogen. Akibatnya, kadar gula darah meningkat atau disebut dengan hiperglikemia.

Selain itu, berikut beberapa faktor risiko yang menyebabkan diabetes melitus:

  • Genetik.
  • Obesitas.
  • Jarang berolahraga.
  • Kekurangan vitamin D.
  • Terkena infeksi tertentu.
  • Kerusakan sel sistem kekebalan tubuh.

Gejala Diabetes Melitus

Gejala pada setiap pengidap diabetes bisa bervariasi, tergantung jenis dan tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa gejala umum pengidap diabetes, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, yaitu:

  • Sering buang air kecil.
  • Sering haus.
  • Lelah terus-menerus.
  • Sering mengalami infeksi di tubuh, misalnya di kulit, gusi, atau area vagina pada wanita.
  • Penglihatan menurun.
  • Berat badan turun signifikan tanpa alasan yang jelas.
  • Muncul keton di urine. Keton adalah hasil dari pemecahan lemak dan otot akibat tidak cukupnya insulin.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksa ke dokter. Hal ini bertujuan untuk memastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat, sehingga Anda terhindar dari komplikasi yang serius.

Pengobatan Diabetes Melitus

Terapi insulin adalah jenis pengobatan yang umum diberikan kepada pengidap diabetes melitus, baik tipe 1 atau tipe 2. Selain itu, ada beberapa penanganan yang bertujuan untuk mengurangi gejala diabetes, yaitu:

1. Pola makan sehat

Pengidap diabetes dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat untuk mengendalikan gula darah. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi sayur, buah-buahan, makanan tinggi protein, makanan rendah lemak, dan makanan tinggi serat. Selain itu, Anda perlu membatasi makanan tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan, dan pemanis buatan.

2. Rutin melakukan aktivitas fisik

Berat badan berlebih meningkatkan risiko diabetes. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga, agar berat badan tetap ideal. Pilih olahraga yang ringan, misalnya bersepeda, jalan santai, dan berenang. Lakukan olahraga secara rutin untuk mencegah risiko diabetes yang semakin buruk.

Selain cara-cara menangani diabetes di atas, upaya pencegahan penting dilakukan untuk mengurangi gejala diabetes, misalnya mempertahankan berat badan ideal dan tidak merokok.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout