Cara Mengobati Luka Jatuh dari Motor di Lutut
ditinjau oleh dr. Carlinda Nekawaty
Ketika seseorang jatuh dari motor, lutut merupakan bagian yang sering menimbulkan luka lecet. Luka lecet adalah luka terbuka pada permukaan luar kulit. Agar lukanya tidak semakin serius, Anda perlu melakukan cara mengatasi luka jatuh dari motor di lutut yang tepat.
Luka lecet di lutut karena jatuh dari motor sering kali tidak terhindarkan karena berbagai hal. Tidak hanya di lutut, luka lecet bisa terjadi di pergelangan kaki, siku, atau tulang kering. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut cara mengobati luka jatuh dari motor di lutut yang perlu Anda ketahui.
Cara Mengobati Luka Jatuh dari Motor di Lutut
Melakukan cara mengobati luka jatuh dari motor dengan tepat penting agar luka tidak menimbulkan infeksi dan mengurangi risiko timbulnya jaringan parut di kulit. Jika lukanya termasuk ringan, berikut cara mengobati luka jatuh dari motor di lutut yang mudah dan efektif:
1. Mencuci tangan
Sebelum mengobati luka lecet Anda atau orang lain, pastikan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri atau kuman di tangan yang bisa menyebabkan infeksi pada luka.
2. Mencuci luka yang lecet
Berikutnya, Anda harus mencuci luka dengan air mengalir selama beberapa menit. Namun, hindari menekan atau menggosok terlalu dalam, karena bisa menimbulkan perdarahan.
3. Membersihkan luka
Kotoran dalam luka perlu dibersihkan terlebih dahulu. Gunakan pinset yang sudah dibersihkan dengan alkohol untuk mengambil kotoran, serpihan pasir, kaca, atau kerikil yang mungkin menempel di luka secara perlahan.
4. Menggunakan krim antibiotik
Setelah luka dibersihkan, gunakan krim antibiotik tanpa resep dokter, seperti polysporin, neosporin, dan bacitracin yang dapat menjaga luka tetap lembap dan mencegah terjadinya infeksi. Caranya, aplikasikan krim secara tipis untuk mempercepat pemulihan luka dan mencegah terjadinya jaringan parut. Namun, jika terjadi efek samping, seperti ruam, sebaiknya hentikan penggunaan krim antibiotik.
5. Tutup luka dengan kain kasa
Jika ukuran luka yang dialami cukup besar, sebaiknya ditutup dengan menggunakan kain kasa, terutama bagi Anda yang beraktivitas di luar rumah. Hal ini bertujuan untuk menjaga luka tetap lembap, mempercepat pemulihan luka, dan mencegah luka terkena bakteri.
Pastikan untuk mengganti kain kasa 1 atau 2 kali sehari, terutama jika basah atau kotor. Jika kain kasa sulit dilepas, sebaiknya basahi kain kasa dengan larutan air garam. Hal ini bertujuan untuk melunakkan kulit, sehingga kain kasa mudah dilepas.
Kapan Harus ke Dokter?
Meski termasuk cedera ringan, namun pada kasus tertentu luka jatuh dari motor di lutuh mungkin memerlukan tindakan medis. Segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami beberapa gejala berikut:
- Perdarahan terus-menerus.
- Luka lecet tidak sembuh.
- Luka menimbulkan aroma yang tidak sedap.
- Demam lebih dari empat jam.
- Luka menimbulkan nanah.
- Rasa nyeri berlebihan ketika bergerak atau sulit bergerak. Hal ini mungkin disebabkan karena ada tulang yang patah.
- Adanya serpihan kaca, puing-puing, atau kerikil yang masuk ke dalam luka.
Dokter akan memeriksa kondisi luka dan memberikan pengobatan yang tepat untuk luka karena jatu dari motor sesuai tingkat keparahannya.
Cara Merawat Luka Agar Tidak Bernanah dan Cepat Kering
Jika dibiarkan, luka jatuh dari motor bisa bernanah dan menyebabkan infeksi. Untuk mencegah hal ini, berikut beberapa cara mengobati luka agar tidak bernanah dan cepat kering:
- Cuci tangan dengan air dan sabun
Sebelum mengobati luka, Anda perlu mencuci tangan dengan air dan sabun terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri dan mengurangi risiko infeksi lanjutan pada area bernanah.
2. Membersihkan luka dengan cairan antiseptik
Gunakan cairan antiseptik, seperti chlorhexidine atau povidone-iodine untuk membunuh bakteri. Hindari penggunaan alkohol, karena berisiko merusak jaringan kulit.
3. Kompres dengan larutan garam
Kompres dengan larutan garam adalah cara mengobati luka yang bisa Anda coba. Larutan garam bermanfaat untuk memudahkan nanah cepat keluar dari luka dan membantu membersihkan luka. Anda bisa mendapatkan larutan garam di apotek terdekat.
4. Penggunaan salep antibiotik
Salep antiobiotik berfungsi untuk membunuh bakteri dan mencegah infeksi lanjutan. Namun, sebelum menggunakan salep antibiotik, konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk diberikan rekomendasi salep antibiotik yang tepat.
5. Tutupi luka dengan perban steril
Setelah itu, gunakan perban steril untuk menutupi luka untuk mencegah kontaminasi. Ganti perban secara berkala, setidaknya sekali sehari, terutama jika perban kotor atau basah.
Mengenali Ciri-Ciri Luka Infeksi
Luka infeksi disebabkan oleh luka yang kotor atau tidak dibersihkan dengan baik. Luka infeksi umumnya berkembang sekitar 3 hari setelah terjadinya luka dan menimbulkan gejala yang lebih parah. Berikut ciri-ciri luka infeksi yang perlu diketahui:
- Bengkak dan semakin nyeri
Luka yang terlihat bengkak, merah, dan nyeri adalah tanda sistem kekebalan tubuh bekerja untuk melindungi luka dari infeksi. Namun, jika luka semakin bengkak dan nyeri semakin parah, hal ini bisa menjadi tanda luka infeksi.
2. Keluar cairan
Keluarnya cairan dari luka juga bisa menandakan luka infeksi. Cairan yang keluar umumnya berwarna putih kekuningan dan mengandung campuran bakteri, sel-sel mati, dan sel-sel darah putih. Cairan tersebut juga bisa berwarna merah muda, hijau, atau cokelat, serta disertai bau yang tidak sedap.
3. Hangat ketika disentuh
Luka umumnya terasa hangat ketika disentuh. Namun, jika luka masih terasa hangat setelah lebih dari 7 hari dan disertai bengkak, nanah, dan demam, hal ini bisa menandakan luka infeksi.
4. Kulit kemerahan di sekitar luka
Area kemerahan yang meluas di kulit adalah ciri luka infeksi lainnya. Meski luka memang ditandai dengan kulit kemerahan di area sekitarnya, namun ketika infeksi, kemerahan pada kulit akan semakin merah dan meluas.
5. Demam
Demam adalah kondisi ketika sel-sel imun melawan infeksi kuman. Luka infeksi yang disertai dengan demam tinggi, sesak napas, mual, muntah, pusing, dan nyeri otot, memerlukan penanganan dari dokter.
Cara Mengobati Luka Infeksi yang Tepat
Untuk mengobati luka infeksi, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
- Bersihkan luka dengan air dan sabun berbahan lembut, misalnya sabun bayi.
- Gunakan cairan antiseptik dengan kandungan yang aman untuk kulit, seperti povidone-iodine.
- Keringkan luka dan aplikasikan salep antiseptik.
- Tutupi luka dengan perban.