8 Benjolan dan Ciri-ciri Benjolan di Leher yang Tidak Berbahaya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Selalu kenali bagian tubuh kita, agar sejak awal bisa tahu jika ada penyakit. Sehingga bisa segera diambil tindakan sebagai solusi yang tepat. Beberapa tanda tubuh itu seperti adanya benjolan. Namun tak selalu setiap benjolan adalah kanker. Ada juga benjolan yang tak bahaya. Berikut ini adalah ciri-ciri benjolan di leher yang tidak berbahaya.
Jerawat
Jerawat sering dialami oleh para remaja. Terutama di bagian wajah hingga leher namun ada juga yang muncul di bagian punggung dan beberapa bagian tubuh lainnya seperti lengan. Benjolan jerawat ini termasuk yang tidak berbahaya. Isinya berupa lemak yang tersumbat akibat kulit yang kotor lalu pori-porinya tersumbat. Mula-mula cair dan bisa bercampur nanah sebagai bentuk perlawanan tubuh terhadap kuman-kuman penyakit, lalu akan memadat atau sering disebut matang. Tapi tidak berbahaya.
Berikut ini antara lain ciri-ciri benjolan yang tak bahaya itu, benjolan terasa lembut dan dapat digerakkan, yakni bisa bergeser serta berubah saat disentuh, tidak kaku, dan mengeras. Lalu permukaannya rata, dan tidak bertumbuh serta posisinya ada di bagian lapisan lemak kulit, yakni di bagian bawah permukaan kulit, yang membesar, kemudian telah ada sejak lahir dan terasa menyakitkan ketika tubuh beraktivitas, namun bisa mengecil ukurannya pada saat tubuh beristirahat. Juga tanpa disertai gejala, seperti demam atau penurunan berat tubuh dan lain sebagainya.
Bisul
Berikutnya benjolan yang juga tidak berbahaya adalah bisul, yang berisi nanah akibat peradangan. Nanah tersebut adalah bentuk perlawanan tubuh ketika ada kuman yang menyerang tubuh yang mengakibatkan timbulnya peradangan. Benjolan ini meski menimbulkan rasa sakit namun tidak berbahaya.
Pembengkakan Getah Bening
Kelenjar getah bening membantu sistem kekebalan guna menyingkirkan bakteri, dan virus serta sel-sel mati. Ketika melawan infeksi, maka kelenjar getah bening ada kalanya jadi membengkak.
Benjolan akibat Cedera Otot
Benjolan akibat cedera hanya berupa memar otot biasa yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Biasanya benjolan akibat memar ini bisa membaik serta mengecil dengan sendirinya.
Kista Celah Brankial
Benjolan yang berkembang pada salah satu atau dua kedua sisi leher atau pada bagian bawah tulang selangka ini merupakan cacat lahir, yang terjadi selama masa perkembangan embrio pada saat jaringan di leher serta tulang selangka ataupun celah cabang tak bisa berkembang dengan normal. Pada kebanyakan kasus, kista ini tak membahayakan, hanya akan menyebabkan timbulnya iritasi ataupun infeksi kulit.
Kista Baker
Benjolan ini berisi cairan, terbentuknya pada bagian belakang lutut. Benjolan ini tak berbahaya.
Kista Ganglion
Benjolan ini bentuknya bundar dan berisi cairan mirip agar-agar yang bisa terbentuk pada tendon atau urat otot serta di bagian sendi. Benjolan ini juga tidak membahayakan.
Gondok
Gondongan atau yang sering disebut gondok merupakan penyakit infeksi yang disebabkan akibat adanya virus menular.
Virus tersebut menyebabkan pembengkakan yang disertai dengan rasa sakit di bagian kelenjar ludah. Meski menular namun termasuk bukan benjolan yang berbahaya. Benjolan gondok ini timbulnya pada bagian kanan ataupun bagian leher.
Jika benjolan terjadi akibat infeksi maka bisa ke dokter untuk diberi obat antibiotik atau antivirus. Lalu jika benjolan terjadi akibat masalah tiroid seperti hipotiroid, maka bisa ke dokter guna mendapatkan terapi hormon tiroid buatan. Lalu perbanyak istirahat dan cukup minum air putih.
Perbedaan Benjolan di Leher yang Berbahaya dan Tidak Berbahaya
Berikut perbedaan antara benjolan di leher yang berbahaya dan tidak berbahaya yang perlu diketahui:
- Tidak menimbulkan nyeri
Benjolan yang disebabkan oleh kanker menimbulkan nyeri, terutama jika pertumbuhan sel-sel yang tidak normal menekan saraf di sekitarnya. Sedangkan benjolan yang tidak berbahaya umumya tidak menimbulkan nyeri.
2. Berbentuk mulus
Benjolan yang disebabkan oleh kanker memiliki pinggiran yang tidak rata atau berbenjol-benjol dan terasa kasar. Sedangkan benjolan di leher yang tidak berbahaya memiliki permukaan yang mulus dan terasa halus.
3. Bertekstur lunak
Tekstur benjolan di leher adalah perbedaan benjolan di leher yang berbahaya dan tidak berbahaya lainnya. Benjolan di leher yang tidak berbahaya memiliki tekstur lunak atau kenyal, karena adanya cairan di dalam benjolan tersebut. Sedangkan benjolan di leher yang berbahaya umumnya memiliki tekstur lebih keras ketika disentuh, karena sel-sel yang tidak normal yang tumbuh di area leher.
4. Bisa digerakkan
Benjolan yang berbahaya umumnya sulit digerakkan, meski sudah didorong dengan keras. Sedangkan benjolan yang tidak berbahaya bisa digerakkan, misalnya benjolan di leher yang disebabkan oleh lipoma, yaitu benjolan di bawah kulit leher akibat pembelahan sel lemak secara berlebih.
Jenis Benjolan di Leher yang Umum Terjadi
Berdasarkan penyebabnya, berikut jenis-jenis benjolan di leher yang umum terjadi:
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening berfungsi untuk melawan infeksi dan menyerang sel-sel ganas (kanker) di dalam tubuh. Kelenjar getah bening akan membesar ketika Anda mengalami infeksi, seperti infeksi tenggorokan, gondongan, radang amandel, atau infeksi gigi. Pembengkakan kelenjar getah bening ditandai dengan benjolan seukuran kacang polong di leher dan disertai dengan gejala lain, seperti demam, nyeri, dan kemerahan.
2. Pembengkakan kelenjar tiroid
Pembengkakan kelenjar tiroid disebabkan oleh tubuh yang kekurangan yodium untuk memproduksi hormon tiroid. Ukuran benjolan akibat pembengkakan kelenjar tiroid umumnya bervariasi dan jarang disertai rasa sakit. Selain itu, pembengkakan kelenjar tiroid disertai dengan gejala lain, seperti suara serak, sesak di tenggorokan, batuk, dan pusing ketika mengangkat tangan ke atas kepala.
3. Kutil atau skin tag
Kutil atau skin tag disebabkan oleh kulit yang sering bergesekan dengan kulit di sekitarnya. Akibatnya, muncul daging berukuran kecil berwarna kecokelatan. Skin tag umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama penderita obesitas, penderita diabetes tipe 2, lansia, dan ibu hamil.
4. Lipoma
Lipoma adalah benjolan berisi lemak yang bersifat jinak dan tumbuh di bagian leher belakang. Lipoma ditandai dengan benjolan berukuran kecil, berwarna pucat, terasa lembut ketika disentuh, dan bisa digerakkan.
Lipoma adalah kondisi yang tidak berbahaya, namun benjolan tersebut bisa menimbulkan nyeri jika tumbuh dan menekan saraf atau pembuluh darah di sekitarnya. Hingga saat ini, penyebab lipoma belum bisa dipastikan. Namun, orang dengan riwayat keluarga pengidap lipoma berisiko lebih tinggi terkena lipoma.