Dampak Bullying untuk Kesehatan Fisik dan Mental Anak

Dampak bullying untuk kesehatan fisik dan mental anak

Dampak Bullying untuk Kesehatan Fisik dan Mental Anak

Bullying atau perundungan adalah fenomena sosial yang perlu diantisipasi oleh setiap orang tua. Bullying bisa muncul dalam beragam bentuk, mulai dari kekerasan verbal hingga tindakan fisik, dan bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental anak.

Orang tua perlu memahami dampak negatif bullying pada anak agar bisa dicegah sejak dini. Hal ini dikarenakan dampak bullying tidak hanya bersifat jangka pendek, namun juga jangka panjang. Simak informasi selengkapnya mengenai dampak bullying pada anak di artikel ini.

 Ketahui Dampak Bullying pada Anak

Berikut beragam dampak bullying yang bisa dialami oleh anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang:

1. Ketakutan dan kecemasan

Ketakutan dan kecemasan adalah dampak bullying jangkan pendek. Anak akan takut pergi ke sekolah dan bahkan takut menggunakan transportasi umum, kamar mandi, atau berjalan sendiri di lingkungan sekolah.

Jika kondisi ini dibiarkan, anak bisa tidak mau pergi ke sekolah sama sekali dan terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan sekolah, misalnya olahraga atau field trip.

2. Kehilangan kepercayaan diri

Bullying menyebabkan anak kerap diintimidasi, sehingga ia merasa dirinya tidak berharga dan tidak layak melakukan beragam hal. Akibatnya, anak menjadi tidak percaya diri dengan kemampuannya dan ragu untuk mencoba hal-hal yang sesuai minatnya.

3. Mengisolasi diri

Bullying juga membuat korbannya merasa tidak diterima oleh lingkungan sosialnya. Kondisi ini menyebabkan anak untuk menghindari interaksi sosial, baik dengan teman maupun keluarganya. Selain itu, bullying bisa membentuk lingkungan yang toxic untuk kesehatan mental anak, karena ia dianggap lemah dan sering dikucilkan.

4. Sulit berhubungan dengan orang lain

Bullying membuat anak sulit untuk mempercayai orang lain. Hal ini menyebabkan anak sulit untuk membangun hubungan dengan orang lain, termasuk dengan teman-temannya di sekolah. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh anak saat sekolah, namun juga berdampak ketika ia sudah dewasa.

5. Gangguan mental

Dampak bullying yang perlu diwaspadai lainnya adalah gangguan mental pada anak. Misalnya, gangguan kecemasan, depresi, gangguan makan, serta post traumatic stress disorder (PTSD).

Pada kasus yang parah, bullying bisa menyebabkan korbannya menyakiti diri sendiri dan bahkan bunuh diri pada anak dan remaja. Korban bullying juga mungkin akan melakukan pembalasan dengan kekerasan.

6. Gangguan kesehatan fisik

Bullying dalam bentuk kekerasan fisik bisa menimbulkan dampak yang bisa langsung terlihat, yaitu memar dan luka pada tubuh. Selain itu, trauma mental yang dialami oleh anak yang menjadi korban bullying bisa memengaruhi kesehatan fisiknya, misalnya sakit perut, sakit kepala, mengompol, sulit tidur, dan gejala lain yang berkaitan dengan gangguan medis.

7. Penurunan prestasi akademik 

Selain gangguan kesehatan fisik dan mental, bullying bisa memengaruhi prestasi belajar anak di sekolah. Dikutip dari Stomp Out Bullying, korban bullying akan merasa cemas dan takut, sehingga ia sulit fokus untuk belajar di sekolah. Bahkan, anak akan sering membolos dan ketinggalan pelajaran. Hal ini menyebabkan nilai dan prestasi akademik anak menurun.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout