Cetirizine Hydrochloride: Dosis yang Tepat, Aturan Pakai, dan Efek Samping
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Cetirizine hydrochloride adalah obat antihistamin untuk mengurangi gejala reaksi alergi, misalnya bersin-bersin, mata berair, atau gatal di kulit atau tenggorokan. Obat ini berfungsi memblokir histamin yang memicu gejala alergi ketika tubuh terpapar alergen. Ketahui lebih lanjut mengenai aturan penggunaan dan dosis cetirizine hydrochloride yang tepat.
Tidak hanya mengurangi gejala alergi, cetirizine hydrochloride efektif menangani gejala batuk pilek atau rhinitis yang tidak dipicu oleh alergi. Namun, cetirizine hydrochloride sebenarnya tidak menyembuhkan alergi sepenuhnya. Cara utama untuk mencegah alergi adalah menghindari paparan alergen. Lalu, apa aturan dan dosis cetirizine hydrochloride yang tepat, serta bisakah obat ini dikonsumsi bersamaan dengan obat lain? Berikut informasi selengkapnya.
Panduan Penggunaan Cetirizine Hydrochloride yang Aman
Cetirizine hydrochloride adalah obat yang diresepkan oleh dokter. Oleh karena itu, berikut panduan penggunaan cetirizine hydrochloride agar tidak memicu efek samping yang serius:
- Hindari penggunaan cetirizine hydrochloride jika alergi obat ini.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang mengidap penyakit ginjal, diabetes, penyakit liver, pembesaran prostat jinak, atau sulit buang air kecil.
- Diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi cetirizine hydrochloride jika mengalami biduran yang melepuh dan seperti memar, warnanya tidak normal, dan tidak gatal.
- Beri tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat herbal, suplemen, atau obat lain, untuk mencegah interaksi antar obat.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau menjalani program kehamilan.
- Hindari aktivitas yang membutuhkan fokus dan konsentrasi, misalnya berkendara, setelah mengonsumsi cetirizine hydrochloride, karena memicu kantuk.
- Beri tahu dokter terkait penggunaan cetirizine hydrochloride jika berencana menjalani prosedur medis tertentu, misalnya operasi atau perawatan gigi.
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol selama penggunaan cetirizine hydrochloride, karena memicu efek samping yang serius.
- Segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius, reaksi alergi obat, atau kelebihan dosis, setelah penggunaan cetirizine hydrochloride.
Dosis dan Aturan Pakai Cetirizine Hydrochloride
Dosis dan durasi penggunaan cetirizine hydrochloride ditentukan oleh beberapa faktor, misalnya tingkat keparahan penyakit, usia, kondisi pasien, dan reaksi tubuh pasien terhadap obat. Berikut dosis cetirizine hydrochloride yang umum diterapkan:
- Anak-anak usia 2-6 tahun: 2,5-5 mg per hari.
- Dewasa dan anak usia di atas 6 tahun: 5-10 mg per hari.
Interaksi Cetirizine Hydrochloride dengan Obat Lain
Penggunaan cetirizine hydrochloride bersamaan dengan obat tertentu dapat memicu interaksi antar obat, yaitu:
- Antikonvulsan, misalnya phenytoin atau carbamazepine.
- Antipsikotik, misalnya clozapine atau chlorpromazine.
- Obat batuk pilek atau alergi.
- Antiansietas, misalnya alprazolam.
- Muscle relaxant, misalnya diazepam.
Mengonsumsi alkohol selama menjalani pengobatan cetirizine hydrochloride juga memicu efek samping yang serius.
Efek Samping Cetirizine Hydrochloride
Penggunaan cetirizine hydrochloride mungkin memicu efek samping yang perlu diantisipasi, yaitu:
- Kantuk.
- Mual.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Mulut kering
- Sembelit.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk.
Segera ke dokter jika efek samping di atas tidak sembuh atau memburuk. Anda juga perlu segera ke dokter jika muncul efek samping yang serius berikut:
- Ketidakteraturan detak jantung.
- Gangguan tidur.
- Gelisah.
- Penglihatan menurun.
- Tubuh lemah dan gemetar.
- Linglung.
- Jarang buang air kecil.