Ciri-Ciri Campak pada Anak dan Penanganannya
Campak bisa dialami semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Agar terhindar dari komplikasi yang berbahaya, penting untuk mendeteksi ciri-ciri campak.
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, namun campak dapat menjadi komplikasi jika ciri-cirinya diabaikan. Apa ciri-ciri campak dan bagaimana penanganannya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Ciri-Ciri Campak pada Anak
Berikut ciri-ciri umum campak pada anak dan bayi yang perlu diwaspadai:
- Batuk kering.
- Lemah.
- Sakit dan nyeri.
- Muntah-muntah.
- Diare.
- Demam tinggi.
- Mata kemerahan.
- Pilek.
- Sensitivitas cahaya pada mata.
- Tidak nafsu makan.
- Bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.
- Ruam berwarna merah kecokelatan di kepala, leher, telinga, dan menyebar ke seluruh tubuh.
Jika Anda menemukan ciri-ciri campak di atas pada anak dan bayi, sebaiknya bawa ke dokter untuk diperiksa penyebabnya, sehingga bisa ditangani dengan tepat.
Pengobatan Campak
Untuk mengurangi gejala campak pada anak, berikut beragam upaya yang dapat diterapkan:
1. Banyak istirahat
Daya tahan tubuh anak yang kuat untuk menangkal infeksi virus adalah upaya penting untuk menyembuhkan campak. Oleh karena itu, berikan anak waktu istirahat yang cukup dan batasi aktivitasnya, baik sekolah maupun waktu bermainnya.
2. Batasi kontak langsung
Membatasi kontak langsung anak dengan lingkungan sekitarnya penting untuk mencegah penularan. Jika anak sudah sekolah, sebaiknya minta izin untuk tidak masuk agar proses penyembuhannya optimal. Batasi juga kontak anak dengan anggota keluarga lain, terutama jika ada bayi yang belum divaksin campak. Selain itu, pastikan peralatan makan dan mandi anak dipisah untuk menghindari penularan campak. Jika perlu, pakaikan anak masker untuk mengurangi risiko penularan melalui bersin atau batuk.
3. Konsumsi makanan bergizi
Berikan anak makanan dengan gizi seimbang, misalnya sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin, untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya dan menangkal infeksi virus. Meski demikian, campak memicu iritasi di kerongkongan, sehingga membuat anak tidak nyaman untuk makan. Untuk menyiasatinya, Anda dapat mengolah makanan dalam bentuk bubur. Jangan memberikan anak gorengan dan minuman dingin, karena dapat memperparah gejalanya.
4. Mandikan anak
Ada mitos yang mengatakan bahwa ketika campak, bayi dan anak tidak boleh dimandikan, karena memperparah bercak merah di kulitnya. Namun, faktanya, ketika anak sudah tidak demam, orang tua boleh memandikan anak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gatal akibat ruam dan merilekskan tubuh anak. Pastikan Anda menggunakan sabun mandi dengan kandungan yang aman, sehingga tidak mengiritasi kulitnya dan keringkan tubuhnya dengan menggunakan kain lembut, lalu berikan bedak anti gatal.
5. Banyak minum air putih
Demam tinggi adalah ciri umum campak pada anak dan bayi. Keadaan ini berisiko mengurangi cairan dan elektrolit tubuh. Untuk meningkatkan cairan tubuh anak, perbanyak minum air putih, terutama jika anak diare dan muntah.
6. Minum obat pereda nyeri
Campak akan membuat tubuh anak terasa sakit atau nyeri. Untuk meringankannya, berikan obat pereda nyeri dan obat penurun demam, misalnya ibuprofen dan aspirin. Namun, aspirin tidak dianjurkan untuk anak di bawah 16 tahun, karena dapat menyebabkan sindrom Reye, yang memicu kerusakan pada organ hati dan otak.