Ciri-Ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkan Kualitasnya

Ciri-Ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkan Kualitasnya

Ciri-Ciri Sperma Sehat dan Cara Meningkatkan Kualitasnya

ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty

Ada beragam faktor yang menentukan kesuburan pria, salah satunya sperma sehat. Sperma adalah sel reproduksi yang terkandung dalam air mani pria. Air mani pria merupakan cairan berwarna putih atau abu-abu yang dikeluarkan saat ejakulasi, yang berperan sebagai pembawa sperma ke saluran reproduksi wanita agar bisa membuahi sel telur, sehingga terjadi kehamilan. Ketahui lebih lanjut mengenai ciri-ciri sperma sehat.

Menjaga sperma tetap sehat penting dilakukan, terutama untuk Anda dan pasangan yang sedang menjalani program hamil. Lalu, apa saja ciri-ciri sperma sehat? Berikut informasi selengkapnya.

Ciri-Ciri Sperma Sehat

Ada 3 kriteria untuk menentukan kualitas sperma pria. Berikut penjelasannya:

1. Jumlah sperma

Air mani yang normal mengandung sekitar 15-20 juta sel sperma per 1 ml. Ketika ejakulasi, air mani yang dikeluarkan umumnya adalah 2-6 ml. Jika jumlah sel sperma terlalu sedikit, peluang kehamilan akan berkurang.

2. Pergerakan sperma

Ciri-ciri sperma sehat berikutnya adalah pergerakan sperma. Hal ini dikarenakan sperma harus bisa bergerak dan berenang melalui vagina, serviks, hingga mencapai dinding rahim dan tuba falopi. Dengan begitu, sperma dapat membuahi sel telur.

3. Bentuk sperma

Sperma sehat juga bisa dilihat dari bentuknya. Bentuk sperma normal adalah kepala berbentuk lonjong dan ekor yang panjang, sehingga memungkinkan pergerakan ke depan. Jika dilihat dari mikroskop, sperma berbentuk seperti kecambah atau berudu.

Kondisi yang Memengaruhi Kualitas Sperma

Ada beragam kondisi yang bisa mengganggu kesuburan dan menurunkan kualitas sperma pria, yaitu:

  • Kelainan genetik, misalnya sindrom Kallmann dan cystic fibrosis.
  • Infeksi, misalnya infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual.
  • Gangguan hormon.
  • Masalah ejakulasi.
  • Penyakit autoimun.
  • Tumor dan kanker pada testis atau prostat.
  • Varikokel.
  • Penyakit celiac.
  • Penyumbatan pada saluran sperma.
  • Paparan polusi atau zat kimia beracun, misalnya toluene, benzene, pestisida, xilena, serta logam berat.
  • Efek samping obat-obatan, misalnya kemoterapi, obat antijamur, dan obat hormonal.
  • Riwayat operasi pada organ reproduksi pria, misalnya operasi prostat, vasektomi, dan operasi testis.
  • Pola hidup tidak sehat, misalnya konsumsi minuman beralkohol, merokok, stres berat, serta penyalahgunaan NAPZA.

Faktor usia juga bisa memengaruhi kualitas sperma. Penelitian menemukan bahwa pria berusia di bawah 35 tahun umumnya memiliki peluang lebih tinggi dalam memproduksi sperma sehat dibandingkan pria di atas 35 tahun.

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Agar kualitas sperma tetap terjaga, ada beragam cara yang bisa diterapkan, yaitu:

  • Menerapkan perilaku seks yang aman dan sehat, misalnya setia dengan satu pasangan seksual dan menggunakan kondom.
  • Rutin berolahraga.
  • Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Mengelola stres dengan tepat, misalnya meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kualitas sperma, misalnya sayuran, buah, telur, susu, seafood, kacang-kacangan, dan ikan.

Jika Anda mengalami gangguan kesuburan atau ada pertanyaan terkait sperma sehat, konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Dengan begitu, dokter bisa memberikan penanganan yang tepat, sehingga kualitas sperma bisa diperbaiki dan peluang kehamilan meningkat.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout