Cara Penularan HIV/AIDS, Pengobatan, dan Pencegahannya
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan bisa berkembang menjadi AIDS. Ketahui lebih lanjut mengenai cara penularan HIV/AIDS yang perlu dihindari.
Anggapan bahwa HIV ditularkan dari keringat, air liur, sentuhan, atau ciuman adalah salah. Penularan HIV sebenarnya dari cairan tubuh, misalnya cairan sperma atau vagina ketika berhubungan seksual atau penggunaan jarum suntik yang berisiko. Bagaimana cara penularan HIV/AIDS, pengobatan, dan pencegahannya? Berikut informasi selengkapnya.
Cara Penularan HIV/AIDS
Infeksi HIV/AIDS bisa dialami oleh siapa saja, termasuk bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV. Penularan HIV sebenarnya hanya dari cairan tubuh, misalnya cairan vagina, darah, dan air susu ibu, yang dapat ditularkan dengan beragam cara, yaitu:
- Hubungan seks
Hubungan seksual yang berisiko, misalnya tidak menggunakan kondom baik berhubungan seks melalui vagina, anal, dan oral, adalah cara penularan HIV/AIDS yang perlu dihindari. Orang yang berganti pasangan seksual juga berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS.
2. Penggunaan jarum suntik
Cara penularan HIV/AIDS berikutnya adalah penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah pengidap HIV, berbagi jarum suntik, dan menggunakan jarum suntik yang tidak steril.
3. Kehamilan
Ibu hamil yang mengidap HIV berisiko menularkannya ke bayi. Oleh karena itu, jika Anda pengidap HIV yang sedang hamil, konsultasikan ke dokter untuk mencegah risiko penularan HIV ke bayi.
Cara Mengobati Infeksi HIV/AIDS
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin atau obat yang bisa menyembuhkan infeksi HIV/AIDS. Meski demikian, infeksi HIV bisa dikendalikan dengan cara mengonsumsi obat antiretroviral sesuai dosis yang diresepkan dokter. Obat antiretroviral berfungsi untuk menghambat aktivitas virus di tubuh, sehingga pengidap HIV bisa hidup lebih sehat dan mengurangi risiko penularan HIV kepada pasangan.
Cara Mencegah Penularan HIV/AIDS
Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, berikut cara-cara yang bisa Anda lakukan:
- Tidak melakukan hubungan seksual berisiko
Hindari perilaku seksual dengan risiko penularan HIV/AIDS yang tinggi, misalnya seks anal. Pelaku dan penerima seks anal rentan terinfeksi HIV, namun, penerima seks anal berisiko lebih tinggi.
2. Gunakan kondom ketika berhubungan seks
Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, gunakan kondom ketika berhubungan seks anal, vaginal, atau oral, terutama jika tidak bisa memastikan status HIV pasangan Anda.
3. Menggunakan jarum baru
Penggunaan jarum untuk beragam hal, misalnya suntik vaksin atau obat, tindik, atau pembuatan tato, adalah aktivitas dengan risiko penularan HIV/AIDS yang tinggi. Oleh karena itu, pastikan jarum suntik yang digunakan adalah jarum suntik yang steril untuk mencegah penularan HIV/AIDS.
4. Pre-exposure prophylaxis (PrEP)
Pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi obat antiretroviral, terutama orang dengan risiko penularan HIV yang tinggi, misalnya:
- Orang dengan pasangan yang mengidap HIV positif.
- Orang yang aktif secara seksual dan mengidap penyakit menular seksual (PMS).
- Orang yang berhubungan seksual tanpa kondom.
- Pengguna jarum suntik berisiko.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai penularan, pencegahan, dan deteksi dini HIV, konsultasikan ke dokter.