Daftar Minuman yang Mengandung Zat Besi untuk Cegah Anemia

Daftar minuman yang mengandung zat besi untuk cegah anemia

Daftar Minuman yang Mengandung Zat Besi untuk Cegah Anemia

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah rendah di tubuh atau sel darah merah tidak berfungsi secara optimal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, salah satunya kekurangan zat besi. Selain makanan yang mengandung zat besi, Anda bisa mengonsumsi minuman yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia.

Mencukupi kebutuhan zat besi harian adalah kunci mencegah anemia yang efektif. Ada beragam cara meningkatkan asupan zat besi, salah satunya mengonsumsi minuman yang mengandung zat besi. Simak informasi selengkapnya mengenai rekomendasi minuman penambah darah di artikel ini.

Faktor Risiko dan Gejala Anemia Defisiensi Besi

Sebelum mengetahui beragam minuman yang mengandung zat besi, berikut faktor risiko kekurangan zat besi yang perlu dipahami:

  • Mengidap gangguan penyerapan pada saluran pencernaan (malabsorpsi), sehingga sulit menyerap zat besi secara optimal.
  • Jarang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
  • Mengidap gagal ginjal kronis.
  • Mengalami perdarahan.
  • Sedang hamil, sehingga membutuhkan lebih banyak asupan zat besi.

Anemia defisiensi besi yang ringan umumnya sulit terdeteksi. Namun, ada beragam gejala yang umum ditemukan pada penderita anemia defisiensi besi yang lebih parah, misalnya mudah lelah, lesu atau lemas, kulit pucat, kehilangan nafsu makan, pusing, dan ketidakteraturan detak jantung.

Daftar Minuman yang Mengandung Zat Besi

Selain kaya zat besi, minuman penambah darah kaya beragam nutrisi yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi sel darah merah, misalnya asam folat, vitamin B12, dan vitamin C. Berikut beberapa rekomendasi minuman yang mengandung zat besi untuk membantu mencegah anemia:

1. Jus buah

Jus buah adalah rekomendasi minuman penambah darah yang mudah didapatkan, misalnya alpukat, plum, kurma, dan murbei. Agar penyerapan zat besi dalam saluran pencernaan semakin optimal, tambahkan buah yang kaya vitamin C ke dalam jus, misalnya kiwi, jeruk, stroberi, dan jambu merah.

2. Jus sayuran

Selain jus buah, jus sayuran yang mengandung zat besi bisa menjadi pilihan minuman untuk membantu mencegah anemia. Misalnya, brokoli, bayam, tomat, dan asparagus. Untuk meningkatkan rasanya, campurkan dengan buah segar.

3. Susu

Minuman penambah darah berikutnya adalah susu. Selain kaya kalsium, susu tinggi vitamin B12 yang berperan penting untuk meningkatkan pembentukan sel darah, sehingga dapat membantu mencegah anemia. Bahkan, 250 ml susu atau setara dengan 1 gelas bisa menyediakan sekitar 50% kebutuhan vitamin B12 untuk orang dewasa. 

4. Sari kacang hijau

Sari kacang hijau juga bisa menjadi minuman penambah darah yang tidak boleh dilewatkan. Kandungan zat besi yang tinggi dalam sari kacang hijau dapat meningkatkan produksi sel darah merah dan menurunkan risiko anemia. 

Namun, hindari konsumsi kacang hijau secara berlebihan, karena dapat menimbulkan efek samping, misalnya kembung, perut kram, dan buang angin. Anda bisa mengonsumsi satu gelas sari kacang hijau saat sarapan atau sebagai camilan sehat yang mengenyangkan di antara waktu makan.

5. Santan

Santan dikenal sebagai bahan masakan yang terbuat dari daging buah kelapa tua. Namun, santan ternyata bisa dikonsumsi sebagai minuman penambah darah, karena tinggi vitamin dan mineral, termasuk zat besi. Ada sekitar 7 mg zat besi dalam 250 ml santan atau setara dengan satu kemasan santan.

Untuk meningkatkan rasanya, campurkan santan dengan jus buah atau tambahkan kolang-kaling atau es cincau ke dalam santan. Namun, hindari konsumsi santan secara berlebihan. Hal ini dikarenakan santan tinggi lemak dan kalori.

Itulah beragam minuman dengan kandungan zat besi yang dapat meningkatkan produksi sel darah merah dan membantu mencegah anemia. Namun, Anda perlu menghindari minuman yang dapat meningkatkan risiko anemia, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan, misalnya minuman berkafein dan minuman beralkohol. 

Agar pencegahan anemia semakin optimal, Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi beragam makanan penambah darah, misalnya daging merah, kacang-kacangan, hati sapi.

Selain itu, penggunaan suplemen dan obat penambah darah diperlukan untuk kondisi tertentu, misalnya anemia berat atau kehamilan, sesuai dengan anjuran dokter. Jika Anda mengalami gejala-gejala anemia yang disebutkan sebelumnya atau memiliki faktor risiko anemia, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Penanganan dan Pencegahan Anemia Defisiensi Besi

Penanganan anemia defisiensi besi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat besi di dalam tubuh dan mengatasi faktor yang mendasari anemia defisiensi besi. Untuk meningkatkan kadar zat besi di dalam tubuh, pasien akan direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi.

Sedangkan penanganan faktor yang mendasari anemia defisiensi besi akan disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Jika anemia defisiensi besi disebabkan oleh perdarahan berat dan kadar hemoglobin yang rendah, dokter akan melakukan transfusi sel darah merah.

Selain itu, anemia defisiensi besi bisa dicegah dengan menerapkan beragam cara, yaitu:

  • Memperbanyak asupan zat besi, misalnya makanan yang mengandung zat besi.
  • Penggunaan suplemen zat besi dan multivitamin sesuai anjuran dokter.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan proses penyerapan zat besi di dalam tubuh, misalnya brokoli, stroberi, atau jeruk.
  • Rutin berolahraga atau beraktivitas fisik. 
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Hindari mengonsumsi minuman berkafein, misalnya teh atau kopi, setidaknya 30 menit sebelum atau setelah makan.
  • Jika Anda mengidap penyakit ginjal karena hipertensi atau diabetes, konsumsi obat antihipertensi atau obat diabetes secara rutin sesuai anjuran dokter, untuk menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi risiko komplikasi berupa anemia.
  • Pemberian ASI eksklusif atau susu formula dengan kandungan zat besi untuk bayi, terutama yang lahir prematur.

Beragam upaya pencegahan di atas penting dilakukan untuk mencegah anemia. Namun, pada kondisi tertentu, anemia defisiensi besi sulit diatasi atau dicegah, misalnya perdarahan akibat penyakit maag kronis atau menstruasi berat. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kondisi tersebut, lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter secara rutin. Dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut, sehingga bisa diberikan penanganan yang yang sesuai kondisi Anda. 

Jika Anda ragu atau memiliki kekhawatiran terkait gejala-gejala kekurangan zat besi, konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Jika ada pertanyaan terkait pencegahan anemia defisiensi besi atau minuman penambah darah, konsultasikan ke dokter untuk diberikan saran dan rekomendasi yang sesuai kondisi Anda.

Jika Anda sudah mengonsumsi minuman dan makanan penambah darah, namun kadar zat besi tidak meningkat, segera ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai kondisi Anda, sehingga risiko komplikasi serius bisa dicegah.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout