Ciri-Ciri Anemia pada Anak dan Dampaknya bagi Kesehatan

Ciri-Ciri Anemia pada Anak dan Dampaknya bagi Kesehatan

Ciri-Ciri Anemia pada Anak dan Dampaknya bagi Kesehatan

Anemia adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak dan dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangannya. Ciri-ciri anemia pada anak sering kali tidak disadari karena gejalanya menyerupai kelelahan biasa.  

Berdasarkan jurnal yang diterbitkan journal.fkm-untika.ac.id, anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah berada di bawah normal, sehingga dapat menyebabkan penurunan imunitas dan hal berbahaya lainnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tandanya agar bisa segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat. 

Ciri-Ciri Anemia pada Anak

Ciri-ciri anemia pada anak dapat terlihat dari berbagai gejala yang dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: 

  • Kulit tampak pucat dan bibir tampak lebih pucat daripada biasanya.
  • Anak sering merasa lelah dan lemah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
  • Napas anak pendek atau sesak saat bermain atau beraktivitas seperti biasa. 
  • Anak sering merasa pusing dan kesulitan berkonsentrasi dalam melakukan hal-hal sederhana sekalipun. 
  • Denyut jantung anak lebih cepat daripada biasanya.
  • Nafsu makan anak menurun, sehingga menyebabkan berat badan sulit bertambah.

Jika anak menunjukkan salah satu atau bahkan beberapa gejala di atas, maka segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan diagnosis anemia melalui pemeriksaan darah. Setelah pemeriksaan secara menyeluruh, dokter akan memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk anak.   

Dampak Anemia bagi Kesehatan Anak

Anemia yang tidak ditangani dengan baik pada anak dapat memberikan dampak jangka pendek maupun panjang terhadap kesehatannya. Berikut adalah berbagai dampak negatif dari anemia yang dapat timbul pada anak.  

1. Gangguan Pertumbuhan

Anak dengan mengalami anemia cenderung mengalami gangguan pertumbuhan, karena tubuhnya tidak mendapatkan cukup oksigen untuk menunjang perkembangan sel dan jaringan.

2. Penurunan Daya Tahan Tubuh

Kekurangan zat besi pada anak yang menyebabkan anemia juga berdampak pada sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat anak lebih rentan terhadap infeksi.

3. Gangguan Konsentrasi dan Prestasi Akademik

Anemia juga dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otak. Hal ini berdampak pada menurunnya konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar pada anak. 

4. Risiko Penyakit Jantung

Dalam kasus yang lebih parah, anemia dapat memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan risiko gangguan jantung di masa depan.

Cara Mencegah dan Mengatasi Anemia pada Anak

Untuk mencegah anemia pada anak, orang tua perlu memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama zat besi dan vitamin B12. Berikut adalah berbagai langkah yang bisa dilakukan:

  • Memberikan makanan kaya zat besi, seperti: daging merah, ayam, ikan, bayam, dan kacang-kacangan.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C agar penyerapan zat besi lebih optimal, seperti jeruk, leci, dan stroberi. 
  • Menghindari konsumsi teh atau susu berlebihan saat makan, karena dapat menghambat penyerapan zat besi.
  • Jika ciri-ciri anemia telah berlangsung lebih dari dua (2) hari, maka segera periksakan anak ke dokter.
  • Guna mencegah anemia, konsultasikan suplemen zat besi yang sesuai untuk anak  dengan dokter. Berikan asupan zat besi sesuai saran dokter agar tidak keliru. 

Mengetahui ciri-ciri anemia pada anak sangat penting untuk mencegah dampak negatifnya terhadap kesehatan. Anemia yang tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi pertumbuhan, daya tahan tubuh, dan kemampuan belajar anak dalam belajar. 

Dengan pola makan yang seimbang dan perhatian yang lebih terhadap asupan gizi, orang tua dapat membantu mencegah anemia pada anak dan menjaga kesehatannya secara optimal.

Share this post


Best Seller Products

has been added to your cart.
Checkout