Dexamethasone: Cara Penggunaan dan Efek Sampingnya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan pada penyakit tertentu, misalnya radang sendi, penyakit autoimun, atau reaksi alergi. Dexamethasone tergolong kortikosteroid yang berfungsi sebagai imunosupresan atau mengurangi reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan.
Dexamethasone bisa digunakan dalam bentuk cairan suntik, obat minum, dan obat tetes mata. Lalu, bagaimana cara penggunaan dexamethasone yang benar dan efek sampingnya? Berikut informasi selengkapnya.
Cara Penggunaan Dexamethasone yang Aman
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan terkait penggunaan dexamethasone agar aman untuk kesehatan, yaitu:
- Hindari penggunaan dexamethasone jika ada riwayat alergi obat ini atau obat golongan kortikosteroid lainnya.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap penyakit infeksi, misalnya infeksi cacing, malaria, herpes, disentri, atau infeksi jamur.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap penyakit ginjal, penyakit hati, hipertensi, diabetes, glaukoma, osteoporosis, atau depresi.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah, misalnya gagal jantung kongestif, stroke, arteri perifer, dan serangan jantung.
- Jika Anda akan menjalani vaksinasi, beri tahu dokter mengenai penggunaan dexamethasone.
- Untuk penggunaan dexamethasone jangka panjang, hindari kontak langsung dengan orang yang baru diberikan vaksin hidup, misalnya vaksin flu.
- Jika Anda akan menjalani prosedur medis tertentu, misalnya operasi gigi, beri tahu dokter.
- Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat herbal, suplemen, atau obat tertentu, untuk mencegah interaksi antar obat yang berbahaya.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
- Tidak minum minuman beralkohol ketika mengonsumsi dexamethasone untuk mencegah risiko perdarahan di lambung.
- Segera ke dokter jika ada efek samping yang serius, reaksi alergi obat, atau kelebihan dosis, setelah penggunaan dexamethasone.
- Jangan menghentikan penggunaan dexamethasone tanpa persetujuan dokter, terutama jika dexamethasone telah digunakan dalam jangka waktu panjang. Hal ini berisiko menyebabkan sindrom putus obat (withdrawal).
Efek Samping Dexamethasone
Penggunaan dexamethasone berisiko memicu efek samping yang perlu diantisipasi, yaitu:
- Sensasi terbakar di dada atau heartburn.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Peningkatan nafsu makan.
- Gangguan tidur, misalnya insomnia.
Jika efek samping di atas tidak berkurang atau bahkan semakin parah, konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat. Selain itu, Anda perlu segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, misalnya:
- Ketidakteraturan detak jantung atau aritmia.
- Nyeri tulang atau sendi.
- Keluhan infeksi, misalnya demam atau sakit tenggorokan berkepanjangan.
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, atau wajah.
- Nyeri pada mata atau gangguan penglihatan, misalnya buram.
- Berat badan naik secara signifikan.
- Perubahan suasana hati atau perilaku tidak normal.
- Ketidakteraturan siklus menstruasi.
- Perdarahan di saluran pencernaan dengan ciri-ciri berupa tinja berwarna kehitaman, sakit perut, atau muntah berwarna kehitaman.
- Kram atau nyeri pada otot.
- Luka sulit sembuh.
- Perdarahan atau memar tanpa penyebab yang jelas.
- Kejang.
- Kulit menipis.
- Daya tahan tubuh lemah.
- Hiperglikemia atau naiknya kadar gula darah yang ditandai dengan keluhan, misalnya cepat haus atau sering buang air kecil.
Penggunaan dexamethasone jangka panjang juga berisiko memicu glaukoma dan katarak subkapsular posterior. Sedangkan, penggunaan dexamethasone jangka panjang pada anak-anak berisiko menghambat pertumbuhan, edema, moon face, dan hirsutisme. Jika Anda merasakan keluhan-keluhan tertentu, jangan ragu ke dokter untuk diperiksa penyebabnya dan diberikan pengobatan yang tepat.