Ciri-Ciri Kanker Otak, Penyebab, dan Penanganannya
Otak adalah organ penting dengan beragam manfaat, misalnya mengendalikan fungsi dan kerja tubuh, misalnya sistem gerak, metabolisme, bahkan cara berpikir. Namun, jika muncul sel abnormal yang memicu kanker otak, berisiko mengganggu seluruh fungsi tubuh. Ketahui lebih lanjut mengenai penyebab dan ciri-ciri kanker otak.
Kanker otak adalah tumbuhnya sel yang tidak normal di otak dan meluas dengan cepat hingga ke jaringan otak atau sistem saraf, misalnya sumsum tulang belakang. Apa penyebab dan ciri-ciri kanker otak, serta bisakah diatasi? Berikut informasi selengkapnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Otak
Kanker otak berawal dari kanker di area tubuh lain dan meluas ke otak atau metastasis. Selanjutnya, tumor jinak di sel-sel otak berubah secara bertahap menjadi kanker otak. Meski demikian, hingga saat ini, para ahli belum bisa memastikan penyebab terbentuknya kanker di otak.
Meski penyebabnya belum dipastikan, namun ada kondisi tertentu yang berisiko tinggi kanker otak, yaitu:
- Usia di atas 50 tahun.
- Paparan radiasi, misalnya menjalani radioterapi.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Perokok aktif.
- Riwayat keluarga mengidap penyakit kanker.
- Mengidap penyakit genetik, misalnya tuberous sclerosis, sindrom Gorlin, sindrom Turner, neurofibromatosis tipe 1 dan tipe 2, dan sindrom Von Hippel-Lindau.
- Mengidap penyakit yang memicu sistem kekebalan tubuh menurun, misalnya HIV/AIDS.
- Tinggal atau beraktivitas di area dengan tingkat pencemaran udara yang buruk.
Ciri-Ciri Kanker Otak
Ciri-ciri kanker otak bervariasi, tergantung lokasi, stadium, dan ukuran sel tumor. Kanker otak stadium awal tidak menunjukkan gejala yang signifikan dan perkembangannya bertahap, sehingga kerap tidak disadari oleh pengidapnya. Agar bisa dideteksi sejak dini, berikut ciri-ciri kanker yang perlu Anda ketahui:
- Sakit kepala terus-menerus, misalnya nyeri yang parah di pagi hari atau saat tidur di malam hari.
- Mual dan muntah.
- Kelelahan terus-menerus.
- Gangguan penglihatan, misalnya pandangan hilang sebagian dan tidak membaik meski memakai kacamata.
- Sering mengantuk.
- Kejang.
- Kesadaran menurun.
Pengobatan dan Pencegahan Kanker Otak
Agar hasilnya efektif, penanganan kanker otak disesuaikan dengan stadium, ukuran, lokasi, dan jenis kanker. Ada beberapa prosedur yang dilakukan untuk mengobati kanker otak, yaitu:
- Radioterapi.
- Kemoterapi.
- Terapi target.
- Operasi, misalnya operasi angkat kanker otak dengan fluorescence atau kraniotomi.
Kanker otak mengganggu fungsi otak yang mengontrol kemampuan penglihatan, gerak, bicara, dan berbicara. Oleh karena itu, untuk mempercepat pemulihan, diperlukan penanganan lanjutan setelah pengobatan, yaitu:
- Terapi bicara, untuk memulihkan kemampuan berbicara pasien.
- Terapi okupasi, untuk mengembalikan kemampuan beraktivitas secara normal.
- Fisioterapi, untuk memulihkan fungsi gerak dan kekuatan otot.
Kanker otak tidak bisa dihindari sepenuhnya. Namun, ada beragam cara mencegah kanker otak yang efektif diterapkan, misalnya tidak merokok, mempertahankan berat badan ideal, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menghindari paparan bahan kimia yang memicu sel kanker, misalnya menggunakan masker atau alat pelindung lainnya. Jika Anda memiliki faktor risiko kanker otak atau mengalami ciri-ciri kanker otak seperti yang disebutkan sebelumnya, konsultasikan ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut dan diberikan penanganan yang tepat, sehingga risiko komplikasi bisa dicegah.